Haii kalian apa kabar?
Semoga baik baik aja ya,
Jaga kesehatan, di rumah aja oke?
..
.
.
.
Happy reading....
.
Untuk tuan putri yang masih tetap dalam paling hati.
Huft,
Sayang Sekali, hujan tak mau mengguyur bumi,
Barang setetes pun tampaknya ia tak peduli,
Bersikap acuh pada gadis yang setia menanti,Ia tak mengerti,
Bahwasanya sang gadis sedang merangkai diksi,
Sembari menunggu hujan yang memilih pergi, tanpa permisi,Padahal diksi sudah menjadi rasi,
Hanya menunggu perantara untuk berinteraksi,
Tapi sekali lagi, semesta tak merestui,
Barang sebentar meski sebatas alam mimpi.— Sang benda langit
Zevanya menggigit bibir nya, siapa yang menaruh surat puisi ini di lokernya?
Sore ini Zevanya pulang telat, tidak hanya dia, seluruh kelas 12 berkumpul untuk membahas camping yang akan di adakan besok. Tapi dia lupa di lokernya masih terdapat kotak makan yang sengaja dia simpan di loker.
Fungsinya, apabila dia ingin jajan di sekolah, tempatnya sudah ada.
Tapi ketika Zevanya membuka loker, kotak makan itu terisi sebatang cokelat sebesar telapak tangan, sepucuk surat, dan sebuah permen.
Dia terkejut membaca isi surat di atas kertas cokelat muda itu. Persis seperti kertas pada surat cinta kerajaan.
"Vanya!!! Lo lama banget, buruan dong abang ojol nya udah nunggu tuh! Kasian ganteng soalnya!"
Teriakan Linka membuatnya buru-buru memasukkan kotak makan beserta isinya, tak lupa surat yang dia lipat kembali dan menyelipkan nya di tas.
"Lah jelas-jelas Lo tadi bilang gue ganteng."
"Apaan sih Lo! Udah deh ya gue gak mau ribet!"
Zevanya terkekeh melihat Linka dan Dyon yang masih saja bertengkar. Rupanya Abang ojol yang di maksud Linka adalah Dyon dan kawan-kawan nya. Mereka sepakat membeli perlengkapan untuk camping besok.
Awalnya tentu saja Linka menolak mentah-mentah, tapi berkat bujukan sang Seksi Kebersihan, akhirnya dia setuju.
"Udah kumpul semua? Yuk berangkat, keburu malam nih." Ajak Zevanya.
"Nya, Lo dari mana?"
Zevanya yang sedang meletakkan tas nya di dalam mobil Dyon pun menengok, Bintang datang dengan keadaan yang err..
"Dari loker, itu ke apa baju lo di keluarin?"
Bintang tersenyum, "gerah" singkatnya.
Bukan apa apa, tapi keadaan baju yang berantakan dan dua kancing atas di buka membuat Bintang terlihat berbeda di hadapan Zevanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hargai Selagi Ada
Teen FictionIbarat sebuah permainan, sebelum mengetahui pola, alangkah baiknya berpikir keras atau semuanya akan tandas. "Aku ngga akan pernah bisa selamanya bersama kamu." "Tapi kenapa? Bukankah banyak hal yang membuat kita terus bersama selamanya?" "Kamu sala...