Alunan musik pop menghisasi malam dirumah Seulgi. Ayahnya tidak akan pulang hari ini karena adanya prrjalan bisnis.
Kerasnya hujan diluar tidak melunturkan niat dan talenta Seulgi dalam menarikan tarian pop korea tersebut.
Memasuki bagian breakdance
Tok tok tok
"Agh...siapa sih ganggu?"gumam Seulgi sembari berjalan kearah pintu rumahnya.
"Ayah yang pulang'batin Seulgi
Cklek
Pintu dibuka oleh Seulgi.
Tampak lah sang bidadari yang sudah kehujanan
"Irrreene?!"pekik Seulgi sedikit terkejut.
"Hi"sapa Irene sedikit kikuk"Ada perlu apa Irene?"tanya Seulgi tanpa melihat kearah Irene.
"Itu ehmm...bisa ngak aku nginap malam ini aja? Orang dirumah aku gak ada. Aku juga kehujanan"terang Irene.
"Bisa kok"jawab Seulgi sambil tersenyum hangat pada Irene.
Tiba-tiba air mata Irene jatuh.
"Eh..i..rene kok nangis"kaget Seulgi sambil pergi kedalam menyisahkan Irene sendiri.
'Eh..kemana dia?'batin Irene
"Rene ini handuk. Kamu kedinginan kan? Ya udah lap dulu kepala kamu nanti sakit kelamaan masuk angin"
"Ia"jawab Irene
"Aku masak air panas dulu ya"tawar Seulgi
"Eh..gak usah Gi. Jadi ngerepotin banget"cegat Irene"Gak papa kok"
Beberapa menit kemudian Irene mandi dikamar mandi tamu. Dia memasukkan bajunya kedalam pengiring agar masih dapat digunakannya lagi.
"Rene...baju kamu gimana nantinya?"tanya Seulgi dari luar kamar mandi
"Biarin aja Gi"jawab Irene sambil fokus mandi.
"Yaudah"
Irene yang menggunakan baju sedikit lembab itu terasa risih juga akhirnya.
"Iuhh.."rengek Irene"Rene ini ada kok baju punyak mama kalo bertamu kesini"kata Seulgi sambil memberikan 1 setel baju tidur pada Irene.
"Eh..makasih Gi. Jadi ngerepotin lagi"
"Gak papa kok"
Memamg rumah tangga kekuarga kecil Ayah dan Ibu Seulgi sudah tidak dapat diselamatkan lagi.
Hak asuh jatuh ketangan sang papah dan akhirnya Seulgi tinggal bersama dengan papahnya dan hidup baru dikompleks rumah ini.Tak jarang sang ibu bertamu mengunjungi sang Putra tersayangnya.
Makan malam
Makan malam kali ini terasa kaku dinenat Irene. Biasanya dia ditemani orang yang banyak bicara. Mau itu keluarganya, pacarnya maulun temannya. Namun lain hal dengan sekarang.
Seulgi. Dia namja yang tidak terlalu banyak bicara saat makan.
Dia diajari ibunya agar tetap diam saat makan malam dari kecil."Gi. Aku tidur deluan ya"kata Irene
"Duluan aja"
Memang Irene sudah tau segala pelosok rumah Seulgi. Dia juga sering menginap dirumah ini. Namun itu beberapa tahun yang lalu. Sebelum kedua orangtua Seulgi bercerai dan membuat Seulgi sedikit introvert.
Irene keluar dari kamar Seulgi dengan membawa bantal dan juga selimut.
Saat hendak membaringkan badannya di sofa ruang tengah, Seulgi menghadangnya."Udah lama ya kamu gak nginap. Kamu tidur di kamar aku aja. Aku tidur disini"tutur Seulgi.
"Gak mau. Aku kan yang nginap kok kamu yang tidur disofa?"
"Tamu harus disambut layaknya raja. Tamu adalah raja"
"Aku bukan tamu. Aku tetanggamu"
"Kalo kamu tetanggaku kok kamu gak tidur dirumahmu aja!"geram Seulgi
Seulgi memang berniat baik. Dia hanya mau Irene tidur nyenyak hari ini."Kalo gitu aku pulang"paksa Irene melepaskan cengkraman tangan Seulgi.
"Ehh Irene!"panggil Seulgi.
Irene tetap berjalan kearah pintu kekuar. Dia tidak menggubris niat baik Seulgi.
"Kalo gitu kita tidur sama!"teriak Seulgi yang dapat mengalihkan fokus Irene.
"Ayok"
KAMU SEDANG MEMBACA
WANNA BE
FanfictionSeulgi menginginkan dia untuk di notice seseorang. Namun berbagai perkara timbul. "Aku tidak tertarik padamu" Gender bander