7- Pria Gila

19 1 0
                                        

_________________

Jika engkau menciptakan pelangi setelah hujan, maka ciptakanlah bahagia setelah luka.
_________________


"Shutt diem jangan berisik" bisiknya lirih.

Ya kami sekarang tengah berada di taman warga tepatnya di balik semak-semak.

"Kita kenapa disini!"

"Jawab! Sebenarnya tujuan kamu itu apa sih?!" Ucapku ketus seperti biasanya.

"Diem dulu bisa ngga, lagi genting nih"

"Nggak! Sebelum kamu menjawab pertanyaanku!"

"Jawab!!"

Lelaki tersebut tidak menjawab pertanyaanku dia malah asyik sedang mengintip di celah semak semak dengan ekspresi yang panik.

"Kamu dengar tidak sih!" Ketusku kesal.

"Dengar kok"

"Yaudah kalo lo mau tau sini!"

Ia malah mengajakku mengintip di celah semak-semak untuk melihat segerombolan orang yang tengah berada di tengah-tengah taman, yang nampaknya tengah mencari sesuatu.

"Nah lo liat orang-orang itu.." bisiknya lirih sambil menunjuk segerombolan orang yang bertopi serta berpakaian warna hitam.

"..Dia lagi nyariin gue"

"Oh jadi itu gerombolan kamu, terus kamu di cari mereka karena kamu mau kabur, dan pensiun sebagai preman iya!" Ucapku ketus sambil melirik sinis.

"Sembarangan lo!" Matanya melotot kesal.

"Itu semua bodyguard gua! Gua dicariin mereka karena gua disuruh bokap balik ke Jogja, karena senin depan udah mulai sekolah, puas!"

"Cih! Sok kaya!"

Ia mengernyitkan dahinya, "Apa sok kaya!"

"Dengerin gua baik baik ya, dengerin!" Wajahnya mulai mendekat dengan eskpresi sangat serius.

"Gua itu anak dari pemilik kompleks perumahan ini! Dan rumah tadi itu rumah gua yang dikasih bokap gua! Jadi stop panggil gua pencuri atau maling, karena gua bisa aja ngusir lo dari sini!" Tatapannya memanas ditambah tangannya yang menuding ke arahku.

Seketika Aku tersentak, mulutku melongo bukan main. Aku sangat kaget. Sungguh bodohnya Aku, menuduh orang sembarangan. Ya beginilah hasilnya, menjadi masuk kedalam urusan orang lain. Aduh tidak tidak! Bodohnya Aku.

"Apa! Kaget kan!"

"B Aja!" Aku memalingkan wajahku darinya menyembunyikan kegugupanku.

"Lagian si lo pake neriakin maling! Coba aja kalo ketawan pasti lo udah disandra sama bokap gua dan dilaporin kepolisi atas kasus penuduhan dan penganiayaan" jelasnya sambil terkekeh penuh kemenangan.

"Dan lo..bakal di usir dari sini!" Ia tertawa renyah dengan kesombongannya.

"Udah ketawanya?!"

"Bye! Aku mau pergi!" Aku beranjak berdiri.

"Eh jangan! Bodyguard gua liat gimana!" Ia mencengkram tanganku dan menarikku sehingga Aku kembali duduk.

"Tidak peduli! Sekalian Aku laporkan pada mereka supaya kamu pergi ke Jogja, dan.. hidupku menjadi tentram!" Aku melepaskan cengkraman tangannya sambil melotot ke arahnya.

"Lo itu harusnya makasih sama gua! karena gua ngga nglaporin lo sama bokap!"

"Dan harusnya lo itu sujud dan minta maaf karena udah nimpukin gua, jambak gua, dan parahnya lagi ngatain gua pencuri, duh parah!" Sembari menggaruk garuk kepalanya yang tak gatal.

BERLIAN & MATAHARINYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang