" aku bertanya tanya, jika kamu terluka seperti aku. Aku bertanya tanya, jika kamu menangis seperti aku. Aku bertanya tanya, jika kamu hidup setiap hari dalam kenangan seperti ku "
I Wonder If You Hurt Like Me - 2AM
Seketika Jungkook membuka matanya, peluh membanjiri keningnya. Nafas nya beradu cepat. Di ubah posisi menjadi duduk masih di atas ranjang. Kedua kakinya menyentuh lantai. Dan diusap wajah nya dengan kasar. Mimpi itu lagi, mimpi yang sama entah sudah berapa puluh kali.
Dilangkahkan kakinya menepaki lantai, dengan pelan agar Suga tidak terbangun karenanya. Ia membuka pintu, berjalan keluar sejenak menatap pada pintu kamar lainnya. Ada Namjoon dan Jin di sebelah kamarnya. Pintu itu tertutup dengan rapat. Perlahan Jungkook keluar dari kamar secara diam diam, ia fikir pikirannya harus kembali di jernihkan. Jika ia memaksa tidur sudah dipastikan ia tidak mungkin akan tertidur kembali dengan mudah seperti tadi. Maka Jungkook memilih berjalan jalan di sekitar hotel. Tetapi tiba tiba langkahnya memelan, ia merasakan seseorang mengikutinya. Dengan segera ia masuk kedalam lift yang saat itu terbuka.
Jiyeon membalas pesan Jaehyun yang memintanya berhati hati saat berkendara. Tadi, apa yang dia khawatirkan sempat terjadi karena seseorang wanita mengenali Jaehyun. Sehingga Jiyeon harus berpura pura tidak mengenal pria tersebut kemudian mereka berpisah. Helaan nafas Jiyeon terdengar kasar, ia menyunggar rambutnya kebelakang. Dan ketika Jiyeon mengangkat pandangan, tatapannya bertemu dengan mata pria yang berdiri didepannya. Lebih tepatnya pada pantulan.
"aku yakin itu Jungkook, aku mengikuti —"
Dua orang wanita masuk kedalam lift kala pintu terbuka, seketika Jiyeon menarik lengan jaket Jungkook agar berdiri dibelakang bersamanya.
"aku bahkan tidak tidur agar bisa mendapatkan foto salah satu dari mereka. Dan dugaan ku benar, jika salah satu dari mereka keluar malam malam"Keduanya berdiri memunggungi Jiyeon.
"kau lihat apa yang tadi Jungkook kenakan ?"
"aku tidak yakin tapi itu berwarna gelap, kau tahu bukan saat itu aku hampir saja akan kembali ke kamar karena mengantuk" jawab salah satu dari mereka memperjelas keadaan. Jiyeon menatap pada papper bag yang dia bawah, ia pun mengambil isi di dalamnya. Memutar tubuh kebelakang, tanpa permisi ia pun menarik resleting jaket yang Jungkook kenakan. Tanpa suara ia memberikan hoodie yang Jiyeon bawah. Jungkook masih diam, tapi Jiyeon meminta agar memakai nya tanpa mengeluarkan suara.Jungkook pun menuruti, Jiyeon mengambil jaket pria tersebut dan memasukkan nya kembali ke dalam papper bag. Ke dua wanita yang ada di depan Jiyeon berbisik dan Jiyeon pun sesekali melirik lewat pantulan pintu lift. Dengan isyarat Jiyeon meminta agar Jungkook merundukkan tubuhnya, pria itu menurut saja. Jiyeon segera melepaskan topi yang ia kenakan, dan bertepatan saat itu pintu lift terbuka. Kedua wanita itu menoleh kebelakang, dan Jungkook yang sudah mengganti pakaian sekarang berlenggang keluar dari dalam dengan sedikit perasaan cemas. Sesaat setelah kepergian Jungkook, Jiyeon pun juga ikut keluar. Tapi ia berjalan ke arah pintu keluar yang berbeda.
•
Jaehyun menatap isi di dalam papper bag yang dibawah Jiyeon untuknya. Sedangkan yang membawah, tertunduk sembari menatap ujung sepatu yang ia gunakan. Sebenarnya pakaian yang dikenakan Jungkook akan digunakan Jaehyun sebagai penyamaran, tetapi ia lebih memilih menggunakan pakaian tersebut untuk Jungkook daripada si pemilik aslinya.
"maafkan aku" kata Jiyeon lagi merasa bersalah.
"tidak apa apa, jadi kalian bertemu di lift ?" tanya nya sembari mengenakan hoodie milik Jungkook dan ia melepaskan kemejanya. Meletakkan kedalam papper bag kemudian merapikan rambutnya.
"lihat, tubuh ku dan Jungkook tidak jauh berbeda. Jadi tidak perlu merasa bersalah, kau menyelamatkan kami berdua" hibur Jaehyun.Jiyeon menengadahkan kepala, ia membalas senyum itu juga.
"ayo pergi, sebelum mereka kembali" kata Jaehyun keluar dari persembunyian. Mobil terparkir cukup jauh untuk mengurangi hal hal yang tidak diinginkan.
"ayo" ajak Jaehyun lagi sembari mengulurkan tangan kala Jiyeon masih terdiam di tempat, wanita itu pun segera berlari dan meraih tangan itu untuk ia genggam.
"sesaeng itu benar benar menyeramkan, mereka bukan fans tapi penguntit"
Jaehyun menganggukkan kepala, ia mendengarkan setiap kata yang keluar dari Jiyeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Day
FanfictionFanfiction Sequel Star ©rsflwmrt Started : 010220 Up : Kamis