isn't about sambal

40 6 3
                                    

19.00 WIB

Zoe merebahkan tubuhnya di kasur empuk kesayangannya, setelah tidur berjam jam di kasur rumah sakit. Sesak rasanya bila mengingat ia baru saja bisa mengingat salah satu hal penting dalam hidupnya. 'apa masih ada hal yang tidak kuingat lagi?' pertanyaan itu berulang ulang kali hadir di benak zoe

"Zoe turun!" Teriakan arion dari luar menyadarkan lamunan zoe, ia melihat jam di nakas. Sudah waktunya makan malam, zoe pun bergegas turun.

"Ayah masih di sydney" ujar arion sambil duduk dikursinya, wajah nya berbinar melihat dellivery dari tama. Masakan Padang, makanan favoritenya dan zoe.

Jika bertanya apakah ada house keeper di rumah aristama? Jawabannya tentu saja, tak mungkin hanya zoe, ion, atau tama yang membersihkan rumahnya setiap hari. Mereka memiliki kesibukan masing-masing

Bi Iyem dan Pak Dadang pasangan suami istri yang mengabdi pada keluarga aristama sejak arion dilahirkan. Tama dan Ana—istrinya atau ibu kandung dari arion dan zoe, menolong saat keluarga kecil ini hampir saja di usir dari gubu––ah tidak, rasanya tidak sopan. Lebih tepatnya rumah kecilnya, yang mungkin tak layak dikatakan sebagai rumah karna kondisinya yang benar-benar tidak layak untuk ditinggali oleh manusia

Hingga Tama dan Ana datang, katakan saja dengan aksi heroik nya yang dilandasi rasa iba menolong keluarga kecil itu. Yang berakhir keluarga kecil itu mengabdi pada keluarga aristama hingga saat ini untuk membalas hutang budi. Tak lupa juga karna kebaikan Ana, yang akhirnya bi iyem dan pak dadang hanya boleh bekerja sampai pukul enam sore. Selebihnya mereka bisa beristirahat di rumah baru mereka yang tak terlalu jauh dari rumah keluarga aristama.

Zoe mengangguk pertanda ia faham dan segera duduk di kursinya setelah mengetahui tama masih di sydney

"Zoe jangan ngambil sambal kebanyakan!" Cegah arion saat zoe dengan semangatnya menuangkan hampir satu mangkuk sambal penuh ke dalam piringnya. Bahkan arion—sang pecinta pedas level akut, hanya menuangkan dua sendok makan sambal, tidak seperti zoe yang 90% piringnya ditutupi oleh sambal, lauk dan nasinya sudah tak menampakkan wujudnya. Kini Zoe hanya mengedikkan bahunya acuh, seakan-akan ucapan arion hanya angin lalu

Dasar, memang benar zoe sangat menyukai pedas. Namun, ia tak seperti ion yang merupakan pecinta pedas dengan perut bajanya yang tahan akan pedas. Perut zie tidak demikian, ia akan langsung mules dan lidah zoe pun tidak kuat makan makanan yang terlalu pedas.

Namanya juga manusia, terlalu mengutamakan nafsu mereka dan tak memedulikan apa yang terjadi setelahnya setelah nafsunya terpenuhi. Ion sudah geram sekarang, kini zoe mulai keras kepala lagi, mau tak mau ion segera mengambil piring zoe dan mangkuk yang berisi sambal ke nakas dapur

Zoe hanya membelakkan matanya kaget saat arion tiba-tiba membawa piring zoe beserta sambalnya, ia menunduk lesu saat protesannya yang gagal keluar karna menatap tatapan tajam arion yang menusuknya. Nyalinya sudah menciut sekarang

"Nih makan, jangan maksa kalo udah tau gabakalan kuat. Jangan pernah termakan oleh nafsu!" Peringat ion tegas sambil menaruh piring baru beserta nasi dan lauk yang baru, tak lupa sambal yang hanya hanya mencukupi satu sendok makan saja. Ini lebih baik dari pada tidak makan sambal sama sekali malam ini

Kini arion dan zoe sedang duduk di ruang keluarga sambil menikmati acara tv—tepatnya hanya arion yang menikmati. Zoe sudah sibuk dengan handphone miliknya, awalnya memang suasana biasa-biasa saja. Tapi, bukan arion jika tidak bertingkah sedikit

Who?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang