Prolog

230 13 7
                                    

Pagi ini Silvia bangun lebih siang daripada biasanya.

"Silvia sayang bangun ini udah jam berapa nanti kamu telat berangkatnya, ayo bangun nak, bunda mau ke bawah dulu siapin sarapan buat kamu" ucap Diana, bundanya.

"Iya bun"

Akhirnya Silvia pun beranjak dari tempat tidurnya, ia pun mandi dan melanjutkan untuk sarapan pagi.

"Wahh masakan bunda keliatannya enak nih" ujar Silvia

"Ya kalau enak ya kamu makan dong. Hati-hati tersedak" nasihat Diana.

"Ga keburu bun"

Akhirnya Silvia pun selesai sarapan ia pun berpamitan dengan bundanya.

"Bunda Silvia berangkat Sekolah dulu ya" ucap Silvia dengan terburu-buru.

"Iya sayang hati-hati di jalan"

Ia berlari cepat menuju gerbang sekolah setelah beberapa saat lalu turun dari bus yang ditumpanginya dan berhenti di halte terdekat pagi ini. Tetapi, keberuntungan tidak berpihak kepadanya hari ini ternyata gerbang sekolah sudah ditutup lima menit yang lalu.

"Sial gue telat gerbangnya udah ditutup, mau lewat mana coba masuknya, pak satpam buka pintu gerbangnya saya mau masuk" kata Silvia berteriak.

Saat ia sedang sedang teriak tiba-tiba ada suara seorang laki-laki dari belakangnya.

"Percuma lo teriak-teriak gak jelas kaya gitu Pak Danang gak bakalan buka pintu gerbangnya" ucap laki-laki tersebut dengan santai.

Ternyata laki-laki tersebut adalah Rizky Firmansyah pelajar yang di kagumi kaum hawa, bahkan termasuk teman sekelasnya, tetapi berbeda dengannya ia tidak mengagumi nya.

"Ayo cepet ikutin gue kalo lo mau masuk ke kelas daripada lo teriak gak jelas"

"Lewat mana?"  tanya Silvia polos.

"Lo sekolah di sini baru apa gimana sihh?" tanya Rizky sebal.

"Ihh gue tanya serius" kata Silvia.

"Yaudah ayo ikut gue jangan banyak ngomong. Lewat gerbang belakang udah jangan ngomong lagi" ucap Rizky sebal.

Mereka berdua pun masuk dan pergi ke kelas masing-masing, dan beruntung mereka sampai di kelas sebelum guru datang ke kelas untuk mengajar.

Bel istirahat pun berbunyi, berbeda dengan teman-teman nya yang lain Silvia dan Nisa teman sebangku nya mereka berdua lebih memilih untuk tetap di kelas.

"Sil kok lo tadi bisa telat sih berangkat ke sekolah?" tanya Nisa membuka pembicaraan.

"Tadi gue telat bangun jadi kesiangan berangkatnya"

"Terus lo masuk lewat mana? Kan gak mungkin kalo lo lewat gerbang depan" tanya Nisa mulai kepo.

"Tadi gue telat gak cuma sendiri ada si Rizky yang lo kagumi itu"

Teman sebangku nya ini juga mengagumi Rizky, bagaimana tidak dia termasuk siswa populer di sekolah nya tersebut.

"Apa lo bareng Rizky, terus lo foto bareng gak sama dia, secara dia siswa laki-laki yang populer di SMA Garuda dia pinter, tampan, romantis, pokoknya idaman banget lah buat semua cewek" ucap Nisa heboh.

"Gue gak minta foto bareng atau apalah yang lo bilang tadi lagian menurut gue dia cowok biasa aja sama kayak cowok yang lain" ujar Silvia memutar bola matanya.

"Ihh lo mah gitu kalo gue jadi lo pasti gue bakal minta foto bareng kapan lagi coba foto bareng sama siswa populer kayak dia"

Saat sedang asik berbicara tiba-tiba segeromolan siswa laki-laki masuk ke dalam kelasnya. Ternyata yang datang adalah Rizky, Andi, Bagas, Bima, dan Rifki.

Ice Girl And Popular BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang