Bagian 8

61 4 2
                                    

Pagi ini Diana sudah menyiapkan pertanyaan yang akan ia tanya kan tadi malam kepada Silvia.

"Semalam acaranya gimana nak?" tanya Diana

"Senang bunda." ucap Silvia dengan senyuman manis. Iya semanis kamu yang lagi baca...

"Ya sudah kalau kamu senang bunda juga ikut senang." ucap Diana dan mengelus rambut putrinya tersebut.

"Iya bunda." ucap Silvia dan memeluk Diana dengan erat. Tiba-tiba ponselnya berbunyi dan menampilkan pesan dari Rizky.

Rizky: Gue udah ada di depan rumah lo, cepetan keluar atau gue yang masuk ke dalam rumah lo.

Silvia tersenyum dan ia pun mematikan ponselnya dan memasukkan ke dalam tas.

"Bunda. Silvia berangkat sekolah dulu ya." ucap Silvia dan berpamitan dengan Diana.

"Iya sayang kamu hati-hati di jalan ya. Kamu berangkat naik apa?" kata Diana.

"Itu di depan ada Rizky bun. Ya sudah Silvia berangkat ya takut Rizky nungguin lama di depan." ucap Silvia keluar rumah dan Diana pun mengikuti dari belakang.

"Assalamualaikum tante." ucap Rizky dan mencium telapak tangan Diana. Calon menantu yang sopan...

"Waalaikumsalam kamu sudah lama menunggu ya." ucap Diana.

"Belum tante saya baru saja sampai." kata Rizky tersenyum.

"Udah bun ngobrolnya nanti Silvia sama Rizky telat." ucap Silvia.

"Iya iya ya sudah kalian berangkat." ucap Diana. Silvia dan Rizky pun masuk ke dalam mobil tak beberapa lama meraka pergi.

Sesampainya di parkiran sekolah....

"Thanks. Riz kok lo tumben jemput gue di rumah.  Kesambet apa lo?" ucap Silvia.

"Ya emang gue gak boleh jemput lo?" tanya Rizky dan tersenyum manis. Manis kali senyum mu nak....

"Ya kan gak biasanya lo berangkat sekolah bareng gue." ujar Silvia dan melihat sekeliling sebab banyak siswa yang melihat mereka berdua dan saling menggosip.

"Liat-liat mereka berdua datang ke sekolah bareng." ucap salah satu siswa.

"Iya tuh lihat apa mereka pacaran?" tanya salah satu dari mereka.

"Iya mereka serasi banget ya yang cowok ganteng uang cewek cantik." ucap mereka satu sama lain.

"Iya bikin gue baper aja. Hargain jomblo napa." ujar salah satu dari mereka dan mengelus dadanya.

"Udah yuk mending kita masuk ke kelas aja daripada kita baper sendiri." ajak salah satu siswa dan mereka pun pergi menjauh. Jomblo mah bisa apa :(

"Ya udah ayok masuk ke kelas lo mau tetap di sini. Sekalian gue antar lo sampai ke kelas." kata Rizky dan merangkul Silvia, Silvia pun terkejut dengan tindakan Rizky tersebut.

"Iya tapi gak usah ngerangkul gue juga kali. Malu lihat tuh banyak yang liatin." ucap Silvia saat di koridor dan berusaha menjauh namun Rizky tetap merangkulnya.

"Udah gak usah diladenin mungkin mereka iri ngeliat kita dekat." ucap Rizky dan tersenyum. Saat mereka sedang asik mengobrol tiba-tiba dari arah belakang ada seseorang yang menepuk pundak Rizky. Rizky dan Silvia pun berbalik untuk melihat siapa yang menepuk pundak Rizky. Ternyata yang menepuk pundak Rizky adalah Bima.

Bima pun berkata, "Riz Andi ribut lagi sama Mandra di kantin."

"Udah pada gila apa tu dua orang pagi-pagi udah bikin keributan. Anterin gue ke kantin Bim. Oh iya Silvi gue gak bisa anterin lo sampai ke kelas maaf gue harus ngurusin Andi." ucap Rizky kepada Silvia dan mengusap rambut Silvia setelah itu ia pun pergi dengan Bima.

Ice Girl And Popular BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang