Shadow Detective : Benang Merah Yang Tersembunyi

BAGIAN I BAB 2 : Saksi Bisu Yang Bicara

Cerita Pak Detektif Ganteng dan Istri Cantiknya Up lagi Nih.😊😊😊

Selamat membaca dan jangan lupa vote ya karena vote itu gratis & gak bayar 😚😊😊

***

Mobil Iptu Cornelia baru saja terparkir di belakang mobil dinas kepolisian tepatnya didekat rawa-rawa samping sungai Banjir Kanal Timur atau sering disingkat Sungai BKT. Di waktu sore pada hari minggu memang seharusnya menjadi jatah libur sepasang suami istri yang menjabat sebagai tim penyidik itu.

Tapi apa boleh buat, diwaktu yang seharusnya mereka gunakan untuk berkumpul bersama keluarga malah ditemukan sebuah kasus. "masih menjadi sebuah misteri besar buatku" kata Kapten Lail yang membuat Iptu Cornelia berhenti sejenak sebelum membuka pintu mobil. "Tentu saja masih menjadi misreri karena kasusnya juga baru ditemukan" Iptu Cornelia memandang suaminya dengan rasa terpesona.

"Bukan masalah kasus" apa maksudnya bukan masalah kasus batin Iptu Cornelia. "terus masalah apa yang jadi misteri kalau bukan kasus?" tanya Iptu Cornelia pada suaminya yang sepertinya terlihat kurang nyaman.

"Misterinya adalah" kata Kapten Lail setelah merubah posisi badanya menghadap Iptu Cornelia. Sementara sang istri membenarkan posisi duduknya untuk mendengarkan dengan serius perkataan Kapten Lail. "Kenapa aku Ayah mertua menyuruhku pakai jaz lengkap dengan dasi dan sepatu penthopel seperti orang mau ke kantor. Padahal kita hendak pergi ke pinggiran sungai"

Iptu Cornelia hanya bisa tersenyum manis mendengar keluh kesah dari suami tampanya itu. "Mungkin agar kadar kegantenganmu bertambah" kata Iptu Cornelia sambil pura-pura berfikir. "cih" Kapten Lail mendesah melihat tanggapan dari istrinya. "sudahlah agap aja sebagai seragam"

"seragam apanya. harusnya kalian juga memakai jaz bukan pakaian casual jika benar ini seragam" kata Kapten Lail menunjuk Aiptu Ferdinand yang terlihat menghampiri mobil mereka dari arah sungai. "kalau soal ganteng aku sudah ganteng sejak lahir karena itulah kamu kepincut" kata Kapten Lail dengan PDnya. Aiptu Cornelia melirik jangah kearah sang suami. "aku jatuh cinta padamu bukan karena ganteng. Ganteng itu hanya booonusss" Iptu Cornelia akhirnya membuka pintu mobil.

"cepat keluar dan kita selesaikan tugas kita" Iptu Cornelia keluar dari mobil mendahului suaminya. Kapten Lail dengan sedikit malas membuka pintu mobil. Ia melihat sejenak pakaianya dan mendesah pelan sebelum akhirnya Ia keluar dari mobil.

"Maaf mengganggu waktu libur kalian" kata Aiptu Ferdinand menyambut kedatangan sepasang suami istri didepanya. "sudahlah dimana TKP nya?" tanya Iptu Cornelia langsung agar tidak membuang-buang waktu. "silahkan ikuti saya" kata Aiptu Ferdinand.

Aiptu Ferdinand berjalan menuju lokasi TKP dan diikuti Kapten Lail beserta Iptu Cornelia. Aiptu Ferdinand menunjukan tanda pengenal kepada petugas penjaga garis kuning sebelum memasuki area yang diberi pembatas garis kepolisian yang khas berwarna kuning.

Aiptu Ferdinand dan Iptu Cornelia langsung menuju lokasi penemuan mayat korban. Sementara Kapten Lail malah berhenti sejenak untuk memperhatikan lokasi sekitar. Kapten Lail meperhatikan semak-semak, rerumputan sambil berjalan perlahan mengelilingi area dimana mayat ditemukan. Kadang ia berjongkok untuk memperhatikan lebih seksama rerumputan atau apapun yang ada di area lokasi tersebut.

"Ada perkembangan terbaru" tanya Iptu Cornelia pada Iptu Darna sebelum melihat korban. "kami sedang menyelidikinya" kata Iptu Darna tanganya menunjuk tempat mayat berada. Dilokasi mayat korban juga telah dipasang garis polisi yang didalamnya tim forensik berseragam lengkap sedang melaksanakan tugasnya.

Termasuk Ipda Maya dan Ipda Stevi yang juga menggunakan pakaian forensik agar tidak mencemari barang bukti. Ipda Stevie terlihat sedang memotret mayat bersama satu petugas lainya. Sementara Ipda Maya menyapu tubuh mayat dengan berbagai alat forensik di sampingnya.