you're

68 7 1
                                    

Seharusnya kamu tidak hadir dihidupku

Setiap hariku lalui dengan rasa benci terhadapmu. Semakin aku bersamamu semakin aku mengingat bagaimana cara kamu memperlakukanku.

"Tidak perlu kamu siapkan karena aku tidak akan memakainya."seraya melempar pakaian yang disiapkan Rana tadi tepat didepan mukannya.

Diperlakukan sedingin itu olehnya sudah menjadi kebiasaan bagi Rana. Sebenarnya Rana sama sekali tidak ingin melayani pria itu tapi ibu mertuanya lah yang menyuruhnya. Mengingat bukan hanya pria itu yang membencinya juga ada ibu mertua yang tidak menyukainya. Tapi setidaknya masih ada yang bersikap baik kepada Rana yaitu Ayah mertuanya Praharja dan Adik Iparnya Zaya Safira.

"kenapa masih disini?" Karena sedari tadi ia hanya diam sembari berfikir apa lagi yang akan dia lakukan terhadap hidupnya ini.

"Aku sedang tidak enak badan."ucapnya jujur.

"Kenapa..."aku melihatnya kali ini dan ternyata dia juga sedang menatap ku dengan dingin dia melangkah dan berhenti disamping ku.

"Tidak langsung mati saja"lanjutnya lalu menghilang bersamaan dengan pintu yang ditutup keras.

Prak...

"Hari itu akan tiba Karena kamulah yang akan membunuhku secara  perlahan lahan."

Sepeninggal pria itu Rana menghela nafas panjang menandakan betapa frustasinya ia. Ia menduduki sofa yang dijadikannya tempat tidur selama 1 bulan terakhir ini. Sudah sebulan ini ia resmi dinikai pria itu.

Selama sebulan itu juga Rana sama sekali tidak merasa nyaman di rumah ini. Tiap harinya dilalui dengan caci maki ibu mertuanya atau bahkan pria itu.

Jika ada papa mertuanya ia akan mendapat belaan dan terhindar dari ibu mertuanya.

Sedangkan Zaya adik iparnya itu sepertinya seumuran dengan Rana tapi ia menolak memanggil nama saja katanya tidak sopan.

Karena pusing yang semakin melanda Rana akhirnya tertidur....

_____

1 jam....

2 jam....

3 jam....

Em.....Rana terbangun  dan merasa sudah enakan ia melirik jam.

"Ya Allah aku ketiduran."
Rana langsung mengambil air wudhu
biasanya ia tidak pernah ketiduran sampai selama ini.

Setelah mengambil wudhu langsung  menunaikan Ibadah Shalat mahgrib.

"Alhamdullilah."

Setelah menunaikan kewajibannya sebagai seorang muslim ia segera Memakai Hijabnya tadi. Ia memang belum pernah melepas Hijabnya kecuali saat di Kamar mandi.

Setelah memakai hijab Rana memutuskan untuk kebawah.

Saat di tangga Rana Sama sekali tidak melihat orang rumah.

"Bi imah, yang lain pada kemana." didapur hanya Bi Imah yang sedang memasak.

"Itu non ibu sama Bapak lagi keluar kota."

"Kalau non Zaya belum pulang kayanya."

"Rana kan uda bilang Bi Imah panggilnya gak usah pake non-non gitu."

Terjebaknya Dua HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang