Dimas Pratama anak pertama dari keluarga Praharja yang memiliki banyak perusahaan besar. Lelaki 26 tahun itu memiliki tubuh yang sangat tinggi, mata yang teduh tetapi sorot yang tajam, alis tebal dan memiliki satu lesung pipi di pipi kirinya itu mempunya kepribadian yang amat dingin. Pengalaman dimasa lalu membuatnya enggan terbukan dengan wanita manapun yang ia temui. Menurutnya wanita diluar sana itu sama saja, tidak terkecuali mama dan adiknya yang sangat ia sayangi.
Dulu ia memiliki seorang kekasih yang sangat di cintaiinya, tetapi dengan lancangnya wanita itu pergi dengan sahabatnya sendiri dan mirisnya dihari pertunangan mereka.
Semuanya berubah sejak saat itu. Dirinya tidak lagi percaya wanita manapun, menurutnya semua sama saja hanya mengincar hartannya.
Flashback on
"Dimas papa akan menikahkan mu."kata praharja to the point pada Dimas."Papa gak mau kamu terus mengingat wanita itu."lanjutnya"papa sudah mencarikan wanita yang baik untuk menjadi pendampingmu."
Brak.....
Dimas memukul meja seakan tidak terima dengan pemikiran ayahnya itu.
"Dimas tau semuanya pah, papa beli anak itukan."Dimas menatap papa nya itu sangat dalam.
Brak.....semua yang ada disana terkejut karena papa menghatam meja dengan sangat keras dan menatap anaknya itu dengan tatapan tidak suka.
"Kamu ngebentak papa, dimana sopan santunmu."
"Dimas tau kalau ayah wanita itu bangkrutkan dan papa membeli anaknya sebagai upah karena papa membantu mereka."
"Jaga omongan kamu, gak ada yang ngebeli disini."Praharja kembali menahan emosinya.
"Papa cuma ingin kamu mendapatkan wanita yang baik, Dimas. Gak ada maksud lain."
"Pokonya kamu harus nikah sama anak itu, kalau tidak kamu pergi dari rumah ini dan jangan pernah kembali."
Flashback off
Rana Adinda wanita sialan yang berani datang kedunianya itu akan menerima semua nya.
Flashback on
Pernikahan itu benar-benar terjadi. Tidak ada pernikahan yang besar dan mewah karena wanita itu tidak menginginkannya. Bullshit...
Dimas berada dikamarnya dengan wanita yang bernama Rana Adinda yah mereka sudah resmi menjadi suami istri dua jam yang lalu....
Sejak mereka bertemu dan menikah anak itu sama sekali tidak mengeluarka suaranya, Dimas bingung apa anak itu bisu.
"Kamu bisu."katanya yang duduk tidak jauh dari Rana.
Masih tidak ada jawaban dari wanita itu. Ia hanya diam dan menunduk meremas ujung jilbabnya.
"Berapa papa membelimu."
"Sepertinya keluarga dan dirimu sama-sama memdapatkanku karena uang."Dimas ingin tau bagaimana reaksi wanita itu dan sepertinya pemikirannya benar wanita ini memang bisu.
"Minggir aku mau tidur."Dimas menghapirinya dan menyuruhnya pergi.
"Dan satu lagi..."Dimas menatap nya dalam.
"Jangan terlalu sering kamu lihatkan wajah menjijikanmu di depanku."
"Aku membencinya."setelah mengucapkan itu Dimas mematikan lampu dan tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebaknya Dua Hati
RomanceKetika dua hati yang terluka, terjebak dengan ikatan cinta. Mengapa kamu memilihku jika kau hanya membuatku terlukan dan rendah. Mengapa? mengapa kamu hadir dan merusak setiap menit dalam hidupku?mengapa kamu membuat seolah aku yang salah disini?me...