•°•°•
Setelah Minhyung mengatakan itu, seorang gadis yang dikuncir ekor kuda mengambil es teh Minhyung lalu menyimramkannya ke baju Minhyung. Minhyung membolakan matanya. Harga es teh itu mahal—10 ribu satu gelasnya—, tadi pagi dia lupa tidak diberi uang jajan oleh Sehun, untungnya di dalam cassing hpnya terdapat uang 20 ribu.
"Lam, seret dia ke lapangan." perintah gadis yang bajunya terkena tumpahan es teh dan soto tadi.
•°•°•
Lami menyeret Minhyung ke tengah lapangan futsal. Lapangan yang awalnya ramai karena anak-anak yang bermain futsal kini semakin ramai karena terdapat sang primadona dan kawanannya. Hina membawa mangkok soto Minhyung.
"Kalian semua, dengerin ini!" teriak Koeun.
"Si anak baru cupu ini, sialan banget sih bangsat." kata Koeun.
"Tau tuh, uda cupu, jelek, belagu, miskin ye lu?" hina Hina dengan suara cemprengnya.
Minhyung hanya diam melihat Koeun dan kawannya berteriak tidak jelas. Mata elangnya mencari keberadaan Haechan, berharap pemuda itu menolong nya lagi.
"He cupu, tau nggak gue ini siapa?" kata Koeun sambil menyombongkan dirinya.
Minhyung menggeleng lalu menjawab, "Gue gatau dan gamau tau."
Jawaban Minhyung Koeun, Hina, dan Lami membelakkan matanya terkejut. Besar sekali nyali anak ini!
"Ngomong apa sih? Ga denger, goblok. Coba itu maskernya lu buka!" teriak salah satu murid lalu menimbulkan sorakan dari murid lain.
"Buka! Buka! Buka!"
"Kena korona ya?" kata Lami dengan santai.
"Kalian nggak pernah di ajarin tata krama sama orangtua kalian ya?" balas Minhyung tak kalah santai sambil bersedekap.
"Sok ganteng, anjing."
Hina yang kesal langsung menarik masker Minhyung dengan kasar lalu menyiramkan soto ke wajah Minhyung. Minhyung memejamkan matanya, tangannya mengepal dengan erat. Dia berusaha menahan emosi yang selama ini Sehun ajarkan. Sial. Dia tidak membawa baju ganti dan demi tuhan, baru tadi pagi Minhyung mencuci rambutnya!
Hina yang menyiram tadi tidak melihat wajah Minhyung. Lalu saat lelehan kuning itu turun dari wajah Minhyung menuju leher lalu seragam—Hina menyesal telah menyiram wajah tampan Minhyung dengan soto tetapi dia senang karena tadi menarik masker Minhyung. Para murid terdiam, mereka memandangi wajah tampan Minhyung. Pun dengan Koeun dan Lami.
Di tengah keheningan ini tiba-tiba Minhyung merasa ada yang menarik tangannya lalu mengajaknya berlari. Terdengar teriakan dari belakang lalu disusul dengan suara orang berlari dengan jumlah banyak. Kaca Minhyung jatuh lalu terinjak.
Krak
Sepertinya seharian ini Minhyung harus bersabar.
Pemuda yang menariknya ini herlari begitu cepat, untungnya Minhyung mempunyai kaki yang panjang sehingga memudahkannya. Rambut dark brown itu mengingatkannya pada Haechan, ah apa mungkin dia Haechan.
"Lu bisa lari lebih cepet?" itu suara milik Haechan, tidak salah lagi. Minhyung menambah laju larinya.
Haechan membawanya ke gudang yang kotor dan berdebu. Haechan mengintip di balik celah pintu sementara Minhyung dibelakangnya mengatur napas nya. Hebat juga Haechan, walaupun tubuhnya kecil dan berisi tetapi larinya patut di acungi jempol.
KAMU SEDANG MEMBACA
terlalu tampan ⑅ markhyuck
Humor- on going. ꜥꜤ Original story by me inspired by 'terlalu tampan'. 谷 - sinopsis: Derita seorang Mark Lee yang memiliki wajah terlalu tampan.