10 - hidden story

4.8K 427 24
                                    

Setelah Eunwoo datang Jungkook segera bangkit dan berlari ke arah Eunwoo, memeluk namja itu tepat dihadapan Taehyung yang masih setia diposisinya.

Eunwoo sempat berpamitan dan berterimakasih pada Taehyung karena sudah menemani kekasihnya. Sedangkan Jungkook sama sekali tak menoleh, dirinya tetap menyembunyikan wajahnya di dada bidang kekasihnya. Ia hanya butuh pelukan untuk saat ini.

Jungkook tidak pulang ke apartmen Eunwoo, dia menyuruh Eunwoo mengantarkannya ke apartmen Namjoon, kakak sepupunya. Kepalanya begitu pening memikirkan perkataan Taehyung.

Apa Taehyung tahu sesuatu tentang ayahnya?

"Annyeong haseyo, Cha Eunwoo imnida" Eunwoo memperkenalkan diri dengan sopan. Karena Namjoon dan Jin adalah keluarga yang Jungkook punya di Seoul.

"Oh ya, senang berkenalan denganmu. Aku Kim Namjoon dan ini istriku Seokjin"

Mereka sedikit berbincang setelah berkenalan. Saat jam menunjukkan angka 8 Eunwoo berpamitan untuk pulang.

"Kau tidak pernah bercerita jika dekat dengan namja kookie-ya"

Saat jin tahu pertanyaan nya sednag tidak tepat untuk suasana hati Jungkook ia pun berhenti bertanya. Meraih cangkir teh yang masih dianggurkan oleh Jungkook.

Jungkook pun bercerita singkat tentang Eunwoo dan bagaimana mereka bisa memutuskan untuk tinggal bersama. Namjoon tampak tidak setuju, tapi Jungkook tak menghiraukan.

"Oke cukup mengenai kekasihmu itu, jadi ada apa kookie?"

Namjoon cukup bijak dan dewasa diusia nya yang hanya terpaut 5 tahun dari Jungkook, ia bisa memposisikan diri. Dan saat ini Jungkook merasa ia sedang berbicara dengan ayahnya.

"Ada yang tahu sesuatu tentang ayah, Taehyung sepertinya mengetahui sesuatu"

"Taehyung?? Mantan mu saat kuliah? Si brengsek itu?" Murka seokjin dengan wajah yang mulai memerah karena emosi.

"Sayang, language please" tegur Namjoon pelan, namun sangat berdampak. Pria berdimple itu memiliki wibawa dan ketegasan yang begitu kuat.

"Dia sekarang bekerja sama dengan perusahaanku dan yah kami akan sering bertemu setelah ini."

"Apa ini juga menjadi salah satu alasan kau pindah dan tinggal bersama kekasihmu?" Jungkook mengangguk seperti anak kecil, dia tak berniat merahasiakan hal ini dari Namjoon dan Jin.

"Aku akan menghadapi nya, bagaimanapun takdir Tuhan Jeon Jungkook tidak akan takut lagi."

"That's my girl" puji Namjoon sambil mengusak rambut Jungkook gemas.

"Apa oppa masih belum menemukan informasi apapun tentang appa?"

"Maaf kan aku sayang, dia benar benar tidak meninggalkan jejak" jawab Namjoon lemah.

"Aku benar benar harus mencari informasi melalui pria itu. Akan ku lakukan demi appa"

"Kami akan selalu membantu mu" ujar Jin seraya mengelus rambut halus Jungkook.

Kedua orang itu mengangguk dan mengepalkan jemari mereka tanda memberikan semangat.

"Boleh aku tidur dengan kalian?"

"Aigooo, bayiku"

Jungkook merasa sangat disayang oleh Namjoon dan Jin, seperti orang tua nya sendiri. Jungkook juga sangat manja jika bersama mereka.























Rapat telah selesai, kini proyek resmi dimulai. Jungkook lebih sering bersama dengan tim produser. Eunwoo semakin sibuk namun tetap masih memperhatikannya. Yang mengganggu pikirannya adalah pria bermata elang itu, Taehyung. Jika dalam sebuah forum atau jam kerja dia seakan akan tidak mengenal Jungkook namun jika jam istirahat atau jam pulang, pria itu sering muncul dan itu mengganggunya. Mengganggu nya Taehyung yaitu mengucap kata maaf dan sesal.

Jungkook tidak ingin karyawan disana tahu perihal hubungan masa lalu nya dengan Taehyung. Bahkan ia masih menyimpan rapat rahasia ini dari kekasihnya.

Hingga pada puncaknya adalah hari ini, entah mendapat nomor nya dari mana. Taehyung mengirimi nya foto seorang gadis yang sedang merangkai bunga di sebuah flower shop. Itu Hoseok, sahabat lamanya yang ia anggap seperti saudara nya sendiri.

"Eonni..., apa maksud si bajingan itu sih"

Jungkook akan turun untuk bersiap melakukan gladi bersih acara musik mingguan. Entah bagaimana ia berada dilift itu berdua dengan Taehyung.

"Apa maksudmu mengirimiku gambar itu? Itu foto hoseok eonni kan?" tanya Jungkook dengan sikap pongahnya, bahkan kedua tangannya dilipat didepan dada dan tidak menatap lawan bicaranya.

"Kau berbicara denganku nona?"

"Hanya ada dua manusia di dalam ruangan sempit ini, kenapa kau yang berotak cerdas masih menanyakan hal seperti ini"

"Kupikir tidak sopan jika kau mengajak berbicara tanpa melihat lawan bicaramu"

"Hentikan dan jawab saja! Apa maksudmu? Kau tau tempat tinggalnya?" akhirnya Taehyunh bisa bertatapan dengan mata bulat itu, meskipun jelas ekspresi wajah gadis kelinci ini tengah menahan emosi dan jengkel padanya.

"Kau penasaran rupanya, lalu kenapa memblok nomer ku?" Taehyung mendekatkan wajahnya pada wajah Jungkook, posisi Jungkook yang berada dibagian belakang lift tampak tidak menguntungkan. Karena ia terhimpit oleh badan besar Taehyung dan dinding lift.

"Jawab saja brengs-" namun yang terjadi malah Taehyung memeluk Jungkook.

Lengan besar semi kekar itu merengkuh tubuh Jungkook, aroma pria ini maskulin namun menenangkan dan juga hangatnya masih sama seperti dahulu.

Sempat terlena, tiga detik kemudian Jungkook meronta.

"Apa yang kau lakukan, ini lingkungan kantor. Tolong jaga tata krama."

"Aku akan menjelaskannya, apa maksudku mengirimkan foto itu. Nanti jam 7 malam di kafe moonchild."

"Jelaskan juga mengenai ayahku, jebal..."

"Maka datanglah nanti malam"

Pintu lift terbuka, Taehyung keluar dari lift dan saat lift akan tertutup.










Taehyung melambaikan tangannya dengan senyum kotak menghiasi wajah tampannya.
"See you kookie"
























Tbc






Maaf lama ya zheyeng. Happy reading kaay.

Tapi harus komen loh yaa, awas kalo gak. 🔪🔪









Hehe canda


Ppai ppai
Borahae 💜💜💜

Don't Look Back - Taekook (gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang