Part 6

3.1K 138 31
                                    

Terima kasih buat yang sudah baca cerita ini 😊 jangan lupa vote and Comment yah 🤗

Salam dari Author.

~~~~~~~~~~

Pagi itu dihebohkan dengan penemuan tubuh seorang pria. Hal yang tidak wajar saat pergi ke tengah hutan semalam adalah menemukan sebuah kampung dan setelah bangun di pagi harinya terdapat potongan hewan, bangkai dan darah yang berceceran di sekitar mereka. Lebih tidak wajar lagi menemukan mayat yang tergeletak di sebuah reruntuhan bangunan kuno seperti tapak tilas. Entah siapa yang tergeletak disitu. Chris dan Donny mencoba mendekat dan memeriksa.

"Astaga."

Wajah Chris langsung berubah menjadi pucat pasi begitu mengenali sosok tubuh itu. Sementara Donny, kedua tangannya terkepal erat menahan emosi di dalam hati.

"Bangsat! Siapa yang berani melakukan ini?!" ucap Donny dengan intonasi tinggi. Wajahnya merah padam dengan kedua mata yang berkobar seperti lidah api.

Chris berusaha tetap tenang menganalisa situasi. Dia berjongkok dan memeriksa nadi dan napas tubuh itu.

"Don... Adam sudah..." Chris tak kuasa melanjutkan kata-katanya. Dia jatuh terduduk lemas.

"Lo becanda 'kan? Mana mungkin Adam tewas gitu aja?!" Donny berjongkok lalu mengguncang-guncangkan tubuh yang sudah tak bernyawa itu. "Bangun, woy! Adam! Bangun! Bangun, Dam!"

"Hentikan, Don. Percuma. Adam sudah meninggal."

Kedua mata Donny membelalak lebar karena emosi, "Gak mungkin! Semalem dia bareng kita, gak mungkin tiba-tiba dia tewas! Kita harus cepat bawa ke rumah sakit, sekarang juga!"

"Jangan keras kepala, Don!" Chris menaikkan oktaf suaranya, "Lo liat sendiri 'kan Adam udah gak bernapas. Terimalah kenyataan, dia udah meninggal."

Keduanya lalu terdiam. Masing-masing berusaha meredamkan emosi di dalam hati. Teman mereka ditemukan tewas mengenaskan, ini bukan waktunya untuk berdebat. Yang harus mereka pikirkan saat ini adalah apa yang harus dilakukan terhadap jasad itu dan bagaimana menjelaskan semuanya kepada Farah.

Ditengah kebimbangan itu, tiba-tiba muncul seorang lelaki yang perlahan mendekati mereka. Dari perawakannya  yang agak bungkuk dan rambut yang memutih hampir seluruhnya, bisa ditebak bahwa orang tersebut sudah berusia lebih dari setengah abad.

"Apa yang kalian lakukan di sini?" kata pria tua itu.

"Emm... anu... kami tersesat, Pak. Lalu kami menemukan salah satu teman kami di sini." Chris menjelaskan dengan sopan.

Pria tua itu menatap lekat mayat yang bersimbah darah itu. Tidak ada raut terkejut sama sekali seolah beliau sudah tahu apa yang terjadi.

"Ayo bawa mayat itu ikut bersamaku."

Tentu saja Chris dan Donny kebingungan. Siapa gerangan bapak ini? Kenapa meminta mereka membawa mayat Adam untuk ikut bersamanya?

"Bapak siapa? Kenapa menyuruh kami membawa Adam bersama Bapak?" tanya Chris.

Pria itu memasang senyum tipis sesaat lalu menjawab, "Aku Asta, salah satu penduduk Kampung Naga."

***

"Teman saya kena santet, Pak?"

"Ya. Dilihat dari tanda-tanda di tubuhnya dan aura aneh yang kurasakan semalam, tidak salah lagi."

Kedua pemuda itu terdiam dan saling berpandangan penuh tanda tanya. Donny pada dasarnya tidak mempercayai segala sesuatu yang berbau mistis, namun dia pernah mendengar sedikit hal tentang santet.  Sulit dipercaya bahwa teman baiknya itu tewas karena hal yang tidak kasat mata itu.

Kampung Santet (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang