『 satu 』

7.1K 817 204
                                    

•°•°•

Minhyung mengerjakan latihan soal yang berada di komputernya dengan fokus. Harusnya sekarang dia belajar bersama guru home schoolingnya, tetapi karena gurunya ada kendala jadi dia mengirim latihan soal kepada Minhyung kelalui E-mail.

"Minhyung! Belikan mama beras di warungnya Neng Irene ya." teriak Sehun dari bawah.

Minhyung menghela menghela napasnya dengan malas. Ini bagian yang paling dibencinya.

•°•°•

Minhyung berlari dengan cepat secepat yang dia bisa. Dibelakangnya ada ibu-ibu dan para lajang yang mengejarnya dengan gila. Tak hanya itu, mereka juga berteriak seperti orang kesetanan. Minhyung menoleh ke arah belakang sekilas lalu menambah laju larinya.

Dia tak sadar ada seorang pria yang menatapnya. Dan saat melihat depan mata Minhyung tak sengaja bertemu dengan matanya lalu dengan cepat dia memutus kontak mata itu. Ten yang merupakan janda beranak satu—yang menatap Minhyung—,seketika mengeluarkan darah dari hidungnya.

Minhyung menggeleng dengan pikirannya barusan. Tidak, tidak, itu tidak boleh terjadi. Dia melepas kaca matanya lalu berjalan kearah meja samping lemarinya, mengbil topeng kambing yang sangat mengerikan. Lebih baik orang-orang memandangnya dengan jijik daripada memuja.

•°•°•

"Masa gue di panggil nggak normal sih cuma gara-gara gue gamau bersosialisasi." Minhyung menceritakan keluh kesahnya pada Nathan. Sementara Nathan diam mendengarkan ucapan Minhyung.

"Gue masih normal kok, buktinya gue masih mau main ama lu, ye gak, Nat?" tanya Minhyung menoleh ke arah kandang, tempat dimana Nathan dikurung. Nathan adalah burung merpati peliharaan Minhyung.

•°•°•

"Bicara sama burung?" gumam Chanyeol saat melihat rekaman Minhyung.

Chanyeol, Sehun, dan Jaehyun khawatir dengan keadaan Minhyung. Jika Chanyeol san Jaehyun di anugrahi wajah tampan maka mereka akan memanfaatkannya dengan sebaik mungkin, sedangkan Sehun meskipun memiliki beberapa pengagum, tidak sebanyak Chanyeol dan Jaehyun, tetapi dia tidak sampai anti sosial seperti Minhyung.

Minhyung paling tidak suka yang namanya kegaduhan, keramaian, apalagi jika dia menjadi pusat perhatian. Awalnya mereka bertiga memhiarkan tingkah Minhyung itu, tapi lama-kelamaan mereka khawatir. Bagaimana masa depan Minhyung?

"Aneh, masa gitu di bilang normal sih." kata Jaehyun.

"Harusnya kemarin papa belikan anjing aja ya." kata Chanyeol sambil bersedekap.

"Kok beli anjing sih? Kan sudah ada kamu." kata Sehun.

Chanyeol mendengus mendengar ucapan istrinya itu. Untung saja cinta.

"Kita harus bikin Minhyung biar nggak ansos gitu." kata Chanyeol.

"Bener tuh, Jaehyun, kita nggak selamanya ada di sisi kalian. Kalo mama papa uda nggak ada emang kamu mau jagain Minhyung?" kata Sehun.

"Kamu mau kalo lagi mantap-mantap di gangguin adek kamu?" kata Chanyeol lalu mendapatkan cubitan di perutnya dari Sehun.

"Aw, sakit!" pekik Chanyeol.

"Aku ada cara!" seru Jaehyun tiba-tiba.

"Gimana?" tanya Sehun. Dia sudah melepaskan cubitannya, sementara Chanyeol mengelus perutnya yang sakit.

terlalu tampan ⑅ markhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang