Luhan sudah tidur, butuh waktu yang cukup lama untuk membujuk bocah itu, terlebih ia ekhem ingin bermain. Sehun mendudukkan dirinya di pinggir ranjang, mengusap wajahnya dan merutuk dirinya sendiri karena sudah termakan oleh nafsu.
Sehun berdiri melangkah keluar kamar. Menghampiri Baekhyun yang telah memakai bajunya kembali.
"Kau harus pulang Baek" Baekhyun menatapnya. "Baiklah aku akan pulang"
"Jangan meminta ku untuk mengantarkan mu"
"Ya aku tahu" Baekhyun langsung melangkah pergi dari kediaman Sehun.
Sementara itu Sehun dengan cepat langsung menelfon Chanyeol di tengah malam begini. Telfon itu di jawab dengan malas oleh Chanyeol.
"Wae?" Chanyeol menjawab dengan mata yang tertutup.
"Cari tahu lebih tentang Luhan sekarang juga!"
"Kau gila Sehun? Ini tengah malam, aku juga butuh tidur"
"Kau mau ke pecat?" Ancaman Sehun langsung membuat Chanyeol terlonjat dan langsung bersiap mengganti bajunya.
"Baiklah Sehun"
.
.
.
Pagi menjelang, Sehun bangun dan menemukan sang bocahnya tengah menyengir tepat di depannya.
"Apa yang kau lakukan"
"Lulu sudah sikat gigi, lihat" Sehun tak tahan dengan kelucuan itu, dia terkekeh, "Gigimu bersih Lulu" Sehun mengecup dahi anak itu, namun Luhan tiba-tiba mencium bibir Sehun, membuat dia tersenyum manis dan mengusap kepalanya.
"Lulu sudah mandi?" Luhan menggeleng, Sehun tersenyum dan mengambil pinggang Luhan untuk di angkat. Luhan berteriak senang, dia seperti terbang.
"Hihihi daddy hentikan" Luhan terkikik geli ketika Sehun mengusapkan sabun ke bagian dadanya, sementara Sehun? Dia sedang menahan hasratnya.
"Nah sudah selesai" Sehun memakaikan handuk, dan menyuruh luhan untuk memakai bajunya.
"Aniya!" Luhan cemberut dan Sehun menatapnya bingung.
"Daddy tadi memandikan Lulu!" Bocah ini melepaskan handuknya dan menggantungnya, ia tidak jadi melemparkan handuk itu. Daddy bisa marah.
"Lalu?"
"Lulu juga mau memandikan daddy!" Wajahnya semakin cemberut, membuat Sehun mau tak mau membiarkan Luhan memandikannya.
.
.
.
Sehun sudah memakai jasnya, Luhan juga sudah memakai sebuah sweater berwarna pink muda dengan celana pendek.
"Lulu mau ikut" Luhan menghampiri Sehun dan memeluk kakinya, dia benar-benar mau ikut.
"Tidak bisa Luhan, daddy harus bekerja kalau ada kau daddy tidak bisa berkonsentrasi" Sehun berjongkok dan mengecup pipi dia dan tersenyum. Mata Luhan sudah berkaca-kaca dengan bibirnya yang melengkung ke bawah. Lalu bocah itu memeluk Sehun dan menangis.
"Daddy akan pulang cepat dan nanti kita akan bermain di taman bagaimana?"
"Kita akan membeli eskrim" Luhan pun menatap Sehun dan mengelap ingusnya dengan sweater lucu yang tak punya dosa.
"Janji?"
"Janji"
"Arraseo" Sehun tersenyum, akhirnya dia dapat membujuk bocah ini.
.
.
.
Sehun sampai di kantor, dia langsung memanggil Chanyeol untuk masuk ke dalam ruangannya.
"Bagaimana?"
"Informasinya sangat terbatas Sehun, aku yakin keluarga itu bukan keluarga biasa. Entah mereka benar-benar menyembunyikan kehidupan mereka, atau membungkam orang yang tau akan kehidupan mereka. Saat aku bertanya-tanya ke tetangga mereka kebanyakan menjawab kalau mereka tidaklah mengenal mengenai keluarga Luhan, padahal jelas-jelas bahwa alamat Luhan dan keluarganya ada di sana. Bukannya itu aneh Sehun? Setidaknya para tetangga itu mengenal marga keluarga, tapi mereka benar-benar bungkam. Wah aku tidak habis pikir kenapa mereka semua seperti itu"
"Cari tahu lebih banyak"
"Harus cari bagaimana lagi Sehun" Chanyeol seperti ingin memukul kepala Sehun, tidak tahukah dia kalau Chanyeol kurang tidur dan kelelahan saat ini.
"Aku atasanmu Yeol, panggil aku dengan benar dan lakukan apa yang ku perintahkan dengan benar. Kau tidak mau kehilangan pekerjaan kan? Dan aku sibuk dan harus pulang lebih awal" lihat bagaimana Sehun bisa membuat Chanyeol bergidik ngeri.
"Sahabat tidak tahu diri" Chanyeol bergumam namun Sehun mendengarnya. Maka ketika Sehun mulai menatapnya tajam, Chanyeol langsung lari menyelamatkan diri keluar.
.
.
.
Sehun menepati janjinya, ia pulang lebih awal dan pergi ke taman bersama Luhan. Mereka sedang memesan cutton candy, Luhan juga sedang menjilati eskrim nya.
"Ini cutton candy mu" Luhan menerimanya, dia menjilati eskrim di tangan kanan dan menenteng cutton canndy di tangan kirinya.
Luhan sibuk menjilati eskrim nya, saat ia mengangkat kepala.
"Eomma!" Luhan berlari dan melepas kan eskrim dan cutton candy di tangannya.
Sehun sontak mengejar Luhan, tapi sangat sulit karena taman sedang ramai, kadang Sehun juga menyenggol orang dan membuatnya marah.
"Eomma!" Luhan masih mengejar seseorang namun ia tersandung dan menangis keras. Orang-orang hendak membantunya namun Luhan terus menangis.
"Luhan!" Sehun menghampiri Luhan, lututnya berdarah dan ia masih menangis keras.
"Eomma huwaaaa" Sehun pun langsung memeluk Luhan dan menggendongnya.
"Daddy akan mengobati lukanya"
TBC
Hai! Jangan lupa untuk vote, comment dan follow ^•^
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙳𝚊𝚍𝚍𝚢 𝙷𝚞𝚗 •|𝙷𝚞𝚗𝙷𝚊𝚗|•
RomanceAnother version of Baby Lu "Aku akan memberi tahu mama-mu untuk menjemputmu di rumahku. Kau mau ikut denganku kan?" dia mengangguk dan Sehun tersenyum menang. "Siapa namamu?" "Eung Luhan" Hunhan story, by @babydeer_