part 1

190 5 0
                                    

" Aira , Aila " panggil nenek di depan rumah

" ya nek " jawab Aira dari dalam dan tak berapa lama keluar dengan satu koper ditangannya

" loh Aila mana" tanya nenek yang hanya melihat Aira

" lagi siap siap, bentar lagi juga keluar, biasa lagi milih hijab mana yang pas" kata Aira

Aira segera memasukkan kopernya ke bagasi mobil dan tak berapa lama Aila keluar dengan satu bawaan koper ditangannya. Aila langsung memasukkan kopernya kebagasi. Tidak lupa mereka pamitan dengan mencium punggung tangan neneknya.
"Raka, hati hati ya, jangan ngebut ngebut" pesan nenek ke supirnya

" siap nek" dengan lagak menghormatkan tangannya

" nek, Aila dan Aira berangkat ya Assalamualaaikum," Aila

" dada nenek" lambai tangan Aira dari dalam mobil

Dipertengahan jalan didesa menuju gerbang. Pak Raka tiba tiba menghentikan mobilnya. " ada apa pak" tanya Aila

" tuh non, ada orang didepan  ditengah tengah jalan" tunjuk Pak Raka dari dalam mobil

" siapa " Aira membuka penutup matanya. Inilah kebiasaan Aira kalau naik mobil langsung tidur. Padahal dia duduknya disamping supir.

" siapa tuh " tanya Aila dari belakang

" tunggu non biar bapak suruh minggir dulu" pak Raka turun. Dari dalam Aira melihat pak raka menyuruh minggir tapi sepertinya itu orang gak mau minggir dengan motornya. Ia hanya mengabaikan perkataan pak raka. Aira turun lalu mendekatinya.

" kenapa pak, ada masalah" tanya Aira ke pak Raka

" ini non masnya gak mau minggir" tunjuk Raka ke seorang cowok yang membelakangi Aira

" ya udah pak, coba biar aku aja yang ngomong" Aira berjalan mendekati cowok itu dan tenyata itu adalah,

" Rafael, ngapain kamu disini, ditengah jalan lagi." Tanya Aira sedikit terkejut

" hahaha akhirnya kamu turun juga. Aku nunggu kamu disini dari tadi" jelasnya tanpa salah. Dia adalah Rafael teman sekelas Aira dan Aila. Rafael selalu saja mengganggu Aira.

" Aira, kenapa kamu gak bilang kalau kamu mau pergi sih, kalau gwa kangen gimana"

" helllo.... Rafael emang aku mau kemana sih, aku cuma mau ke rumah Ayah"

" tapi kenapa kamu gak bilang, jadi....  liburan ini aku bakalan kesepian, kamu kan tahu aku hampa tanpa mu Ra" kata Rafael melankolis

" apaan sih, lebay" ejek Aira acuh tak acug meninggalkan Rafael.

" Ra, kamu gak lama kan disana" teriak Rafael melihat kepergian Aira masuk ke mobil.

"Dadaaaa Rafael..." lambai Aira dengan mengeluarkan sedikit kepalanya dari jedela mobil.

Setelah sampai dijakarta tepatnya dirumah Ayah. Aira dan Aila langsung disambut bibi Inah dan kakak tirinya Rayhan.

" Assalamualaikum..." Aila masuk duluan kedalam rumah.

" pasti kalian capek kan, ya dah istrahat dulu, abis tuh kita makan, bi inah dah selesai masak" Rayhan

" emang Ayah sama Ibu kemana Han" tanya Aira

" Ayah sama Ibu lagi keluar kota, mungkin lusa baru pulang" jelas Rayhan

" oh..."

Makan siang selesai, waktunya bagi Aira dan Rayhan jalan jalan. Sedangkan Aila hanya diam dirumah. Kebiasaan Aila selalu menyendiri dan berdiam kayak ayam mengeram.

AIRa⁉ AILaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang