BAGIAN III BAB 1 :Kasus Penculikan Malaikat Kecil Bagian 2

159 46 0
                                    

Di pelataran Masjid komplek Perumahan Kapten Lail duduk di teras sambil tanganya bekerja memasangkan kaos kaki berwarna hitam di kakinya. Tidak lama muncul Iptu Cornelia menenteng tas tempat mukena bewarna pink dan sepatu yang baru dia ambil dari penitipan. Iptu Cornelia duduk disamping Kapten Lail yang sudah usai mengenakan sepatu hitam mengkilatnya dengan rapi.

"Iptu Darna meaporkan kalau timnya menemukan sebuah chip kartu perdana yang di gunakan salah satu pelaku" ujar Iptu Cornelia mulai mengenakan sepatu hitam bergaya khas sepatu wanita.

"Begitu kah" respon Kapten Lail santai.

"aku masih terus kepikiran sesuatu" Iptu Cornelia memasang wajah seriusnya.

"bagaimana cara para pelaku mengetahui gadis itu benar-benar ada didalam rumah. Padahal mereka tidak melakukan pengintaian di sekitar rumah korban sebelumnya".

"mengkin mereka menebak jam saat gadis itu pulang dari sekolah".

"jika hanya mengandalkan informasi jam pulang sekolah gadis itu saya rasa jika saya jadi pelaku saya tidak akan segegabah itu tanpa tau pasti jika target benar-benar ada di dalam rumah".

"kenapa bisa begitu?". tanya Kapten Lail yang memiringkan tubuhnya menghadap Iptu Cornelia. Kapten Lail sendiri juga merasa penasaran dengan hal yang disampaikan istri cantiknya itu.

"kau tau sendirikan saat kita menjemput adek ke sekolah kita selalu dikejutkan dengan jam pulang sekolah yang kadang molor dari jam seharusnya. Belum lagi jika terkena macet dijalan itu berdampak dengan waktu sampai dirumah". Iptu Cornelia menceritakan pengalamanya saat menjemput anak disekolah.

"jika saya jadi penculiknya saya akan memastikan target sudah ada di dalam rumah". Iptu Cornelia meposisikan cara berfikirnya sebagai pelaku. Sedangkan Kapten Lail memperhatikan dengan setia penjelasan sang istri.

"Bagai mana cara mereka memastikan korban benar-benar sudah dirumah". gumam Iptu Cornelia.

"Bagaimana dengan kedua teman Pak Bani?". Tanya Kapten Lail membuyarkan Iptu Cornelia yang hanyut dalam dunia berfikir nya. Akan tetapi Iptu Cornelia langsung tanggap dengan maksud dari pertanyaan suaminya.

"mereka memiliki alibi cukup kuat karena disaat kejadian mereka berdua sedang bersama Pak Bani". Jelas Iptu Cornelia.

"ART. aku tidak melihat ART di rumah Pak Bani?".

"tidak ada hal yang mencurigakan dari ART dirumah Pak Bani. tadi dia sedang cuci baju di belakang rumah".

Smartphone Iptu Cornelia berbunyi dari dalam tas. Iptu Cornelia langsung melihat pesan yang masuk ke smartphone nya. Ia memberi tahu Kapten Lail bahwa Iptu Darna sudah sampai di rumah Pak Bani bersama Aiptu Ferdinan juga Ipda Stevi. Tanpa berlama-lama lagi Iptu Cornelia dan Kapten Lail bergegas kembali kerumah Pak Bani.

Iptu Darna terlihat sedang membahas sesuatu dengan Ipda Stevi di ruang depan rumah Pak Bani. sedangkan Aiptu Ferdinand kembali berkutat denga peralatan pelacak bersama dengan Ipda Maya yang sedang menjelaskan sesuatu kepada Pak Bani di ruang tengah.

Kapten Lail dan Iptu Cornelia memasuki rumah Pak Bani setelah memberikan salam. Iptu Darna melihat sekilas Kapten Lail dan kembali memperhatikan Laptop Ipda Stevi. Sementara itu Ipda Stevi terus menjelaskan prihal data video yang telah ia kupas. Iptu Cornelia otomatis langsung ikut nimbrung. Tanpa diminta Ipda Stevi menjelaskan kembali dari awal hasil kupas data digital forensik video yang dikirimkan pelaku.

" Apakah pembuatan video itu menggunakan smartphone yang sama dengan smartphone yang digunakan pelaku untuk mengirimkan video?". tanya Iptu Cornelia.

"Merek smartphone yang ada di data forensik Ipda Stevi sama dengan merek smartphone yang saya temukan di CCTV kafe " Iptu Darna memperlihatkan screenshot rekaman CCTV pada Iptu Cornelia. Iptu Cornelia memperhatikan seorang pria menggunakan switer abu-abu, kepalanya mengenakan tutup dengan tudung switer sementara wajahnya tertutup kain hitam sebatas hidung. Tangan Pria itu sedang memegang smartphone berwarna silver.

Shadow Detective : Benang Merah Yang TersembunyiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang