Sebenarnya Nina bohong, soal dia yang ingin bertemu dengan Marvin, karena nyatanya dia sekarang sedang di kamar asrama, duduk termenung sambil meratapi nasib nya yang sebentar lagi akan pergi meninggalkan orang tua, sahabat, juga mate nya, untuk selamanya.
Nina cuma punya waktu seminggu lagi.
"Huhhh" helaan nafas pasrah keluar dari mulut Nina
"Apa buat bucket list aja ya?" Monolog nya, dan ia langsung mengiyakan pertanyaan tadi, lalu mengambil sebuah notebook dan juga pena.
Ia mulai menggores kan tinta pena nya didalam notebook itu, sambil memikirkan hal apa yang ingin ia lakukan.
Membutuhkan waktu 45 menit untuk dia menyelesaikan bucket list nya, dipandang nya lagi tulisan itu, lalu ia tertawa, tertawa miris lebih tepatnya.
Nina hanya berharap, saat dia bereinkarnasi, dia akan menjadi seorang manusia biasa, tanpa ada hubungannya dengan dunia seperti ini, jika di dalam cerita fantasi yang sering ia baca pasti semua tokoh selalu menginginkan posisi seperti dia, tapi tidak dengan Nina.
Baginya dunia ini terlalu kejam, bagaimana tidak, dia baru saja bertemu dengan orangtuanya tapi sudah mau pergi saja ke dunia lain, dia ingin menghabiskan waktu bersama orangtuanya, dan juga bersama orang yang ia sayangi.
"Huhhh" lagi dan lagi, ia hanya bisa menghela nafas pasrah
ia memandang lagi bucket list yang ia buat, tanpa sadar air mata mulai berjatuhan, karena tak sanggup ia tahan.
Semua kata kata yang selalu ia ucapkan ketika kesedihan melanda, kini tak ada lagi.
Ia berlanjut ke halaman kosong lainnya, lalu mulai menuliskan sesuatu yang membuat ia sedih, 'DESTINY',yap judul dari yang ia tulis.
Lelah dengan tangisan, ia pun mulai tertidur, bukan tidur untuk selamanya, tetapi tidur ini lebih menyakitkan dari tidur selamanya, tidur dalam posisi kesedihan.
Wushhh
Semilir angin lembut menerpa wajah cantiknya, bersamaan dengan datangnya dua orang yang sangat Nina cintai, orang tuanya.
Ia mengelus rambut anak semata wayangnya, lalu berkata "Maaf" hanya kata itu yang keluar dari mulut lord lucifent
Sedangkan queen Ardila, mulai meneteskan air matanya, mereka berdua pasrah, mereka tak bisa melakukan apapun lagi, itu sudah kehendak dari dewa, mereka harus menuruti nya.
"Eunghh" sebuah erangan kecil keluar dari mulut sang anak, mereka berdua pun tersenyum, entah apa yang membuat mereka tersenyum.
"Kita harus pergi sayang" kata sang raja
"Tapi aku masih ingin disini menemani putriku, sambil menendang wajahnya untuk terakhir kali" Tess, air mata sang ratu pun bertambah deras
" Tapi kita tak bisa berlama lama disini, kita mempunyai tugas besar di kerajaan"
"Aishh, aku tak perduli dengan kerajaan, aku ingin disini, lagipula masih ada perdana menteri dan yang lainnya yang akan menjaga kerajaan jika sesuatu terjadi!" Sang ratu menjadi sedikit kesal
"Huhh, baiklah aku pergi duluan, jaga putri kita baik baik" sang raja pun tersenyum dan mulai membuka portal ke kerajaan nya.
Di saat sang raja sudah pergi, sang ratu mulai menatap wajah anaknya lagi lalu tersenyum
Mengelus kepala anaknya, dan sedikit memberi pelukan hangat.
"Maaf" kata itu lagi yang hanya bisa terlontar darinya
"Hmm, Ibuu" dengan sedikit nyawa yang baru terkumpul, ia pun mulai bangun
"Ibu" panggil nya sekali lagi
"Ibu disini sayang" balas sang ratu
" Sejak kapan ibu berada disini?, dan, huamm, mengapa wajah ibu merah?, Apa ibu habis menangis?" Tanya nina
Sang ratu hanya bisa terkekeh melihat tingkah anaknya, dan mulai menjawab pertanyaannya, "ibu berada disini sejak kau mulai memasuki dunia mimpi, dan ibu tidak habis menangis, ibu hanya sedang flu" bohong sang ibu
Nina pun hanya bisa tersenyum, karena mengetahui kebohongan yang sedang dilakukan oleh ibunya.
Keheningan pun terjadi, mereka sibuk mencari topik apa yang akan mereka bahas.
"Oh ya, ibu aku ingin menunjukkan bucket list yang aku buat"lalu Nina mengambil bucket list nya dan menunjukkan pada ibunya
BUCKET LIST
1. menghabiskan waktu seharian dengan ibu dan ayah
2. menghabiskan waktu seharian dengan teman temanku
3. Menghabiskan waktu seharian dengan ke-4 mate kusimple but sadden,
Hikss
Tersenyum lagi, hanya itu yang bisa sang ibu lakukan saat membaca bucket list yang di buat oleh anaknya
"Baiklah ibu setuju, mari kita lakukan besok, kita habiskan waktu bersama ya sayang" kata sang ibu
"Seriously?" Ibunya mengangguk
Sedang Nina tersenyum begitu lebar, mendapatkan jawaban seperti itu
"Baiklah besok aku menunggu kalian di danau belakang academy ya?" Ibunya mengangguk
"Mm, ibu tidak bisa terlalu lama, karena di kerajaan sedang ada masalah, tak apa kan kalo ibu tinggal sekarang?"
Nina mengangguk lagi sebagai jawabannya, lalu queen Ardila dengan cepat merapalkan mantra untuk portal, sebelum masuk ke portal queen tak lupa mencium kening sang anak, lalu melambaikan tangannya.
TBC.
Maaf kan part ini dan part selanjutnya yang terlalu cheesy :'), Karena beberapa part lagi cerita ini bakal tamat ㅠㅠ
Dan, Maaf kan diriku yang terlalu lama Hiatus :'(
Sad ending???
Or???
Happy ending???
Oh ya bagi nctzenn, selamat menikmati ketampanan para deurimiiss😍, and chukkae we did it make Ridin #1 on trending🤧💚
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wizard Academy 'SLOW UPDATE💣'.
RandomNina, Seorang cewek dengan kekuatan terpendamnya yang bersekolah di sebuah sekolah biasa. Tapi semua itu hanya sementara. Semuanya berubah ketika beberapa orang utusan The Wizard Academy datang dan merekrut nina menjadi salah satu murid disana. "ke...