Perjalanan untuk mencapai jarak mansion Samuel sangat jauh. Bahkan mereka sudah berjalan lebih 20km dari sini, tetapi mengapa belum sampai juga? (Namakamu) merasa mereka jalan disekitar situ situ terus. Bahkan Samuel sudah 2 kali mengisi bensin, dan (Namakamu) masih ingat jelas dimana mansion pria itu, tak melewati jalan ini.
"Apa kau yakin tidak salah arah asshh--" (Namakamu) meringis kala selangkangannya tiba tiba pedih karena ia menggerakkan pinggulnya. Sudah hampir 1 jam ia duduk dan membuat kondisi selangkangannya semakin sakit.
"Jika kau kurang nyaman duduk, kau bisa menluruskan jokmu" (Namakamu) terengah, yap, dia memang ingin sekali tidur, terlebih ia kelelahan, ia ingin menangis meratapi nasib yang baru ia alami beberapa jam yang lalu, tapi tampaknya suasanya tidak memungkinkan, ia berusaha setenang mungkin.
Shhh
(Namakamu) bergidik saat nafas Samuel menggelitiki lehernya. Samuel menarik tarikan yang ada disamping jok (Namakamu) agar kursi itu bisa lurus dan pas ditiduri. Nampaknya (Namakamu) membayangkan hal kotor bersama Samuel, terlebih bibir wanita ini hampir menyentuh dada bidang pria ini.
Setelah kursinya berhasil diluruskan oleh Samuel secara perlahan agar (Namakamu) tak tersentak, ia perlahan menurunkannya dan mengikuti kursi itu. Semakin lama semakin merendah dan sekarang sudah benar benar lurus.
Waitt, gadis ini menahan otot Samuel agar tetap seperti ini sambil memejamkan mata, jangan lupa posisi kaki gadis ini juga sudah terbuka lebar.
Samuel menatap wajah gadis yang nampak menahan nafasnya dan pinggulnya juga menggeliat gelisah, jangan lupakan bibir bawah gadis ini terulum kedalam. Apa yang dibayangkan gadis ini?
Samuel menepuk pipi gadis ini membuat sang empunya sadar dan terbelalak, sungguh memalukan dirinya. Samuel kembali duduk dikursinya dan kembali menyetir. Ia merasa lancang pada Samuel, tidak. Ia tidak salah, ini karena aroma parfum maskulin dari pria itu membuat dirinya terhipnotis.
"Apa yang kau bayangkan?" Lamunan gadis ini terbuyar, ia harus segera mencari alasan agar pria ini percaya.
"Maaf aku lancang, aku sedang menahan rasa sakitku saat kau perlahan meniduriku"
Ambigu
"Kau meremas lengan ototku seperti orang ingin bercinta"
Frontal
"Tidak, kumohon padamu agar membuang jauh jauh fikiran se negatif itu, aku bahkan baru mengalami musibah" Ujar gadis ini, sebenarnya sama. Samuel juga tak dapat menahan nafsunya didekat gadis ini, apalagi ini pertama kalinya adiknya kembali bereaksi setelah 18 tahun sudah tak pernah bangkit.
Samuel menatap jalang kecil yang ada disampingnya kini. Jujur dihatinya paling dalam ia membenci gadis ini, sama seperti ia membenci Bella, adik Eltroy. Ia benci siapapun yang berhubungan dekat dengan musuhnya itu. Andai (Namakmu) tidak ditakdirkan dekat dengan Eltroy, pasti ia sudah memberikan nyawanya untuk (Namakamu). Tapi tidak, ia membenci (Namakamu).
"Kalau kau menginginkannya, aku juga menginginkannya" (Namakamu) terbelalak kaget saat Samuel berkata seperti itu, benarkah ia Samuel? Samuel yang ia kenal tidak terbuka seperti ini, Samuel yang ia kenal tidak banyak omong seperti ini. (Namakamu) menggelengkan kepalanya
"Maaf, aku khilaf" Gadis itu merunduk menatapi kesalahannya, tetapi Samuel memberhentikan mobilnya dibawah pohon rindang tua.

KAMU SEDANG MEMBACA
Criminal Case || 21+🚫
Teen Fiction"Mama, aku jatuh cinta dengan penjahat" ◆3 versions available◆ USA -Alvaro meel/ Samuel Oconnel -Regina Isaenko/ (Namakamu) Zeevanka Korean -OohSehun/ Samuel Oconnel -Kim Jisoo/ (Namakamu) Zeevanka Indonesian -Iqbaal Dhiafakhri/ Samuel Occonel -Cait...