Happy reading~~
.
.
.
"Kim Taehyung?", Jungkook mengerjap mendapati Kim Taehyung yang duduk dengan tenang di samping tempat Yoongi terbaring.
"Oh, hai Jungkook-ah", Taehyung tersenyum kotak. Ia beranjak dari tempatnya dan merangkul Jungkook, menepuk punggungnya sebagai bentuk sapaan darinya.
"Sedang apa di sini?", Jungkook masih kebingungan.
"Menjenguk Yoongi tentu saja".
"Ohh.. Baiklah. Bagaimana keadaannya?", Jungkook beringsut mendekati Yoongi dan mengelus surainya. Agak cemburu sebenarnya mengingat Taehyung pernah berciuman dengan Yoongi. Ah, bukan. Tepatnya Yoongi yang menciumnya. Jungkook takut Taehyung jadi menyukai dan mengharapkan Yoonginya. Bisa saja Taehyung menculiknya.. Hm.
"Dia sudah siuman beberapa menit yang lalu".
"Hah? Serius?", pemuda Jeon itu terkejut. Ada kehangatan yang merambat naik di hatinya hingga rasanya ia ingin berlari keliling Seoul dan berteriak dengan kencang, memberitahu dunia bahwa dirinya sedang bahagia setengah mati.
"Hum.. Dia tertidur karena tubuhnya masih cepat lelah, tapi sudah baik-baik saja. Dokter mengatakan Yoongi baik-baik saja. Mengenai trauma Yoongi. Uh, aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi dokter bilang Yoongi sudah mengatasinya dengan baik. Dia orang yang kuat". Taehyung mengalihkan atensinya dari Yoongi, demi melihat wajah Jungkook yang termangu.
"Aku tahu kau sangat senang", Taehyung terkekeh. "Jaga istri cantikmu baik-baik, Jung. Kalau tidak, aku bisa saja membuat Yoongi jatuh padaku. Aww sakit Jung".
Jungkook tidak segan-segan menendang kaki Taehyung dan membuat empunya meringis kesakitan karena Jungkook menendangnya benar-benar tidak dengan perasaan.
"Aku hanya bercanda, Jung".
"Eunghh".
Keduanya langsung diam. Mata mereka terfokus pada si mungil yang mengerang karena tidurnya terganggu. Perlahan, mata kecil yang selama dua hari ini tertutup, kini terbuka menampilkan binarnya kembali. Si mungil mengerjap dan menatap sayu.
"Jungkook... ", bibir tipis Yoongi bergerak. "Jungkook.. Kau di sini? Kukira kau membenciku, Jungkook. Maafkan aku, maafkan saudaraku.. Maaf-"
Ditariknya Yoongi ke dalam rengkuhannya, erat hingga Yoongi seperti akan hancur jika Jungkook lebih mengeratkannya. "Jangan bicara lagi Yoongi. Kau tidak bersalah. Jangan pikirkan lagi. Pikirkan dirimu. Ini salahku, Yoongi. Seutuhnya salahku", air mata Jungkook mengalir tanpa bisa dibendung lagi.
"Jungkook.. Kau menangis?", ada nada khawatir yang sangat kentara di suara Yoongi.
"Maafkan aku Yoongi, aku menyakitimu terlalu dalam. Maafkan aku".
Yoongi tersenyum, ia mengelus punggung Jungkook yang kian bergetar. "Aku memaafkanmu, Jungkook. Jangan menangis lagi".
Jungkook melepas rengkuhannya. Ia tatap manik Yoongi dalam-dalam, mengecup bibir si mungil yang sedikit kering, tapi tetap manis bagi Jungkook. "Yoongi, aku mencintaimu".
KAMU SEDANG MEMBACA
[KookGa] PEONY (Complete)
Fiksi PenggemarYoongi hanya seorang manusia memiliki harapan. Berharap yang terbaik bagi dirinya tidak salah kan? Berharap pada bunga peony yang akan mewakili perasaannya, tidak salah kan?