2-Pertemuan

112 6 0
                                    

Pagi ini aku sudah siap dan sedang duduk sambil menyantap sarapanku. "Len ini kuenya. Kamu titip di warung depan ya?" Kata ibuku. "Iya bu" kataku. Ibu meletakkan tempat kue di atas meja. Setelah sarapan aku pun meraih tasku dan juga kue buatan ibu. "Bu aku berangkat dulu" kataku kepada ibuku. "Iya hati hati dijalan" teriak ibuku dari dapur.

Aku melangkah ke depan rumah dan meraih sepedaku. Ku taruh tas dan kue di keranjang sepeda. Ku naiki sepeda tuaku dan mengayuhnya. Udara pagi hari yg sejuk menerpa mukaku. Sejuk sekali. Di perjalanan aku menemui banyak warga setempat. Aku menyapa orang orang yg ku kenal. Hingga tibalah aku di sebuah warung.

"Bu! Ibu!" Panggilku ke pemilik warung. "Iya neng?" Tanya si pemilik warung berlari keluar. "Saya mau titip kue" kataku. "Oh oke. Berapa harganya?" Tanya si ibu pemilik warung. "Sepotongnya seribu. Kalau ibu mau jual lebih mahal silahkan" kataku. "Oh iya" kata ibu pemilik warung. "Makasih ya bu. Pulang sekolah nanti saya ambil" kataku. "Iya" kata si ibu.

Aku kemudian kembali menaiki sepedaku dan bergegas menuju ke sekolah. Ditengah perjalanan aku menemukan seorang pria didepanku. "Heh minggir!" Teriakku panik sampai lupa memberhentikan sepedaku. Kami pun tabrakan. Aku jatuh tertimpa sepedaku. "Aww lo punya mata gak sih!" Omelku. "Lo tuh gak bisa ngerem apa?" Tanyanya tak kalah sewot. "Lo sendiri kenapa di tengah tengah?" Tanyaku

"Inikan trotoar. Semua orang juga bebas lewat sini!" Kata pria itu sewot. "Kok lo sewot sih?" Tanyaku. "Suka suka gue dong  mulut mulut gue. Lo juga sewot" kata dia. "Au ah bodoh amat. Minggir lo. Gue tabrak lagi nih" kataku. Dia memberi jalan untukku. Aku melajukan sepedaku. Sepanjang jalan aku terus merutuki pria itu.

Sampailah aku diparkiran sekolah. Ku parkirkan sepedaku dan berjalan menuju kelas. Aku menghepaskan bokongku ke kursi. "Lo napa pagi pagi udah kusut?" Tanya Vita. Pevita Zanna,sahabatku. "Tadi ya gue ketemu cowok sewot banget di jalan" kataku. "Oh ya? Siapa namanya?" Tanya Vita. "Ya mana gue tau Ta" kataku. "Ganteng gak?" Tanya Vita. "Ganteng sih tapi sewot" kataku.

Kring
Dering bel memotong pembicaraan kami. Tiba tiba segerombolan murid laki laki masuk. "Ekhem" kata murid itu. Aku mengenalinya. Dia lelaki sewot yg di trotoar. "Perkenalkan nama gue Revano Arkana Ganendra" kata lelaki sewot tadi. "Kalian bisa panggil gue Revan" kata Revan si sewot. "Gue mau cari anggota baru paskibra" katanya. Dia mulai berkeliling. Dia tersentak melihatku namun wajahnya dinormalkan kembali.

"Lo jadi paskibra" kata Revan sambil menunjukku. "Lo juga" kata Revan sambil menunjuk Vita. "Istirahat kumpul di lapangan" katanya. Aku menghela napas lelah. "Itu si cowok sewot" kataku setelah dia keluar. "Dia itu anak kelas sebelah. 11 IPS 2. Dia itu ganteng banget Len. Masa sih lo gak tau dia? Lo gak tau seorang Revano Arkana Ganendra. Ketinggalan jaman lo Len" cerocos Vita.

"Bodoh amat. Udah mendingan kita belajar dan siapin mental buat jadi paskib dadakan" kataku. "Gue sih oke aja. Banyak cogannya say" kata Vita. Aku mengabaikan Vita dan memilih menyatat soal yg ada di papan tulis. "Pokoknya pulang sekolah ini gue mau perawatan biar tampil cantik di depan para anggota paskib" kata Vita dengan hebohnya. "Bodoh amat ya Vit. Lo mau tampil cantik kek apa kek" kataku dengan jengah.

"Ini berkat tinggi badan gue. Ya Tuhan ternyata gue gak mungil mungil amat" kata Vita dengan lebaynya. "Bisa diem gak sih? Bacot tau" kataku. "Hm iya iya kanjeng ratu. Gue diem. Entar kalo lo udah pisah sama gue,gue jamin lo bakalan kangen sama bacotnya gue" kata Vita. Mereka berdua kemudian fokus menyalin soal yg ada di papan tulis.

"Vit" panggilku. "Apa?" Tanyanya yg masih fokus dengan soal. "Temenin gue ke toilet dong" kataku. "Hm iya iya" katanya. Vita mengacungkan tangannya. "Bu izin ke toilet temenin Alena" katanya. "Iya silahkan" kata guru di depan kelas. Aku dan Alena pun keluar dari kelas dan menuju toilet. "Tangan gue keriting gara gara nulis tuh soal. Banyak banget" kataku. "Hm apalagi gue. Makanya gue ngobrol mulu biar gak kerasa sakitnya. Eh lo nya malah ngatain bacotlah apalah" kata Vita.

"Maaf deh Vit. Namanya juga keganggu" kataku. "Iya. Sono masuk" kata Vita. Aku masuk ke salah satu bilik. Dari dalam bilik "kira kira gue bisa gak ya jadi paskib?" Kataku. "Kalau lo udah ditunjuk pasti bisalah" kata Vita. "Doain gue ya Vit?" Kataku. "Lo doain gue juga" kata Vita. "Iya Vitaku sayang" kataku. "Oke" kata Vita. Setelah pipis,aku dan Vita kembali ke kelas dan melanjutkan kegiatan tulis menulis soal.
~♡~♡~♡~♡~♡~♡~♡~
Bantu dengan vote oke!
Ini part setelah revisi :))

ALENA (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang