『 dua 』

5.4K 704 187
                                    

Saran ff hyunlix yg school life sm yg bikin bpr dungs :>

•°•°•

Minhyung terbangun pukul enam pagi. Ini tidak seperti biasanya. Biasanya dia bangun pukul setengah lima pagi untuk berolahraga di taman belakang rumahnya. Namun, karena semalam dia menangis hingga pukul tiga dini hari menyebabkannya hanya tidur selama tiga jam saja.

Minhyung turun dari tangga dan berjalan kearah ruang makan dengan malas, tidak seperti biasanya yang sangat bersemangat. Matanya yang bengkak dan jejak air mata yang mengering di pipinya. Sambil memeluk bingkai foto keluarganya Minhyung hampir terpeleset di tangga karena turun dengan asal-asalan.

"Ini ya, Pa, telur orak-ariknya." Sehun meletakkan sepiring telur orak-arik dihadapan Chanyeol yang sedang membaca koran.

Hati Minhyung mencelos melihat sarapan yang tersaji di meja makannya. Biasanya mamanya akan memasakkan nasi goreng dengan telur mata sapi, untuk minumannya segelas susu untuk Minhyung, segelas teh lemon untuk Jaehyun, segelas jus jambu untuk Sehun, dan secangkir kopi untuk Chanyeol.

Namun, didepannya sekarang hanya ada nasi putih, telur orak-arik, garam dan air putih untuk minuman mereka. Ingin rasanya Minhyung menangis lagi.

"Minhyung, kamu kenapa, Nak?" tanya Sehun khawatir melihat penampilan anaknya yang acak-acakan.

Rambutnya yang semrawut dan juga pakaiannya yang lecek. Sangat mirip dengan pemulung depan rumah yang biasanya di panggil Kai oleh orang-orang sekitar kompleks.

"Namun kenyataan, kau sia-siakan dan setelahnya hanya kau anggap teman, tuk dang tuk deng, pancen kabeh salahku—" nyanyian Jaehyun terhenti karena cubitan Sehun di lengan kanannya.

"Jaehyun! Bisa diem nggak sih? Adeknya lagi sedih kok kamu malah nyanyi." tegur Sehun.

"Minhyung mau sekolah biasa, Ma." ucap Minhyung tiba-tiba dengan suara kecil.

"Apa?" tanya Chanyeol mastikan.

"Minhyung mau sekolah biasa, Minhyung mau kayak anak-anak biasanya."

Chanyeol langsung menggebrak mejanya lalu berlari dan memeluk Minhyung erat hingga yang dipeluk kesusahan bernapas.

"Gitu dong! Nanti gue ajarin gimana deketin kakak kelas yang cantik."

Minhyung mendorong Chanyeol lalu menatap seluruh orang yang ada di ruangan itu.

"Tapi, dengan syarat, Minhyung berangkat sendiri sama berpenampilan cupu." katanya tegas.

"What? Ucol?! Astagfirullahalazim!" kata Jaehyun sambil menangkup pipinya.

Bisa-bisanya ketika orang di luar sana tebar pesona untuk menarik perhatian orang lain, Minyung justru memperburuk penampilannya. Tidak tidak! Keluarga Lee harus tampan! Tidak boleh ada yang berpenampilan cupu ataupun kolot. Itu bukan keluarga Lee.

"Udahlah, nggak papa, yang penting Minhyung mau sekolah biasa. Kita harus rayain ini." kata Sehun menengahi.

Sehun mencium sekilas pipi Minhyung lalu berjalan kearah dapur. Jaehyun menatap sinis kearah Minhyung. Sedangkan Chanyeol bersorak senang di dalam hatinya.

"Ini buat ngerayainnya! Yeay!"

Sehun datang dari dapur sambil membawa nasi uduk dibentuk tumpeng dengan berbagai macam lauk seperti ayam bakar, bali, mie, dan perkedel. Minhyung melongo melihatnya.

•°•°•

Ini sudah satu minggu setelah kejadian 'Minhyung mau sekolah biasa' itu artinya hari ini adalah hari pertamanya bersekolah. Selama seminggu terakhir ini Sehun dan Chanyeol mengurus tentang sekolah barunya. Sekolah Minhyung berbeda dengan sekah Jaehyun, itu karena permintaannya. Masih ingat jika dia ingin berpenampilan cupu?

Kakaknya tidak akan membiarkannya berpenampilan cupu.

Minhyung sedang bersiap-siap dikamarnya. Sesuai dengan permintaannya, dia berdandan menjadi cupu, mendekati kolot.

Baju yang dimasukkan dengan rapi, kancing yang di kancingkan sampai atas, kaca mata bulat dan poni yang dia biarkan menjuntai di dahinya, dan jangan lupakan tas sekolahmya yang seperti anak SD, sangat kencang dan penuh.

Tapi, Minhyung merasa tidak puas dengan penampilannya. Hidung bangir, bibir tipis, dan rahangnya yang tegas terpampang jelas. Memutar otak, Minhyung memutuskan menggunakan masker untuk menutupi hidung dan mulutnya.

"Kalo gini kan gada yang ngejar gue." ucapnya.

"Minhyung! Ayo turun nak, sarapan habis itu berangkat sekolah." teriak Sehun dari bawah.

Minhyung mencengkram erat tas sekolahnya. Hanya beberapa bulan lagi dia hanya di bangku kelas 10, lalu dia akan mengikuti kelas akselerasi lalu untuk kelas 12 dia hanya melaluinya sekitar 9-10 bulan saja. Ya, sekitar satu tahun dia harus bertahan.

•°•°•

"Cupu banget si lu, mau ke SMA apa TK?" tanya Jaehyun saat melihat penpilan Minhyung yang cupu.

"Uda cupu, pake masker lagi, niat sekolah apa jadi mata-mata si?" lanjutnya dengan jengah.

"Udahlah, Jae, biarin adek kamu sekolah senyaman dia, yang penting dia mau sekolah sama kayak kamu."

Mendengar ucapan mamanya membuat Jaehyun diam. Ya tuhan, sungguh Jaehyun sangat gemas dengan penampilan Minhyung.

"Yaudah, ayo naik." kata Jaehyun malas.

"Gue kan berangkat sendiri, Kak." kata Minhyung saat mendengar ucapan kakaknya.

"Lu kan anak rumahan, mana tau jalan kesekolah baru, palingan lu cuma tau warungnya neng Irene." kata Jaehyun.

"Cuma awal doang kok, Dek, besok baru deh berangkat sendiri." rayu Sehun.

Dengan lesu Minhyung mengangguk. Lalu dia berjalan ke arah motor sport milik Jaehyun.

"Tunggu dulu, ayo kita foto!" seru Chanyeol sambil mengangkat kamera polaroid milik Sehun.

Jaehyun menggeram malas, mau tidak mau dia turun dari motornya lalu berdiri di samping kanan mamanya dan memeluk pria itu. Dia tidak perlu tersenyum, wajah aibnya saja sudah tampan. Minhyung kembali keposisinya, sebelah kiri Sehun. Dia menurunkan maskernya lalu tersenyum tipis. Sehun merangkul kedua putranya lalu tersenyum hangat. Sedangkan Chaeyeol tersenyum dengan sangat lebar.

•°•°•

"Bang," Minhyung menepuk punggung Jaehyun lalu mencondongkan badannya.

"Hm?"

"Nanti turunin gue agak jauhan ya?"

"Di depan halte aja ya? Gue mau jemput Rose dulu." kata Jaehyun dengan berteriak karena mereka berada di jalan.

"Iya, Bang, terserah."

Lalu hanya suara kendaraan yang terdengar.

•°•°•

Tbc

UPRAK KU UDA SELESE YEEEE :'>

Dah ya, have a nice day and laff ya-!❤

terlalu tampan ⑅ markhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang