- Teruntuk orang orang yang memiliki kisah dengan goresan tinta kelam.
Aku tak pernah tau apa yang di rencanakan tuhan.
Entah takdir semacam apa yang nantinya akan ku dapatkan.
Memang benar, hati ini bertanya dengan sendirinya.
Perasaan gelisah dan takut itu selalu hadir menyerta.
Tapi selalu aku yakinkan pada diri sendiri,
Tuhan itu adil, tuhan itu penyayang, dan tuhan jauh lebih tau mengenai aku di banding teman, keluarga, bahkan diriku.
Menangis mungkin akan selalu ku tumpahkan di kala menyesal.
Penyesalan yang selalu datang setelah kesalahan yang tak pernah di inginkan.
Tapi apakah penyesalan itu berlaku pada mereka?
Saat itu aku aku hanya percaya pada Tuhan dan semesta.
Semesta yang selalu hadir dalam sepinya malam.
Semesta yang selalu mendengar ceritaku dalam diam.
Atau semesta yang tak pernah lelah menyuguhkan indahnya alam.
Kadangka aku bersyukur, ada objek yang mau mengusir sepiku.
Iya, semestalah yang selalu setia menyambut pagiku dengan kicauan, bukan hinaan.
Semestalah yang selalu hadir menemani sore ku dengan sebuah sinar, bukan tatapan kebencian.
Hingga aku sadar, semesta jugalah yang menjadi saksi akan gelapnya dunia yang ku simpan.
; Zevanya.
Hai! Selamat tahun baru!
Di tanggal, bulan, dan tahun awal ini, saya berkesempatan untuk menulis di atas ponsel hape saya mengenai kisah yang berada dalam imajinasi.Cerita yang membuat saya tersadar bahwa segalanya bisa berubah.
Cerita yang membuat saya lebih menyayangi sekitar.
Dan cerita yang membuat saya menghargai orang orang yang sudah berbaik hati memberikan waktunya, kasih sayangnya, atau bahkan cintanya untuk saya.Saya harap, cerita saya bisa menjadi inspirasi bagi kalian.
Lembaran pertama,
Instagram : @_vinadavv
KAMU SEDANG MEMBACA
Hargai Selagi Ada
Teen FictionIbarat sebuah permainan, sebelum mengetahui pola, alangkah baiknya berpikir keras atau semuanya akan tandas. "Aku ngga akan pernah bisa selamanya bersama kamu." "Tapi kenapa? Bukankah banyak hal yang membuat kita terus bersama selamanya?" "Kamu sala...