"Jooyeon bilang tadi siang kau telah menyelamatkan nyawanya. Ia sangat berterimakasih padamu. Dan sekarang, ia ingin kau menjaganya."
"Maaf tuan, tapi Bagaimana dengan nyonya Chaerin?"
"Aku akan memberinya bodyguard baru."
"Kenapa tuan tidak mengutus orang lain saja untuk wanita bernama Jooyeon itu?"
Jiyong menghela nafas.
"Seunghyun. Sejak kapan kau menjadi pembangkang begini? Aku memerintahmu karena aku mempercayaimu. Jadi lakukan saja apa perintahku."
"Maaf tuan." Seunghyun menekurkan kepalanya.
"Ya, aku tahu kalau hal ini tidak sesuai dengan kontrak kerja kita. Dan lagi kau pasti akan sedikit canggung menjaga selingkuhanku. Tapi lama-kelamaan kau pasti akan terbiasa. Jadi kupercayakan kau untuk menjaga wanitaku."
"..............." Seunghyun hanya terdiam sambil mengepal erat tangannya saat mendengar kata 'wanitaku' barusan. Ia benar-benar sakit hati melihat Jiyong yang begitu perhatian pada Jooyeon ketimbang Chaerin. Ingin rasanya ia menarik krah baju Jiyong dan menghabisinya. Tapi ia berusaha menahan amarah. Karena bagaimanapun, Jiyong tetap tuannya.
"Besok kau mulai menjaganya. Tapi ada 1 hal yang harus kau ingat."
Seunghyun menatap Jiyong dengan wajah heran.
Apa hal yang harus ia ingat?"Selama menjadi Bodyguard Jooyeon, kau tidak boleh bertemu dengan Chaerin lagi."
DEG
Seketika Seunghyun merasa detak jantungnya berhenti. Ia hanya terpana dengan tubuh tanpa aliran darah.
"Apa maksud pria brengsek ini?" begitulah pikirnya mengerling Jiyong yang berada di hadapannya menunggu jawaban.
"Bagaimana?"
"Tuan. Maaf sebelumnya, tapi kenapa aku tidak boleh bertemu dengan nyonya Chaerin?" Walau ragu Seunghyun memberanikan diri untuk mendapatkan penjelasan yang lebih pasti dari Jiyong. Jiyong menghela nafas malas.
"Karena aku tidak mau dia tahu kalau kau kuperintahkan menjadi bodyguard selingkuhanku. Dan kalau Eommaku tahu hal ini, maka tamatlah riwayatku. Mengerti?"
"Tapi tuan.. aku..."
"Kenapa? Kau tidak ingin berpisah dengan Chaerin?"
Seunghyun membelalakkan matanya. Ia terpaku menatap Jiyong yang baru saja berkata mengenai sasaran.
"Aku sudah tahu semuanya. Kau sebenarnya menyukai istriku 'kan? Kau selalu memperlakukannya lebih dari sekedar nyonya. Kau bahkan selalu melindungi dan memperhatikannya. Memang itu adalah tugasmu sebagai seorang Bodyguard, tapi apa kau tidak sadar? Tindakanmu sudah terlalu jauh. Kau mencintainya! Aku sudah tahu semuanya. Dan, satu lagi. Kuakui sebenarnya aku ingin memecatmu dari dulu. Tapi karena kontrak kerja kita belum habis, aku tidak bisa memberhentikanmu begitu saja. Dan untung saja, Jooyeon memintaku untuk menjadikanmu bodyguardnya. Jadi aku bisa memindah tugaskanmu tanpa harus merusak kontrak. Ide yang bagus bukan?" Jiyong tersenyum licik pada Seunghyun yang terdiam shock didepannya.
"Sudahlah. Besok pagi kau antar Chaerin kuliah. Setelah mengantarnya kau ikut denganku ke rumah Jooyeon. Habiskanlah waktu terakhirmu bersama Sohee sepuasnya. Tapi jangan sampai kau membeberkan masalah pemindahan tugas itu padanya. Mengerti?" Jiyong menatap bodyguardnya itu dengan tatapan tajam. Sedangkan Seunghyun hanya terdiam menimbang-nimbang ucapan tuannya tadi. Bagaimanapun, ia harus menuruti perintah Jiyong. Karena hal itu telah ditulis di surat perjanjian kontrak. Dan ia tidak akan bisa melawan peraturan-peraturan di surat itu. Karena kalau sempat saja ia melenceng dari surat perjanjian, maka ia akan dipenjara dan diminta uang ganti rugi. Tapi yang lebih parahnya lagi, ia benar-benar tidak akan bertemu dengan Chaerin lagi, Untuk selamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untitled ✔
FanfictionCast : Jiyong, Chaerin, Choi Seunghyun, Lee Jooyeon Support Cast : Park Bom, Sandara Park, Park Soojoo Setelah menjalani hidup sebagai sepasang suami istri selama 2 tahun. Jiyong dan Chaerin belum juga dikaruniai seorang keturunan. Merasa sudah saat...