Selamat membaca
Maaf update lama dan juga typonya 🤗🤗***
Pintu ruangan divisi kejahatan besara dan penculikan terbuka dan masuklah satu persatu anggota tim penyidik. Ada yang langsung menuju kubikelnya ada pula yang memilih duduk di kursi tamu. Sebagian dari mereka masih tidak percaya bahwa mereka telah berhasil menyelesaikan kasus penculikan itu. Lebih tepatnya pimpinan baru merekalah yang menyelesaikan sebagian besar kasus kali ini.
"saya masih tidak mengerti bagaimana dia bisa menemukanya?"
kata Ipda Jun yang meletakan berkas introgasi di mejanya."apa ini alasan Komjenpol Nathan memilihnya" kata Ipda Stevi yang berada di kursi tamu bersama Ipda Maya.
"sulit dipercaya" Aiptu Ferdinand ikut berkomentar
"Tapi itulah yang terjadi" kata Ipda Jun menimpali Aiptu Ferdinand.
"dimana Iptu Cornelia dan Iptu Darna?" tanya Ipda Jun pada rekan-rekanya.
"aku disini ada apa" kata Iptu Darna baru saja memasuki ruangan di ikuti Kapten Lail. Semua orang terdiam ketika Kapten Lail memasuki kantor mereka. Namun pesan masuk Iptu Cornelia menghentikan langkah Kapten Lail.
"kita harus bicara temui aku di parkiran belakang dekat pohon" begitulah bunyi pesan dari Iptu Cornelia.
"sayat tau kalian masih kurang nyaman dengan saya" Kapten Lail menjeda sejenak perkataanya.
"tapi saya minta kalian membuat berkas laporan kasus penculikan ini dan juga mendampingi Komjenpol Nathan untuk wawancara bersama wartawan. soalnya saya ada urusan sebentar" kata Kapten Lail menunggu jawaban dari anggotanya itu.
"Baik pak kami akan melaksanakan perintah anda" kata Iptu Darna mewakili rekan-rekanya. Kapten Lail bergegas ketempat yang dimaksud oleh istri cantiknya itu.
***
Di parkiran belakang Bareskrim terlihat Iptu Cornelia berdiri disamping mobil miliknya yang terparkir dekat dengan pepohonan. Iptu Cornelia terlihat bersedekap dada sambil menggoyang-goyangkan pelan badanya yang ramping. Kapten Lail terlihat berjalan menuju Iptu Cornelia dari arah kantor bareskrim.
"ada apa?" tanya Kapten Lail setelah sampai didepan Iptu Cornelia. Istrinya itu ternyata sedang mode ngambek hal ini terlihat dari gerang bandan bergoyang dengan bersedekap tangan, tidak ketinggalan cemberut wajah yang Iptu Cornelia tampakan. Di Mata Kapten Lail Iptu Cornelia terlihat sangat imut.
"bukan kah kau berhutang permintaan maaf padaku" kata Iptu Cornelia masih dalam mode ngambek.
Permintaan maaf ? apa dirinya telah melakukan kesalahan pikir Kapten Lail.
"Permintaan maaf untuk?" tanyanya pada Iptu Cornelia.
"kau tidak merasa bersalah?" kata Iptu Cornelia memastikan.
"Karena" kata Kapten Lail yang masih bingung dengan pertanyaan Istri cantiknya itu.
"aaah suamiku ini merasa tidak bersalah karena membuat putrinya marah" kata Iptu Cornelia mulai berhenti menggoyangkan badanya.
"dari subuh Amelia menangis karena Ayahnya pergi tanpa pamit. dia pikir pergimu akan lama" kata Iptu Cornelia mulai bertolak pinggang.
"kau tidak tau apa yang aku lewati untuk menenangkanya ? bahkan Amel hampir menolak untuk sekolah dan nengajak untuk menyusulmu ke bandara" kata Iptu Cornelia panjang lebar. Kapten Lail mulai paham dengan maksud Iptu Cornelia. Wajahnya mulai menunjukan ekpresi bersalah.
"maaf" kata Kapten Lail membungkuk dengan menyatukan kedua telapak tanganya.
"Nanti kau jemput putrimu dan minta maaf langsung padanya" kata Iptu Cornelia pada sang suami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shadow Detective : Benang Merah Yang Tersembunyi
Mystery / ThrillerDetektive Kapten Lail sebenarnya seorang perjurit di paskukan khusus. Dikarenakan kemampuan deduksi yang hebat ia diminta atasanya untuk bergabung dengan team bareskrim kepolisian guna memanfaatkan kemampuanya terse but untuk membantu memecahkan ka...