Manusia pintar mengucapkan janji, pandai mengatakan sumpah. Tapi tidak ada bukti, melibatkan pihak lain merasa tersakiti. Cinta yang fana di jadikan segalanya hingga neraka pun menjadi istana penunggu bagi mereka. Dan mungkin juga bagi Bunga Humaira.
Rencana pernikahannya harus batal saat sudah memasuki lima puluh persen persiapan. Lalu dengan leluasanya Pria yang dia cintai itu menikah di hari yang seharusnya menjadi hari pernikahannya dengan Adam Bachtiar. Pria yang sudah enam tahun menemani dia menjalani susah senang di hidupnya.
Adam meninggalkan dia demi wasiat yang diminta Papanya. Sungguh anak yang berbakti bukan, tapi juga penipu bagi Bunga.
Dia berbakti pada orang tuanya lalu mengkhianati cinta Bunga. Mengingkari janji yang mereka buat bersama, meninggalkan Bunga di saat wanita itu sedang mekar menanti di tempat percetakan untuk undangan pernikahan mereka.
Oh...., Bunga sangat ingin tahu siapa yang mampu menggantikan posisinya disamping Adam sekarang. Dengan rambut acak-acakan air mata yang membasahi wajahnya dan sebatang rokok ditangannya.
Harum alkohol menguar saat Bunga turun dari taksi yang membawanya ke dalam Masjid Baitul Rahman, tempat dimana ijab kabul Adam akan dilakukan bersama wanita wasiat yang merusak semua mimpi yang dia ingin ukir.Bunga tertawa saat melihat Adam sedang duduk dan berjabat tangan lalu semua orang di Masjid itu mengucapkan "SAH..." secara bersamaan.
Bunga tertawa sekuat mungkin, dia menertawai akhir cerita cintanya. "Waw.....waw....sayang lihat aku hadir di acaramu dengan wanita wasiat ini." Adam menoleh ke sumber suara lalu melihat kekasihnya ada disana dengan tampilan acak-acakan.Bunga mengisap rokoknya lagi dan membuang asap itu sembarangan. Semua orang berbisik-bisik disana dan Mama Adam__Asih tidak ingin diam melihat Bunga datang menghampiri Putranya.
"Mama mertua apa kabar? Mama cantik banget hari ini Ma? Oh ya apa mama masih suka memasak opor ayam? Mama memang terbaik deh. Tau aja kalau menantunya ini suka opor ayam."
"Bunga pergilah, untuk apa kau disini. Kau dan Adam sudah berakhir. Adam sudah menikah." Asih ingin menyeret Bunga tapi Bunga menghempaskan tangan Asih. "Hanya karena dia menikah apa Mama pikir ini berakhir bagi ku? Apa Mama tahu rasanya mencintai? Bahkan Mama tidak bisa melupakan suami Mama yang sudah mati karena Mama mencintainya." Bunga mendapat tamparan di pipinya dari Asih.
Adam tidak tinggal diam, dia berjalan cepat menuju Bunga kekasihnya. "Ma cukup Ma, biar Adam yang mengurusnya."
"Kamu lihat sayang? Biasanya Mama memeluk ku setiap aku datang, tapi sekarang dia menampar ku." Bunga memeluk Adam dan Adam membalas pelukan itu sembari menghapus air mata Bunga yang jatuh terus menerus.
"Pasti wanita wasiat itu sudah mengguna-gunai Mama mu sayang." Wanita yang disebut Bunga itu hanya bisa mengucap dalam hatinya. Dia terpukul melihat suaminya menyentuh wanita lain setelah ijab kabul mereka. Wanita berhijab itu juga menyaksikan bagaimana perlakuan lembut suaminya kepada wanita yang terlihat sedang mabuk itu.
"Adam kamu mau kemana?" tanya Asih kepada anak nya itu.
"Aku akan mengantarkan Bunga pulang Ma." Adam pergi begitu saja sambil menggendong Bunga keluar dari dalam Masjid. Asih masih memanggil nama Adam yang tidak menghiraukannya.
Tbc 🙏🙏🙏
Izin repost ya....kalau suka, boleh ajak teman-temannya merapat ke cerita ini 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengurai Rasa
RomancePatah hati, ketika kekasih menikah dengan orang lain itu pasti. Bunga Humaira, wanita berparas ayu itu memaksa mengukir takdirnya sendiri. Sakit di hatinya tidak akan ada yang bisa merasakan, di tinggal menikah setelah enam tahun menjalin tali asma...