Bandung di musim hujan memang bukan fenomena langka. Bermacet-macetan selama perjalanan sudah bukan keheranan lagi bagi para pengendara motor,mobil maupun transportasi lainnya ditambah dengan rintikan hujan yang menambah suasana semakin komplit.
Arvino geram, beberapa kali ia mengusap wajahnya karena lelah bermacet-macetan dijalan. Sudah satu jam mobilnya tidak bergerak sama sekali. Batinnya merutuki dirinya sendiri. Mengapa ia tidak terpikirkan untuk menggunakan transportasi udara ataupun transportasi lainnya dibandingkan harus menghabiskan waktunya di perjalanan. Menurutnya, Jakarta-Bandung tidaklah jauh. Arvino pun memilih membawa mobil Mercedes kesayangannya. Mobil yang pernah mencelakai Zanissa.
Terpikirkan dengan gadis itu, Arvino mengambil ponselnya lalu mengirimkan pesan kepada gadis itu. Tak lupa ia memberi kabar kepada Ayah Sang gadis.
Dipertigaan, Arvino membelokan setirnya ke arah jalan alternatif. Ia memilih jalan tersebut dengan maksud agar lebih cepat sampai dan lebih cepat bertemu dengan Zanissa. Ia tidak bisa membohongi perasaannya, ia begitu merindukan Zanissa. Mobil Arvino melewati hutan pinus yang berbaris di sepanjang jalanan.
Hutan pinus
Suatu tempat yang membuatnya ingat kembali dengan tragedi mengerikan itu. Arvino mempercepat laju mobilnya agar tidak berlama-lama pada jalur alternatif yang membuatnya ketakutan akan kejadian itu. Turunnya hujan semakin lebat sehingga ia kesulitan melihat jalanan akibat kaca mobilnya terkena guyuran air dari langit.
Tiga hari sebelumnya, saat ia melewati jewelry store, Arvino memutuskan untuk membeli sebuah cincin permata untuk Zanissa. Setelah kepergian Fakhri, perasaannya kepada Zanissa terus bertambah sampai saat ini. Sejak saat itu ia sudah niatkan untuk berkomitmen dengan Zanissa. Arvino akui, Zanissa merupakan perempuan yang selama ini ia cari.
Ketika sedang asik memikirkan Zanissa, ia dikejutkan oleh sesuatu. Entah hewan apa yang barusan melintasi jalanan sehingga membuat Arvino terkejut "Ya Tuhan!" Tiba-tiba saja Arvino membanting setir hingga mobilnya tergelincir keluar jalur.
~•●•~
Dari pantulan cermin, Zanissa dapat melihat dirinya yang sangat cantik bak seorang putri. Zanissa memoleskan blush on ke kedua pipinya sehingga tampak merona. Kemudian ia menjepit bulu matanya yang sebelumnya sudah menjulang. Ia memperhatikan dirinya yang sudah siap. Sudah siap bertemu dengan kekasihnya.
Zanissa sengaja berdandan untuk memberi kejutan kepada Arvino. Walaupun ia tahu, Arvino tidak akan memujinya. Arvino pasti akan menggodanya dengan berbagai macam kalimat yang sangat menjengkelkan. Tapi kali ini Zanissa tidak akan menyesal karena akan menyambut kedatangan Arvino. Ia begitu senang ketika Arvino mengatakan akan langsung mengunjungi rumahnya.
Drrt! Drrt!
Suara notifikasi pesan yang berasal dari ponselnya membuat ia cepat-cepat bangkit dari meja rias menuju tempat tidur. Zanissa pun membaca pesan dari Arvino.
Arvino Cand
Today➡️
Saya akan mampir ke rumahmu, Zan⬅️
Baiklah... hati-hati
Kamu sudah sampai mana?➡️
Jalan utama macet
Saya lewat jalan alternatif⬅️
Hutan pinus?Senyuman itu luntur ketika ia mengetahui Arvino melewati jalan alternatif itu.
DBRAK!
Bunyi jendela kamar yang terbanting karena angin kencang membuat Zanissa tak sengaja menjatuhkan ponselnya. Ia mengambil poselnya yang terjatuh lalu melangkahkan kaki menuju jendela. Ia menatap langit biru yang berangsur berubah warnanya menjadi abu-abu. Muncul kilatan dan dentuman dari langit yang membuatnya bergidik sambil menutup kedua telinganya. Angin kencang membuatnya urung untuk tetap pada posisinya. Cepat-cepat ia menutup jendela tak lupa dengan gordennya. Ia mundur beberapa langkah, menjauhi jendela itu. Perasaannya menjadi semakin tidak tenang. Kegelisahan melanda dirinya, ia pun mengepalkan kedua tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sun Rays [END]
General Fiction21 juli 2018 - 05 January 2020 "Panggil aku Sunrays..." mendengar suara yang berasal dari arah pintu, Zanissa menoleh. Ia mendapati Mevia yang semringah menatapnya. Mevia berjalan menuju Zanissa lalu bersandar pada dinding. "Aku... sinar yang menera...