15 - tension

4.2K 353 20
                                    

Cuaca di bulan februari masih terasa dingin, pagi dan malam hari menjadi puncak rasa dingin yang menyerang hingga ke tulang. Namun tak menghalangi niat Jungkook dan Eunwoo untuk berjalan jalan di tepi sungai Han. Eunwoo menjanjikan kencan di malam hari karena intensitas bertemu keduanya yang berkurang. Proyek besar sudah mulai berjalan dan keduanya memiliki tanggung jawab masing masing.

Jungkook mengiyakan saja, ditambah masalah kemarin malam. Eunwoo marah karena Jungkook selalu pulang malam dan Taehyung yang mengantarnya. Kalian tahu marahnya orang sabar itu sangat mengerikan, begitu pula Jungkook yang baru mengalami nya. Eunwoo langsung mengungkungnya di sofa dengan mata nyalang nya bertanya dengan nada kelewat dingin, tidak ada bentakan tidak ada pukulan tapi Jungkook tidak pernah menyangka Eunwoo bisa marah seperti itu.

Setelah sampai di kawasan sungai Han, Jungkook menggiring Eunwoo ke tempat penyewaan sepeda, eum sebenarnya bukan penyewaan karena gratis. Mari kita sebut saja, peminjaman sepeda karena memang disediakan oleh pemerintah setempat.

Mereka berkeliling dengan masing masing sepeda, sedikit merajuk ketika Jungkook kalah balapan dari Eunwoo. Dia pikir Eunwoo akan mengalah, namun namja itu memiliki semangat yang menggebu untuk mengalahkannya.

"Jadi apa yang harus kulakukan?"

"Eumm, berselfi romantis bersamaku. Aku ingin juga seperti yang lain, menggunakan foto dengan pasangannya sebagai wallpaper." Jungkook terkekeh melihat ekspresi Eunwoo, apa kekasihnya sedang ber aegyo.

"Astaga, Seperti anak kecil saja"

"Wae??"

"Baiklah baiklah kajja"

Jungkook bukan gadis yang jaim dihadapan kekasihnya, jadi saat ini mereka duduk di kursi taman dengan meja penuh makanan. Teokbokki, sundae, sosis, sate domba, dan masih ada ramyun yang sedang dimasak di mesin.

"Kau yakin bisa menghabiskannya?"

"Kau meragukanku? Jangan menangis jika aku mengambil jatahmu"

"Astaga kekasihku seorang babi" Jungkook mendelik namun tak lama wajahnya menampakkan cengiran bahagia.

"Mwo? Babi?!! Haahhh, Kumaafkan karena semua kau yang bayar, ohh ramyunku!!" Eunwoo tertawa melihat tingkah Jungkook. Keputusannya malam itu tepat rupanya, karena setelahnya Jungkook semakin terbuka padanya.

"Sayang apa kau kenal dengan orang itu? Sejak tadi tampak memperhatikanmu?"

Jungkook menoleh pelan kearah tempat yang di tunjuk oleh Eunwoo.

"Tidak, belum pernah bertemu." ucap Jungkook cuek dengan mulut yang mengunyah makanan.

"Dia menatapmu terus sejak tadi" Eunwoo memperhatikan gerak gerik seorang gadis berambut panjang yang berdiri di samping tiang lampu. Sedang apa disana, sendirian pula.

"Aku tak kenal, sudah ah ayo makan"




















"Kau tak makan kookie?"

"Tolong belikan teh panas saja, aku sedang tak nafsu" kepala Jungkook cukup pening untuk mendengar omelan sahabatnya, Bambam. Tiga hari ini dirinya lembur dan waktu tidurnya benar benar kurang. Eunwoo pun sama, bahkan tadi pagi Jungkook tidak berangkat bersama Eunwoo karena harus berangkat sangat pagi.

Ketika beranjak dari kursinya untuk pergi ke kamar mandi, kepala Jungkook berdenyut nyeri. Bahkan penglihatannya menghitam sementara. Jungkook memejamkan matanya erat, lalu ketika sudah mulai terasa lebih mending dirinya berjalan kearah toilet.

"Gwaenchana? Kau tampak pucat" seseorang menopang tubuh Jungkook yang lemas.

Namun ketika tahu orang itu adalah Taehyung, Jungkook menghempaskan tangan namja itu.

Don't Look Back - Taekook (gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang