"Lo mau mampir dulu gak?" tanya Ica setelah turun dari si red ucapan untuk motor kesayangan Ali.
"Hah? Boleh deh gue kan mau kenal juga sama camer" jawab Ali dengan cengengesan
"Camer camer inget woi lo tu masih sekolah, apalagi masa depan lo tu masih panjang Ian"
Kening Ali berkerut mendengarkan ucapan Ica yang menyebut diri nya Ian. "Apa lo bilang tadi? Ian?"
"Iya gak salah kan" jawab Ica dengan polos dan membuat Ali tersenyum manis padanya
"Gak sih, tapi kan semua manggil gue Ali bukan Ian"
"Suka-suka gue lah, congor punya gue ini bukan lo kan" sewot Ica
Kembali lagi kan ke sifat nya yang jutek,cuek pikir Ali.
"Iya iya terserah lo dah manggil gue apaan, yang buat lo nyaman aja"
"Yaudah ayo masuk katanya lo mau mampir"
"Yaudah yuk"
Ica mengetuk pintu rumahnya dengan mengucap salam.
"Assalamualaikum mama Ica pulang"
Lama pintu itu tak terbuka, ica yang geram pun akhirnya berteriak di depan pintu.
"MAMA!!! ICAAAA PULANGGG!!!" teriak Ica.
"Eh ca lo kira ini hutan pake teriak segala"
"Abisnya gak di bukain"
Tak lama pintu itu terbuka dan muncul Kakak Ica bernama Iqbal Syahputra Aditya yang kerap sering di Panggil Iqbal atau Adit.
"Apaan sih lo dek teriak gak jelas, sopan dikit kek" dumel Iqbal
"Lah lo kok dah pulang? Lo bolos kan?" selidik Ica
"Enak aja, dosen kagak masuk yaudah gue mutusin buat pulang mau bogan"
"Eh lo main bawa anak orang segala lagi, nanti bapak dia marah kayak mana coba" lanjut Iqbal
"Sembarangan aja lo, dia nganterin gue pulang terus gue ajak mampir lah. Buat minum gitu"
"Oh ya li ini kakak gue panggil aja Iqbal, eh tapi jangan deh kebagusan, mending panggil dia ONYET aja dan lo kak nama dia Ali"
"Adek durhaka lo, gue gak mau beliin apa yang lo mau lagi"
"Ada papa kok wlekk"
"Gue ajak papa kompromi sama gue"
"Tau ah! Minggir lo gue mau masuk"
Iqbal menggeser badannya, dan Ica langsung masuk begitu saja tanpa memperdulikan Ali yang tadi di ajak mampir ke rumahnya. Ali hanya diam saja melihat pertengkaran adik-kakak ini baginya sudah biasa ia dan kakaknya Alya juga sering begitu. Tapi jika mereka berjauhan akan merasakan sangat kerinduan. Dan bagi Ali sendiri meledek kakaknya adalah suatu kewajiban baginya, tak pernah sehari pun ia tidak meledek kakaknya. Tapi jauh di lubuk hatinya dia sangat sangat menyayangi kakaknya.
"Woy li ayo masuk malah ngelamun lagi" ujar Iqbal
"Eh iya bang" ucap Ali dengan tersadar dari lamunannya itu
"Anggap aja kita sahabatan li, walaupun baru kenal"
Ali hanya terkekeh pelan menurutnya kakak Ica sangat lah welcome dengan orang yang ntah itu sudah di kenal dekat atau baru di kenal nya.
"Caaa!! Lo buatin temen lo minum dong"
Ica yang merasa di panggil langsung keluar dari kamar dan turun ke bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beach Of The Story With Love
Romance"Gue mau lo berjuang demi keluarga lo,sahabat lo,dan gue. Lo tau gue gak mau kehilangan lo dan kalau boleh milih lebih baik gue yang ngerasain sakit itu,Jangan lo. Gue akan bantuin apapun demi kesembuhan lo" Ali Bryan Fredy "Kenapa lo harus ngelakui...