Part 13

173 20 1
                                    

Hello sobat Aprilia👋
Part ini spesial Kevin sama Lia loh🍁

Selamat membaca💦

Rencana Kevin di hari minggu ini akan mengunjungi rumah Lia. Sudah beberapa hari ini ia tak jumpa dengan Lia di sekolah. Hal itu karena sang guru selalu melangsungkan jadwal mengajarnya saat istirahat. Alasannya simple, katanya biar kantin tidak terlalu ramai hingga tak perlu berdesakan saat mengantri.

Mau di tolak sekeras apapun, jika guru sudah memutuskan sesuatu mustahillah hal itu akan terjadi. Jadi percuma saja akan membantah.

Kevin keluar kamar dengan pakaian casual nya.

Motor sport sudah melaju cepat dengan pemiliknya. Saat lampu merah, kevin dihampiri anak kecil jika sekolah mungkin sekarang duduk dibangku SMP. Anak tersebut menyanyi dengan tangan kosong. Hanya dengan bertepuk tangan semacam anak TK yang sedang menyanyi.

Dirogohnya saku jaket yang dikenakan kemudian mengeluarkan sejumlah uang dan diberikan kepada anak tersebut.

Rasanya Kevin harus benar-benar bersyukur karena hidupnya enak tidak seperti anak itu. Bayangkan saja, mereka pasti hidup dengan seadanya. Karena masih kecil mereka tidak bisa bekerja selayaknya. Jangankan bekerja dengan layak untuk sekolah saja ia tidak mampu.

Siang malam waktu ia habiskan dengan panas-panasan di perempatan lampu merah. Hasil yang didapat tidak seberapa.

Berbanding terbalik dengan kehidupan Kevin. Kevin tidak memikirkan bagaimana caranya cari uang, karena seluruh kebutuhan hidupnya sudah dipenuhi oleh ayahnya. Kewajiban Kevin saat ini yaitu hanya sekolah.

"Ada apa sampe-sampe harus kerumah gue? Urgent ya?"

Gurau Lia saat Kevin sudah duduk di hadapannya.

"Oh itu tadi kebetulan lewat aja sekalian mampir aja. Kemarin gue ga liat lo seharian, gue kira lo sakit."

"Do'ain gue sakit nih ceritanya?"

Lia menahan senyumnya ketika melihat Kevin yang kelabakan sendiri karena sepertinya salah bicara. Lia berpura-pura merajuk akibat ucapan Kevin tadi. Tangannya bersedekap pandangannya beralih ke arah dapur.

"Eh eh bukan gitu maksud gue, ah gue salah bicara. Maaf maaf yang gue maksud bukan gitu, aduh jangan marah dong. Gue traktir es krim deh beneran ngga boong gue."

HAHA...

Tawa Lia yang ia tahan sedari tadi akhirnya meledak juga. Betapa lucunya melihat wajah Kevin yang kelimpungan menghadapi Lia yang pura-pura merajuk. Ingatkan Lia besok-besok akan mengerjai Kevin lagi.

Kevin menatap cengo yang dilakukan Lia karena guling-guling disofa sambil tertawa. Sebegitu lucukah dirinya sampai-sampai membuat Lia jadi seperti itu? Kevin jadi malu. Ia meringis pelan mengingat kata-kata yang diucapkan tadi, menurutnya tidak ada yang perlu ditertawakan. Lantas mengapa Lia jadi tertawa.

"Yok beli es krim, perut gue udah meronta-ronta minta asupan es krim nih."

Lia berjalan terlebih dahulu meninggalkan Kevin yang masih setia duduk disofa.

"KEVIN. JADI BELI ES KRIM GA SIH?! KELAMAAN LO AH, JADI MALES!" teriak Lia yang sudah berada disebelah motor matic nya Kevin.

Kevin muncul dari pintu dengan nafas ngos-ngosan.

"Hosh hosh hosh, lo yakin ga ganti baju dulu? Masih pake piyama tidur loh."

"Males ah kelamaan, ayo cepet gue dah pengen makan niihh sekalian beliin camilan ya!"

"Ganti dulu sana, ga malu kaya gitu. Jangan-jangan belom mandi ya lo." tuding Kevin.

"Udahlah. Kok nyebelin ya Kevin. Ga jadi pergi ah kalo gitu males."

Setelah menempuh perdebatan yang panjang akhirnya Kevin yang mengalah, kini mereka berdua berada di alfamart dekat rumah Lia. Lia sibuk menimang-nimang es krim mana yang akan dibelinya. Semua es krim dimata Lia enak semua jadi pengen borong.

"Mau yang mana?"

"Bingung, kan jadi pengen borong. Hehe."

"Yaudah beli semua gue yang bayarin tenang aja."

"Ga mau ah gue bukan cewe matre santai aja, gue tau batasan."

Acara Lia rebahan seharian gagal karena Kevin yang datang ke rumahnya. Ingin mengusir tapi tindakan yang tidak sopan. Masa habis dibelanjakan camilan malah ngusir kan kesannya ngga etis.

"Masih lama makan es krimnya?"

"Ga tau, makan es krim tuh enaknya ya kaya gini, di nikmatin."

"Habis ini jalan yuk! Mumpung lagi free tugas sekolah. Itung-itung refreshing lah menghilangkan stres beban pikiran."

"Hm.. boleh yuk gue dah siap langsung jalan aja ntar kesiangan panas males panas-panasan."

Lia berdiri dihadapan Kevin yang terlahang oleh meja. Kevin mengusap wajahnya yang benar-benar gusar. Apa tidak malu Lia pergi menggunakan piyama disiang bolong begini. Kevin menghela nafas memendam kekecewaannya.

"Yaudah ga jadi pergi Ya, kayaknya emang lo lagi males keluar rumah. Kalau gitu gue pamit pulang." Kevin melangkah menjauh menuju pintu utama.

"Eh tunggu-tunggu yaudah iyaa nih gue ganti baju dulu, tungguin awas lo kalo pulang. Gue gibeng lo besok!"

Lia menuju kamarnya untuk segera mengganti pakaiannya. Emang apa salahnya sih pake piyama. Kan yang pake Lia kok Kevin yang ribet. Ish Kevin nyebelin. Setelah memilah-milah bajunya yang memnuhi lemarinya akhirnya matanya terpaku pada satu baju pemberian dari alm. kakaknya.

Kevin dengan Lia sudah menempati tempat duduk dikafe. Kini mereka sedang menikmati chicken steak yang baru saja diantar oleh waitress.

"Btw, makasih ya traktirannya. Jadi gaenak nih, hihi. Besok-besok gantian gue traktir deh."

Aprilia (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang