4

236 88 53
                                    

Jangan lupa untuk membaca part 3 terlebih dahulu😊

Selamat membaca^^

Kau adalah El yang dingin, cuek dan menyebalkan. Tapi aku suka.

Disebrang yang tak jauh dari apartemen gadis itu, seorang lelaki berusia 28 tahun melahap dengan cepat makanan yang berada tepat didepannya. Mulutnya terus bergerak cepat mengunyah satu demi satu isi dari kebab kesukaannya. Sedikit mengacuhkan perintah bos-nya itu.
"Tak apa terlambat, asal kebab habis dengan cepat" itulah salah satu prinsip mengenai kebab kesukaannya.

Seorang gadis memakai boomber merah dan celana selutut datang dengan perintah dari 'cacing-cacing'nya yang sudah demo. Tujuan utamanya memang kebab, dan disinilah dia berdiri, tepat di depan pangkalan gerobak kebab favoritenya.
"Kang, kebab spesial nya satu ya" Kebab spesial adalah salah satu menu favorite nya. Tak spesial pun tak masalah sebenarnya, asalkan kebab itu berasal dari tempat ini, ia akan memakannya dengan senang hati.

"Duh, maap neng. Kebab nya tinggal satu. Itu juga punya mas-mas yang dipojok itu. Nah itu yang lagi jalan ke arah sini" terang Kang Didin.

"Yah, padahal saya mau ngasih makan ternak saya Kang. Kasihan nih, cacing-cacing diperut saya, engga saya kasih makan selama 5 jam" ucap gadis itu dengan dramatis.

"Lohh, saya kan gatau neng. Itu mas-mas memang sering makan kebab disini, sama kayak neng sih. Cuma ya beda jam datangnya doang. Iyaudah atuh, lain kali ya neng hehe" Jawab Kang Didin dengan ramah, seraya memberikan jalan untuk 'mas-mas'yang ia maksud tadi.

"Kang, berapa punya saya?" tanya lelaki itu, diikuti dengan pergerakan tangannya yang mengeluarkan dompet dari saku celananya.

"75 rebu mas, tapi kebab mas-nya belum dihabisin semua. Kan masih ada satu lagi yang belum saya buat" terang Kang Didin pada lelaki itu.

"Iyaudah buat Kang Didin aja. Saya buru-buru kang, takut si bos ngamuk. Ntar saya diterkam habis sama dia, auto sepi ntar kebabnya Kang Didin" Ucapnya seraya melirik gadis yang berada tepat di depannya.

"Ooh gitu, iyaudah deh mas. Makasih yo mas" jawab Kang Didin dengan ramah.

"Punten mbak nya, duh. Cantik ya. Bikin saya pangling" tambah lelaki penyuka kebab itu. Langkah kaki nya pergi mengarah ke parkiran. Gadis yang dimaksudnya tadi hanya diam tanpa merespon apa apa. Namun hati kecilnya berkutik dengan sebutan "cantik" yang diberikan om om itu. Eh, sebentar. Om om? Benarkan? Dia seperti om om. Kedua matanya hanya menatap dengan malas.

"Neng, kebab nya mau gak?" Tanya Kang Didin
"Ah anu, iya kang, Saya mau Kok. Dibungkus aja kang" Sahut nya kepada Kang Didin yang hanya mengangguk dan mengacungkan jari jempol nya.

Kebab adalah makanan favorite gadis itu sejak smp. Awal pertama kali kakak nya Arga, yang membelikan makanan itu untuk dirinya. Bau nya yang mengundang lapar, bahkan rasa pedas manis membuat lidah nya menari-nari seakan menyambut semua isi dalam kebab itu. Tak nyaman lidahnya jika tak makan kebab barang satu kali dalam seminggu.
"It's hard for me to say, i need kebab every week"
Lantunan lirik lagu dari Labrinth~Jealous yang sengaja diplesetkan oleh gadis itu terdengar merdu, hingga Kang Didin datang dengan pesanan Kebabnya. Segera ia memberi uang dan berpamitan pergi.

Tak sampai sepuluh langkah, kaki nya berhenti tepat dihadapan seorang remaja wanita berusia sekitar 15 tahun. Remaja itu memanggil seekor kucing dengan menyamakan suara dari peliharaannya itu.
"Meongggg,  pushhhh sini pushhh" suara remaja itu mencoba untuk memanggil peliharaannya.

Keyra menatap remaja itu,kemudian bertanya tentang apa yang ia lakukan sedari tadi. Gadis itu berkata bahwa ia sedang mencari kucing kesayangannya yang hilang beberapa menit lalu. Oh ayolah, Keyra sangat menyukai hewan berbulu halus itu.

HENKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang