merelakan yang Harus Pergi

9 0 0
                                    

Jika mencintaimu itu menyakitkan??
Apakah berpindah hati menyenangkan

Dessy memasuki ruangan Nauval. Dia tidak tega melihat orang yang dia sayang terbaring lemah di ranjang

"Nauval. Bangun!!! Dok keadaan Nauval bagaimana" tanta Dessy cemas

"Pasien mengeluarkan banyak darah. Benturan di kepalanya cukup keras. Pasien kritis" jawab dokter. Dessy yang mendengarnya syok. Lemas. Dia tidak kuat

"Dok lakukan tang terbaik dok" bujuk Dessy

"Iya mbak. Kami akan melakukan sebisa kami. Sekarang mbak mohon keluar. Kami akan menangani pasien

Dengan berat hati Dessy meninggalkan ruangan Nauval. Dessy hanya bisa menatap sendu Nauval, dokter yang tengah memasang berbagai alat medis untuk membantu Nauval. Dessy sedih, dia tidak bisa melihat Nauval yang seperti ini. Kemudian Dessy pergi ke mushola untuk sholat sekaligus meminta ke sembuhan untuk kekasihnya.

"Yaallah. Hamba mohon. Berilah kesembuhan pada Nauval yaallah. Tidak seharusnya dia merasakan sakit seperti ini. Aku tau Nauval kuat tapi berilah dia kekuatan lebih untuk melawan sakitnya yaallah. Aku sangat menyayangi Nauval dan aku tak ingin kehilangan Nauval, dia sudah menjadi bagian hidupku" ditengah doa yang Dessy ucapkan Dessy merasa kalo ada kehangat ada yang memeluknya

"Yang sabar Des, Nauval pasti kuat" ya itu suara tika yang mencoba menenangkan Dessy.

"Iya dess, Nauval pasti kuat. Lo juga harus kuat. Jangan sedih gitu ya. Udah sekarang kita kembali aja pasti Nauval udah nungguin kamu" kata Reny. Hanya ada Tika dan Reny, mungkin tiara masih di sekolahan.

"Iya ayo, disana udah ada Iqbal sama Akbar" bujuk Tika

Kemudian Dessy melepaskan mukena dan menuju ke ruangan Nauval.
Sampai disana didapati iqball dan akbar tengah menunduk sedih mungkin juga mereka menangis. Hening tidak ada suara.. Dessy Tika Reny yang panik kemudian menghampiri Iqbal dan Akbar.

"Ada apa?? Nauval baik baik ajakan??" tanya Tika

Iqbal hanya menunduk dan bergeleng

"Kalian kenapa?? Kalian nangis??" Tanya Reny

Ta ada jawaban.

"Kalian ga gaguk kan?? Nauval gimana??" tanya Dessy sembari melihat Nauval dari kaca pintu.
Dessy terkejut saat melihat suster yang tengah melepas alat hidup yang ada di tubuh Nauval. Spontan Dessy memasuki ruang Nauval tanpa izin.

"Suster kenapa alat hidupnya dilepas? Nauval butuh itu untuk hidup. Pasang kembali sus" pinta Dessy sambil memasang alat bantu hidup ke tubuh Nauval

"Maaf mbak, pasien sudah tidak ada??" kata suster itu.

"Apa?? Ga mungkin sus. Suster pasti bercanda" kata Dessy menentang

"Nauval udah meninggal des, ikhlasin" kata Iqbal dibelakang suster

"Nggak gak mungkin. Nauval masih hidup. Nauval kuat. Nauvalll. Ayok bangun buka mata kamu. Ayo sayang bangun" isak tangis Dessy sambil menggoncangkan tubuh Nauval namun hasilnya nihil. Tidak ada jawaban dari Nauval

"Bangun sayang. Kamu pasti lagi bercanda kan?? Ini ga lucu. Ayo bangun. Buka mata kamu?? Kita mau nikah kan?? Masa kamu ninggalin aku?" lagi lagi dan lagi Dessy mencoba membangunkan Nauval

"Dessy udah. Kamu jangan kaya gini. Kamu harus ikhlasin. Biar Nauval tenang di sana" kata Reny sambil mengelus pundak ku

"Iya Des udah. Nauval pasti juga sedih liat lo kaya gini. Jangan sedih lagi. Ikklasin Nauval pergi. Dengan cara ini Nauval kan ga ngerasain sakit lagi" kata tika meyakinkanku.

•Merelakan Yang Harus Pergi •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang