Pintu dibuka yang menampakkan seorang gadis yang mengantarkan setoples makanan.
"Ini...kata mamaku kasih ke papahmu"kata sang gadis. "Jangan kamu yang makan"tambahnya lagi.
"Ia..unnie"balas sang empunya rumah.
Dari wajahmya sudah tampak dia baru bangun tidur dan sedikit malu melihat bidadari di depannya ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Yah udah ambil nih"tawar Irene
Seulgi menggambil toples itu dan sesekali curi pandang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Noona mau pergi kemana?"tanya Seulgi sedikit basa basi.
"Nge date ama Suho. Janjinya 15 menit yang lalu sih. Tapi blom sampe juga."jawab Irene.
"Owh.. "
"BTW nih Gi, kamu dah punya pacar blom?"sambar Irene menatap mata Seulgi.
Seulgi yah langsung natap lantai dong. Malu soalnya kalo tatap mata gitu.
"Belum unnie"balasnya
"Yah...gimana sih Gi? Masa dah kelas 3 SMA blom punya pacar. Kalo gebetan?"tanya Irene lagi
"Kalo gebetan ada" jawab Seulgi lagi
"Namanya siapa?"
'Bae Johyun' batin Seulgi
"Rahasia unnie"sahut Seulgi cengingisan. Mana mungkin Seulgi mengatakan bahwa dia menyukai Irene sekarang.
Akhirnya mereka mulai berbincang-bincang dan bercanda gurau. Tak lama mobil Suho datang menjemput Irene. Suho memang seorang mahasiswa semster 3. Umurnya tidak terpaut jauh dengan Irene.
"Wah ada Seulgi. Maksih ya Gi dah jagaan Irene ku." Kata Suho sambil menepuk-nepuk kepala Seulgi. Seulgi menggangguk
"Oke deh ayok naik chagia"kata Suho sambil mengajak Irene masuk ke mobinya.
"Pigi dulu ya Gi"pamit Irene.
"Ya.. hati-hati ya"
Mobil mereka lun meninggalkan pekarangan rumah Seulgi.
Memang kalau di kompleks rumah Irene san Seulgi akan dekat. Namun lain halmya bila disekolah. Irene seperti menjaga jarak dengan Seulgi.
Seulgi tau akan hal itu. Jadi dia juga menjaga jarak pada Irene. Takut reputasi Irene jatuh soalnya.
