I Like You So Much, You'll Know It : Ysabelle Cuevas
_______Ayam berkokok pertanda fajar akan naik, semburat jingga mulai mengakar di langit timur. Sementara di keraton kembar Mayang, tepatnya di paviliun Sekar. Rukma tengah bersiap mengenakan pakaian kejawen terbaik yang dipilihkan mbok Ngatiyah.
Pakaian itu lebih mirip kemben, dengan selendang yang di ubetkan untuk menutupi area dada. Rambutnya yang panjang diikat sanggul di bagian atas, sedangkan bawah dibiarkan terurai. Wajahnya tampak ditaburi sesuatu semacam bedak, bibirnya di oles dengan warna oranye kemerahan.
Pakaian nya berwarna emas dan merah muda, tampak cantik di tubuh ramping gadis ayu itu. Dia sangat menawan.
"Sebenarnya ini yang coba di tutupi Kanjeng Prabu."
Tiba-tiba mbok Ngatiyah bersuara yang membuat Rukma menoleh dari cermin,
"Apa maksudnya?"
Rukma mengernyitkan dahinya melihat sebuah senyum di wajah yang tak lagi muda itu.
"Kecantikan putri."
Sedangkan Rukma malah tertawa sinis, dia? Cantik? Baru tahu? Hahaha
"Mbok, nanti sekalian carikan pria yang tampan ya. Aku juga ingin menikah."
"Guyonnya endak lucu, ndara."
Logat medok khas mbok Ngatiyah terdengar lucu.
***
Suasana Balairung utama tampak riuh, para tamu kerajaan sudah mulai berdatangan. Di belakang pendopo terdapat tenda-tenda besar milik para ksatria utusan kerajaan lain. Pesta sayembara untuk putri Iswari dan Batari akan di mulai besok, perlombaan itu berlangsung selama tiga hari.Sedangkan gadis ayu dengan cadar di wajahnya tampak berjalan menuju Balairung, kedatangannya tidak begitu dihiraukan karena mereka tahu, gadis itu tidak memiliki kekuasaan ataupun koneksi untuk sekedar diajak bertegur sapa.
Langkahnya pelan tapi pasti, bukan karena anggun atau apa, melainkan karena dia harus mengikuti mbok Ngatiyah untuk tahu dimana dia harus bertempat. Balairung besar ini tampak sesak, di setiap penjuru duduk para putra raja, ksatria dan para bangsawan. Di ujung Balairung terdapat singgasana raja yang di apit para anggota kerajaan, di sampingnya ada Prameswari dan putra mahkota.
Di bagian kanan Prameswari ada dua kursi yang dihias sedemikian rupa, mungkin untuk kedua putri itu.
Sedangkan Rukma tampak bingung, dimana kah dia akan duduk?Tampaknya semua kursi sudah terisi, oh tidak. Jangan katakan bahwa dia harus duduk di kursi paling belakang yang gelap itu? Di samping para gundik raja?
Rukma tersenyum getir, memang malang nasibnya. Ibu suri melambai, sepertinya memerintahkannya untuk mendekat.
Awalnya dia ragu, tetapi melihat mbok Ngatiyah yang mengangguk akhirnya gadis itu melangkahkan kakinya menuju tempat ibu suri.
"Kenapa mengenakan cadar?," tanya ibu suri.
"Tidak tahu, mbok Ngatiyah yang memintanya. Katanya ini perintah Raja," bisiknya, seakan takut mbok Ngatiyah dapat mendengarnya.
Ibu suri tertawa, dasar Rukma.
Perbincangan mereka harus terhenti karena suara gong yang mulai ditabuh, pertanda acara akan di mulai sebentar lagi.
"Selamat datang para tamu utusan kerajaan dan para bangsawan. Kerajaan Medang menyambut dengan suka cita," ucap Raja Kayuwangi dengan gagah.
"Sebentar lagi acara sayembara untuk kedua putri ku, putri Iswari dan putri Batari akan dimulai. Aku berharap, kalian dapat bersaing secara jantan dan tidak berbuat curang.
Sebelumnya perkenankan lah kedua putri ku, untuk memasuki Balairung ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Turn Back Time
Historical Fiction«Di private, follow dulu sebelum membaca» PERTEMUAN YANG MENYAMAR [COMPLETED] Kirana Citrani, datang sebagai gadis masa depan di jaman kerajaan Medang dan terbangun di tubuh putri Rukma Kisah tentang Kirana yang menjalani hari-harinya di tempat ber...