Prolog : "Latihan dan Pemindahan".

495 57 3
                                    

Matanya terus mengawasi setiap sudut hutan. Ia bergerak kembali dengan sangat senyap. Dengan sangat teliti ia memperhatikan setiap hal-hal kecil di sekelilingnya. daun yang gerak perlahan, hingga batu krikil yang bergeser.

Saat menemukan incaranya, ia berusaha untuk memancing lawanya untuk bereaksi dengan cara menarik daun semak di sebelah kanan agak jauh dari posisinya agar bergerak dengan tali yang ia buat dari dedaunan sebelumnya.

"All team jangan pernah terpancing dengan tipuan kapten"

"Serbu 2 Di mengerti"

"Serbu 3 dimengerti"

"Serbu 4 Dan 5 dimengerti"

"Tapi kemampuan berkamuflase kapten benar-benar terbaik sulit sekali "

"Karena itulah dia di angkat jadi kapten kita"

"Hay sudahi mengobrolnya kita harus menyerang kapten aku yakin dia sudah tau salah satu posisi kita"

"Hey ketua team memangnya kau sudah tau posisinya"

"aku masih belum tau, tapi karena kapten sudah membuat gerakan tipuan dengan helm kosong diperlihatkan, kurasa dia berada di sekitar sini"

"Radius posisinya apakah di dekat gerak tipunya?"

"aku tidak tau kau ingat terakhir kali Kita berlatih. Posisi kapten dengan gerak tipu sangat jauh sekali"

"yah tau sendiri kapten punya jutaan strategi"

"Mungkin triliunan menurutku"

"yah begitulah kapten, OK team serbu 3 a akan maju untuk memastikan"

"Team 3 a izin di berikan"

Belum sempat team serbu 3 a bergerak, terdengar bunyi peluru dari berbagai arah.

Dur...dur...dur...dur...

"Awas bunyi tembakan datang" serbu 1 a memperingatkan

Clak....clak....clak....clak...

"Sial team serbu 2 a tertembak"

"Serbu 3 b tertembak"

"5 a Dan b tertembak"

"tembakan arah jarum jam dari utara dekat sungai"

"Ketemu"

"All team yang tersisa bergerak jangan sampai kapten lolos"

"Kepung"

Kapten Lail terkepung , ia mundur sejenak kearah rimbutnya semak belukar. Dengan cekatan ia mengambil pisau di pinggangnya untuk memotong ranting semak belukar.

Di samping kirinya terdapat gundukan tanah dengan bebatuan yang langsung mengarah ke sungai.
Dari depan dua prajurit membidik dari kanan dua parjurit sudah siap menembak. Dari kiri depan satu prajurit sudah menodongkan senapanya.

Kapten Lail memutar ranting semak belukar layaknya kain untuk menghalangi dan mengecoh bidikan prajurit dari depan dan samping kanan. Ia langsung melompat kekiri sehingga parjurit dari depan kiri terhalang gudukan tanah bebatuan.

serempak suara tembakan menghujam ranting semak belukar dan satu tembakan mengenai Batu.

"Cih semak belukar sialan" ucap Ketua team serbu.

"Kenakah" tanya salah satu prajurit lainya.

"batu sialan itu menghalangiku" prajurit yang berada di depan kiri berkomentar.

"Kejar" perintah ketua team serbu.

Serempak mereka langsung berlari menuju persembunyian Kapten Assad.

Shadow Detective : Benang Merah Yang TersembunyiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang