Aku tengah berada dikamarku. Aku memasukkan barang barangku ke dalam tas. Karena sekolahku mengadakan acara bakaran malam tahun baru. "Ibu" panggilku . Ibuku berjalan menuju kamarku. "Kenapa Len?" Tanya ibuku. "Lena izin ya bu,mau ke sekolah bakaran tahun baru. Besok Lena pulang" kataku. "Iya nak. Hati hati" pesan ibuku. "Iya bu" kataku.
"Berangkat sama siapa?" Tanya ibuku. "Dijemput Vita bu" kataku. Ibuku mengantarku sampai keluar rumah. Vita sudah menunggu diluar. "Pergi dulu bu" pamitku. "Pergi dulu tante" pamit Vita. Kamipun menuju sekolah. Kami berangkat menggunakan motor milik Vita. "Tahun baru Vit. Semangat baru" kataku. "Iya. Semangat baru buat dapetin kakak kelas paskib yg ganteng ganteng" kata Vita.
"Harapan tahun baru lo ngenes amat" kataku. "Sabodo" kata Vita. Kami pun sampai ke sekolah. "Gak gelap ternyata" kataku. "Lo kira bakalan gelap? Mana ada yg berani kalau gelap gelap" kata Vita. "Hmm udah cepetan" kataku. Kami berjalan menuju lapangan. "Alena!" Teriak seseorang. Aku menoleh ternyata itu Revan. "Apa?" Tanyaku. "Kerja dong. Bantuin. Liatin doang" katanya.
Aku berjalan menghampirinya. Aku membantu mereka akibat hinaan Revan yg menusukku. "Paskib itu harus gesit" sindir Revan. "Revan! Bisa diem gak! Bacot!" Kataku. "Kata katanya itu itu doang ya? Diem,bacot. Yg lain kek" kata Revan. "Woi anjir. Gue beri juga lo" kataku. "Wis santai santai. Malam tahun baru gak boleh ngedosa" kata Revan. "Awas aja lo!" Kataku sengit menatapnya.
Hingga semua sudah siap. Sosis,ayam,jagung,dan ikan dibumbui untuk dibakar. Setelah dibumbui,kemudian dibakar. Bakaran ini sesuai angkatan masing masing. Revan bertugas menjaga api agar tetap hidup. Sedangkan yg lain bertugas membakar. Setelah selesai dibakar,semuanya kemudian mengambil nasi putih dan memakannya dengan bakaran tersebut.
"Met tahun baru guys!" Teriak Revan sambil mengunyah. Setelah semuanya makan,sekarang tinggal menghitung waktu untuk memasuki jam 00.00. "10" semua orang berteriak melakukan hitung mundur. "9,8,7,6,5,4,3,2,1" Ledakan kembang api terdengar meriah. "Selamat tahun baru,Alena" kata Revan yg tiba tiba muncul disampingku. "Selamat tahun baru Revan" kataku.
Aku mengepalkan tanganku dan berdoa. 'Ya Tuhan semoga 2020 ini dipenuhi keberkahan dan kebahagiaan,semoga tahun 2020 jadi tahun yg lebih baik,semoga di 2020 tak ada lagi luka dan kesedihan. Amin' batinku. "Berdoa?" Tanya Revan. "Makan" balasku. "Ya berdoa lah. Udah tau pake nanya lagi" kataku lagi. "Hmm semoga 2020 tidak membawa luka" kata Revan. "Amin" jawabku.
Aku dan Revan duduk berdampingan sambil menikmati kembang api. Entah siapa yg mengijinkannya duduk disampingku. Ini hanya inisiatifnya sendiri. Kembang api berwarna warni menghiasi langit malam. "Untung ada acara kayak gini. Kalau di keluarga gue semua terasa dingin. Enggak bakalan ada kayak ginian" kata Revan yg tiba tiba curhat.
"Sabar. Kalau keluarga gue bukan karena dingin,karena kurang mampu" kataku. Revan mengusap usap punggungku. "Kita punya kekurangan dan kelebihan kita masing masing Len" katanya. "Iya Van" kataku. Vita datang menghampiri kami. "Nih buat lo berdua" Vita menyodorkan jagung bakar untuk kami. Aku menerimanya dengan senang hati.
"Makasih" kataku. Aku mulai memakannya. Rasanya enak. "Lo yg bakar?" Tanyaku. "Hmm bukan. Tapi bumbunya gue yg buat" kata Vita. "Gokill. Keren banget Vit. Enak loh" kataku. "Hehe makasih" kata Vita. Revan yg penasaran akan rasanya pun akhirnya memakannya. "Eh iya,enak loh" kata Revan. "Makasih. Btw gue kesana dulu" kata Vita pamit.
Kami mengijinkannya. "Gue capek" keluh Revan. "Capek apaan. Kerjaan ringan,makan banyak" kataku. "Gimana gak capek,sekolah sampe siang,kerja setengah hari di toko buku,sekarang bergadang ikut bakaran" kata Revan. "Gak boleh ngeluh. Malam tahun baru itu harus semangat. Mana ada orang ngeluh pas malam tahun baru. Semuanya senang senang kali. Aneh lo" nasehatku padanya.
"Makasih Len udah ingatin gue" kata Revan. "Banyak banyak bersyukur Van. Masih ada yg kurang beruntung daripada lo. Daripida lo ngeluh,mendingan lo kesana ambilin gue ayam sama sosis. Masih pengen nih" kataku. Revan tanpa ba bi bu,langsung kesana dan meraih piring. Dibawakannya paha ayam dan sosis bakar untukku. "Noh" katanya. "Makasih Revan" kataku. Aku meraih piring itu dan memakannnya.
"Sekali lagi selamat tahun baru Van" kataku. "Iya makasih. Semoga nyokap gue bahagia pas tahun baru" kata Revan. "Pastilah dia bahagia" kataku. Revan hanya tersenyum kecut mendengar omonganku. Aku tak bertanya. Kurasa itu privasinya. Jika dia mau cerita yasudah jika tidak tak apa.
~♡~♡~♡~♡~♡~♡~♡~♡~♡~♡~
"Selamat tahun baru 2020"-Author unyu"Selamat tahun baru. Sorry agak telat"-Revano Arkana Ganendra
"Selamat tahun baru guys"-Alena Azzura Chatarina
"Bantu dengan vote dan happy new year yaa"-Pevita Zanna

KAMU SEDANG MEMBACA
ALENA (Slow Update)
Teen FictionCerita ini berpusat kepada gadis itu, ALENA. Siapa Alena? Apa yang istimewa tentang dia? Tidak bukanlah siapa-siapa dan tidak ada yang istimewa tentangnya. Tapi bagaimana cara dia menjalani kehidupan dengan berbagai tantangan, itulah yang membuat di...