"Gi. Pernah gak kamu ngingat pertama kali kita temanan?"tanya Irene sambil menghadap keatas kamar tidur Seulgi
"Ngak. Aku ngak ingat"bohong Seulgi dengan nada ketus.
"Ih..kok ngak ingat sih?"rengek Irene sambil menarik badan Seulgi buat menghadap tidur kearahnya.
"Ehh"kejut Seulgi.
Sekarang wajah Irene dan Seulgi sudah sangat dekat. Seulgi salting dong.
"Jadi kita pertama kenalan itu pas orangtua aku nitipin aku ke ayah kamu. Aku bahkan sampe nginap disini. Kita tidur kok disini sama-sama"jelas Irene panjang lebar.
"Ah masa ia?"tanya Seulgi dengan nada yang canggung. Tali Irene tidak menyadarinya.
"Ia kok. Bahkan aku selalu nyaman tidur dikamar ini." Kata Irene dan meletakkan kepalanya di dada Seulgi. Tampa mempedulikan jantung Seulgi yang sudah olahraga.
"Apalagi disampingmu"tambah Irene.
Irene sudah deluan kealam mimpinya. Dan disusul Seulgi sambil menenangkan jantungnya dan mengejar Irene dialam mimpinya.
-------------------school time----------------
Setelah pulang sekolah Seulgi mendatangi rumah temannya. Wendy namanya
"Wen ngapain kita disini?"tanya Seulgi.
"Gue mau motong rambutmu Gi"jelas Wendy pada Seulgi
"Risih gue liat rambut lu"tambahnya"Emang lu diganggu"ketus Seulgi
"Diam leh doh"jawab Wendy dengan nada bercanda.
Wendy sering mencukur rambut Seulgi. Cita-citanya memang untuk menjadi desainer rambut ternama.
"Gimana Gi?"tanya Wendy
"Bisalah buat pemula"canda Seulgi
"Biar lu bisa dapatin Irene. Yah harus tampil ganteng dong. Biar dinotice"jelas Wendy.
Ya Wendy sudah mengetahui bahwa Seulgi menyukai Irene.
Irene juga dekat dengan Wendy. Hanya bedanya Irene dekat dengan Wendy saat disekolah.
Sedangkan Irene dekat dengan Seulgi hanya saat dirumah saja"Moga-moga dia gak jaga jarak kalo liat gue ditempat umum"kata Seulgi dengan nada pelan.
"Pede aja Gi""Muka lu gak buruk-buruk amat kok. Otak lu juga encer. Terus lu juga ngak bad-bad amat. Jadi masih ada harapan lu biar dinotice beneran sama Irene"jelas Wendy
'Harapan ya 'batin Seulgi
Saat keluar dari rumah Wendy, mereka berencana pergi ke game center.
Tapi saat diperjalanan"Gi, gue gak jadi deh piginya. Joy ngechat biar ketemuan"kata Wendy
"Oke gpp kok"jawab Seulgi.
Karna tak jadi ke game center, Seulgi memutuskan untuk pergi melihat beberapa buku.
Di toko buku
"Mungkin aku beli yang buku fiksi aja deh"gumam Seulgi
"Ini"kata Seulgi ke penjaga toko itu dan memberikan buku novel jebolan dari wattpad
"Rp129.000"kata kasirnya
Seulgi menyodorkan uangnya 1 lembar uang merah dan 1lembar uang biru. Lalu menerima uang kembaliannya"Makasih"kata kasir tersebut yang dibalas senyuman dari Seulgi.
Saat berencana keluarSeulgi melihat Irene yang berjalan menggandeng tanggan Suho(dulunya abang kelas mereka).
Seulgi langsung masuk kembali kedalam toko buku itu
"Cari apa lagi kak?"tanya sang kasir
"Eh, enggak cuman mau liat-liat buku yang lain aja"jelas Seulgi sambil membelakangi Suhorene
Beberapa menit kemudian Suhorene sudah tidak tampak lagi.
Saat ingin meninggalkan toko buku tersebut, seseorang memanggil nama Seulgi
"Kak!"panggil sang kssir"Ya?"
"Bisa kenalan gak?"
"Nama aku Seulgi"jelas Seulgi sambil mengulurkan tangganya"Aku Lee Jieun"
--------------di parkiran mall-------------
Seulgi melihat Irene yang seperti sedang menunggu seseorang. Seulgi ragu untuk menghampirinya. Karna biasanya mereka tidak bertegur sapa saat di tempat umum.
Namun sepeda milik Seulgi tidak jauh dari Irene.
Jadi Seulgi berjalan pelan-pelan ke arah sepedanya.Saat sudah membuka kunci stangnya, Irene tiba-tiba berbalik dan melihat Seulgi.
"Seulgi?"
"Oh sore Irene"kata Seulgi lalu dilanjut ingin menggoet sepedanya."Tunggu Seulgi"
"Temani aku sebentar ya Gi"kata Irene sambil menahan tangan Seulgi untuk menghalang pergerakannya
KAMU SEDANG MEMBACA
WANNA BE
FanfictionSeulgi menginginkan dia untuk di notice seseorang. Namun berbagai perkara timbul. "Aku tidak tertarik padamu" Gender bander