Laki-laki itu

16 0 0
                                    

Malam itu langit sedang mendung diikuti rintik hujan yang perlahan turun dan seketika diluar sana payung-payung mulai bermekaran warna-warni membuat jalan terlihat indah dari ruang kaca lantai 2 sebuah perpustakaan di sudut kota.

"Lihatlah Rain, diluar hujan" begitulah laki-laki itu memanggilnya.

"Alhamdulillah, Allahumma Shoyyiban Nafi'an (do'a ketika turun hujan yang artinya 'Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat'. -HR. Bukhari no. 1032) yuk kita pulang sekarang!"

"Hey, kamu tidak lihat itu (menunjuk keluar kaca) nanti kamu sakit masuk angin Rain.. tunggulah sampai hujan itu reda"

"Apa kamu lupa hujan itu kesukaanku, aku menunggu turunnya dan malam ini dia datang Kak" Rain mengukir senyum lebar diwajahnya dengan penuh syukur menatap hujan

"Dengarkan aku Rain, aku tidak pernah lupa tentangmu tapi aku tak mau kamu sakit. Bersabarlah, sebentar lagi atau kamu mau buku-buku yang baru dibeli ini akan basah?" laki-laki itu membujuknya.

"Hmm, sekali lagi bukan karena hujan jika nanti aku sakit. Baiklah.. tapi sisakan gerimisnya ya aku ingin menikmatinya" Rain dengan wajah penuh harap agar laki-laki itu mengijinkannya.

Laki-laki itu mengangguk dan tersenyum :) indah sekali, baik jawabannya maupun senyumannya. Laki-laki itu bernama Fatir, sudah beberapa tahun belakangan ini dia selalu membantu, menemani dan menjaga Rain dengan baik hingga mereka berteman baik sampai saat ini.

Sebelumnya Rain adalah wanita yang tertutup sibuk dengan dunianya sendiri tapi semua itu perlahan berubah setelah Allah mempertemukan Rain dengan Fatir, laki-laki yang baik akhlak dan hatinya. Rain juga wanita yang berhati baik dan lembut ia seorang pendengar yang setia. Dan Rain pun telah menemukan pendengar setianya, yaitu Fatir. Dalam diri Rain berjanji akan selalu memberikan yang terbaik untuk sahabatnya itu melakukan apa saja untuk kebahagiannya (yang mungkin berujung luka).

Desember dan LukanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang