13

46 2 0
                                    

Semua teman teman tampak fokus memerhatikan apa yang sedang ku jelaskan saat ini. Berawal dari diskusi kecil yang kami lakukan ketika istirahat, aku sedikit mengangkat permasalahan anak anak yang kutemui saat lari pagi ditaman waktu itu.

Kami memutuskan untuk membuat sebuah komunitas amal untuk mengajar anak anak yang tidak mempunyai kesempatan mengenyam pendidikan. Walaupun mungkin kami tidak bisa banyak membantu tetapi setidaknya mereka bisa membaca dan menulis.

Seperti apa yang dikatakan Pramoedya Ananta Toer. "Jika engkau ingin mengenal dunia, maka membacalah. Namun, jika engkau ingin dikenal oleh dunia, maka menulislah."

''Banyak harapan dari anak anak ini. Mereka tak dipandang hanya karena mereka orang tak mampu. Mungkin saat ini mereka memang tak mampu tapi tak tahu bagaimana di masa depan nanti.'' Tambah Aisya sambil menatap satu persatu teman teman yang tengah duduk menyimak.

''Apa teman teman ada usul untuk hal ini?'' Tanyaku sembari tersenyum.  Kami berjumlah enam orang saja yaitu Aisya, Aldi, Arjun, Arini, Nabila dan aku.

''Bagaimana kalau kita buat brosur untuk ngumpulin buku buku yang bisa kita berikan pada mereka.'' Usul Arjun. Sebenarnya Aku agak kaget ketika Arjun ikut bergabung. Ku kira dia hanya bisa jailin orang dan rusuh saja di sekolah.

''Masukan diterima. Apa ada yang lain lagi?''

''Saya.'' Aldi mengangkat tangan.

''Silahkan.''

''Kita harus sosialisasikan ketetangga sekitar kita, siapa tau buku anak anak mereka masih ada.''

''Ide bagus tuh. Itu tugas setiap anggota ya.'' Sambung Arini. Aku tersenyum dan mengangguk. Semua masukan di catat oleh Aisya yang duduk disampingku.

''Masih ada masukan lagi?'' Lenggang tak ada yang bersuara, tak ada lagi yang berpendapat.

''Oke, terima kasih untuk masukannya. Saya harap teman teman konsisten dan ikhlas melakukan aksi sosial ini. Saya memohon maaf jika ada salah dalam ucapan saya. Billahitaufik walhidayah Wassalamuallaikum warohmatullahi wabarakatuh. Dan selamat siang.'' Pertemuan di akhiri.

▪▪▪

''Astagfirullah ma.'' Aku terhuyung kebelakang, kaget dengan decitan daun pintu yang bergerak dan tiba tiba mama masuk. Bayangin saja bagaimana gak kaget coba kalau kamu di gudang gelap cuma modal senter sebagai pencahayaan dan tiba tiba pintunya bergerak.

''Kamu ngapain sayang?'' Tanya Mama sambil membantuku berdiri. Aku menenangkam diri sambil beristigfar.

''Lagi nyari buku ma, buku yang waktu Alifia masih sd?'' kembali memgecek karton karton satu persatu.

''Eh, untuk apa kenapa ni lampunya gak di nyalain Fia?'' Mama meraba raba tembok dibalik pintu mencari saklar dan tak lama pun lampu menyala.

''Masyaa Allah, Fia lupa ada lampunya.'' Aku menepuk jidatku. Memang tempat ini jarang kumasuki.

''Untuk disumbangin ke anak anak ditaman ma, mereka tidak bisa sekolah.'' Lanjutku

''Lalu, apa yang Fia buat?''

''Jadi, Fia sama temen temen lagi buat aksi sosial. Untuk jadi relawan buat ngajar anak anak yang tidak memiliki kesempatan sekolah, setidaknya bisa sedikit membantu mereka.''

''Fia, sekarangkan kamu sudah masuk kelas ujian sayang. Waktu belajar pasti berantakan.'' Mama mulai memberi wejangannya. Memang semester depan aku akan ujian kelulusan.

''Fia tau mama, Insya Allah bisa fia menej waktu belajar Fia ma.'' Aku mulai memberikan pengertian pada Mama sambil memeluk wanita kesayanganku itu.

''Iya sudah.'' Akhirnya Mama luluh dan memberi restunya. Aku langsung mencium pipi mama.

''Lalu dimana bukunya?'' Hampir saja aku lupa dengan apa yang ku cari.

''Di rak belakang, ditutup kain hitam disana.'' Tunjuk mama pada tempat yang dimaksud.

''okey, Fia mau cari dulu ya.'' Mama hanya menggeleng sambil tersenyum dan berlalu.

Kain hitam penutup rak sangat tebal dengan debu, karena memang barang barang yang tidak jarang di pakai di simpan di pojok rak belakang.

Buku buku yang masih tersusun rapi dengan sedikit lapuk dimakan rayap dan agak lembab.

Aku memilah milah satu persatu buku yang bisa anak anak itu pakai dan juga White board yang sdh tersimpan lama. Ya, mungkin sudah waktunya juga papan tulis itu di gunakan. Bissmillah, semoga apa yang kita kerjakan di ridhoi Allah. Aamiin.








Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALIFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang