chapter 5🔞

2.2K 150 27
                                    

Sehun pergi ke rumah ibunya setelah pulang kerja. Sebenarnya jam pulang Sehun tak menentu, tergantung banyaknya pekerjaan. Maka hari ini Sehun pulang lebih cepat, ini baru jam 6 sore. Yah memangnya siapa yang akan memarahinya jika ia pulang cepat. Hei dia ini bosnya oke.

"Selamat datang tuan muda" beberapa pelayan menyapanya ketika ia masuk.

"Panggilkan ibuku" Sehun duduk di sofa ruang tamu. Sudah lama ia tak kesini, yah dia begitu sibuk sampai melupakan tempat yang digunakan untuk membesarkannya.

Sehun mengetuk-ngetuk kan sepatu mahalnya itu ke lantai. Entahlah ia hanya bosan atau mungkin tidak sabar?

"Tumben sekali" Wanita itu datang lalu duduk di depan putranya yang masih memakai pakaian formal.

"Kenapa kau tiba-tiba datang ke sini?" Dia membawa kaki kanannya untuk naik, bertumpukkan dengan kaki kirinya menjadi menyilang.

"Memangnya aku tidak boleh datang ke rumahku sendiri?" Sehun menatap ibunya sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Kau punya tujuan datang ke sini kan?" Wanita tersenyum lalu menyeringai "Aku ibumu dan jelas aku tahu semua sifatmu"

Sehun mendengus mendengar ucapan ibunya, tahu soal sifat dia? Hahahaha bukankah itu lucu? Orang yang tidak pernah menganggap keberadaan Oh Sehun mengetahui semua sifatnya?

"Aku tidak ingin berbasa-basi, bisa ibu beritahu aku tentang keluarga Xi?" Ibu Sehun tertawa dengan keras, Sehun menatapnya heran. Apa ibunya ini sudah gila?

"Aku serius" Sehun menegaskan ucapannya.

"Ibu tidak bisa memberi tahu banyak soal mereka, ayahmu...mereka yang menyebabkan ayahmu pergi"

.

.

.

Sehun mengerutkan dahinya sepanjang perjalanan ke rumahnya. Keluarga Xi yang membuat nyawa ayahnya melayang? Sehun memang tidak peduli soal ayahnya mati atau tidak. Tapi untuk apa mereka membunuh ayahnya?

Saat sampai di ruang tengah, Sehun menemukan Luhan yang sedang sibuk dengan kuas dan kanvas, Sehun meliriknya, melihat lukisan yang begitu berantakan dan juga memperhatikan beberapa bungkus coklat di sekitarnya.

Sehun masih memperhatikan, bocah kecil itu nampaknya tidak menyadari keberadaan Sehun, dia masih fokus pada kanvasnya.

"Lu" Sehun menyentuh bahu Luhan hingga ia mendongak lalu tersenyum lebar.

"Daddy sudah pulang?" Luhan yang sumringah langsung berdiri, mencoba meraih daddy-nya yang begitu tinggi itu untuk meminta pelukan. Sehun melonggarkan dasinya lalu mengangkat tubuh si kecil untuk ia gendong.

"Lulu sudah makan?" Bocah itu mengangguk tiga kali lalu tersenyum melihatkan gigi susu yang begitu kecil dan menggemaskan.

"Sekarang kita akan mandi dan tidur. Oke putri kecil?" Sehun sedikit menyentil hidung kecil bocah itu.

"Lulu pangeran!" Luhan kesal, lagi-lagi Sehun memanggilnya dengan julukan 'putri'. Apa daddy-nya ini buta gender ya?

"Hahahaha daddy mengerti sayang, maafkan daddy oke?" Luhan masih cemberut, dia benar-benar KESAL.

"Besok daddy belikan coklat yang banyak untukmu" Boom! Kekesalan Luhan menghilang, di ganti dengan cengiran khasnya yang begitu lucu.

"Janji ya? Hehe"

"Iya daddy janji, nah sekarang ayo mandi"

.

.

.

Sehun mengeringkan tubuh Luhan dengan handuk, lalu memakaikan piyama warna biru dengan motif kepala rusa kepadanya. Kemarin ia telah menyuruh pelayan Do untuk membeli semua perlengkapan Luhan. Dan sekarang semua hal yang di butuhkan oleh bocah itu sudah lengkap, termasuk mainan-mainan yang tidak membuat bocah itu bosan ketika di rumah.

Luhan melompat-lompat di kasur sembari menunggu daddynya selesai memakai pakaian.
"Ppalli! Ppalli! Ppalli! Ppalli!"

"Astaga tunggu, berhenti meloncat-loncat" bocah kecil itu tertawa dan berhenti melompat-lompa.

"Nah ayo tidur" Sehun merangkak untuk tidur di samping Luhan, ia mengusak rambut Luhan lalu mematikan lampu kamarnya.

"Selamat tidur" Ucap Sehun setelah membawa bocah kecil itu kedalam rengkuhannya.

.

.

.

Sehun terbangun karena merasa resah, emmm dan selangkangannya terasa basah. Ia menyibakkan selimutnya dan melihat Luhan yang tengah mengoral penisnya.


Wait

LUHAN?!

Sehun terperonjak, ia menatap horor atas apa yang di lihatnya. Apa ini mimpi?

"L-luhan" panggil Sehun hati-hati. Luhan pun mendongak dengan wajah merah dan penis Sehun yang tersumpal di bibirnya.

Ini bukan mimpi.

TBC

Jangan lupa untuk vomment!


















𝙳𝚊𝚍𝚍𝚢 𝙷𝚞𝚗 •|𝙷𝚞𝚗𝙷𝚊𝚗|•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang