"Aku mau yg isi daging, isi sayuran, isi keju, kepiting, nori, sosis, masing-masing 5!"
"Bwt siapa kau beli sebanyak ini? Kau makan sendiri?"
"Bwt ku dan eomma. Eomma suka sekali fishcake."
"Ooo.Ok, pesanan Nona segera dibuat! Silahkan menunggu.."
"Oke siap!"ucap Dahyun memberi hormat.
Taehyung terkekeh melihat sisi playful Dahyun. Ia segera mengaduk adonan fishcake dan menggorengnya sesuai pesanan Dahyun. Dahyun memperhatikan dengan seksama.
"Wahh kau nampaknya sudah ahli membuatnya. Sudah berapa lama jualan? Sebelum disini jualan dimana?"
"Dari jaman SMA. Dulu sering bantu pamanku jualan fishcake di pasar waktu di Daegu. Di Seoul pertama kali jualan ya disini. Mencoba peruntunganku dengan jualan fishcake. Hasilnya lumayan bwt nambah-nambah biaya hidup, terutama bwt pengobatan ibuku."
"Maaf kalau boleh tau, Ibumu sakit apa?"
"Kanker paru..kau tau kan biaya pengobatannya sangat mahal. Sekali kemo bisa ratusan ribu won..Ah sudahlah katanya kalau lagi masak ga boleh ngomongin yang sedih-sedih nanti ga enak makanannya.."
"ah..Maaf...eh Aku boleh coba bikin ga?" ucap Dahyun menghilangkan kecanggungan.
"Kau mau? Ayo sini.."
Dahyun pun menghampiri Taehyung. Kini mereka di dalam foodtruck itu berdampingan, berdekatan.
"Pakai sarung tangan ini. Semuanya harus bersih!"
Dilihat dari kondisi dapurnya memang sangat bersih. Alat dan bahan masak juga bersih dan tertata rapi. Higienis.
"Oke, chef!"
Taehyung menyodorkan alat masak yang biasa digunakannya untuk membuat fishcake.
"Okee..let's get it!" ucap Dahyun semangat.
Dahyun mencoba membuat fishcake sesuai contoh dan instruksi Taehyung. Setelah beberapa kali trial error akhirnya Dahyun bisa membuat fishcake yang bisa dibilang 'layak'.
"Yaayy..aku berhasil..Wah chef, nampakny skill ku sudah bertambah dari sekedar tukang cuci piring. Apa aku nanti bisa promosi jadi asistenmu chef??"
"Ck..anak jaman sekarang, baru bisa bikin satu fishcake saja bangga. Jika kau bisa membuat 50 buah baru aku promosikan jadi asistenku!"
"Deal! aku akan buat...aaaaa...aduh duh.." tak sengaja tangan Dahyun kena cipratan minyak panas. Taehyung pun refleks memegang Tangan Dahyun yang terluka.
"Kau tak apa. Sini aku obati." Taehyung mengaliri luka bakar Dahyun dengan air. Selama beberapa menit Taehyung serius mengobati luka Dahyun. Selama beberapa menit pula Dahyun kembali terpesona dengan Taehyung. Makhluk ganteng itu kini tengah merawat lukanya, Memberikan pertolongan pertama. Dahyun dapat melihat dengan jelas ekspresi khawatirnya.
Dahyun pikir laki-laki ini tau apa yang harus dia lakukan. Sepertinya tipe seseorang yang bisa diandalkan ketika kesulitan bukan tipe yang menyepelekan segala hal. Dahyun kira Taehyung akan meledeknya karena kesakitan 'hanya' karena terciprat minyak panas tapi malah pria itu merawatnya dengan lembut.
Saat asik menatap Taehyung, mata mereka bertemu. "Kau masih shock ya..aku akan membalut lukamu. Nanti setelah kering kau bisa lepas dan oleskan salep ini. Jangan sekali-kali mengelupas kulit yang luka kalau mau cepat sembuh."
"I..iya dok!"
"Haha..Maaf ya..kulitmu jadi terluka.."
"Aaah gapapa..ini ga parah...tanganku masih berfungsi. Terima kasih udah merawat lukaku."