Elsa membuka amplop berwarna putih sembari menggandeng tangan ayahnya, sementara pandanganya menyapu kesegala arah.
Hari ini adalah pengumuman kelulusan serentak untuk tingkat SMA maka dari itu sedari tadi elsa mencari cari sang kekasih, ingin tau bagaimana hasil kelulusan pria itu.
"Pah liat haruto gak?" Tanya elsa yang tetap fokus mencari ditengah banyaknya kerumunan orang berdiri.
"Iya, haruto mana ya sa? Papa juga dari tadi gak liat dia, emang kalian gk sekelas?"
"Enggak pah, nah itu maminya haruto kita samperin yook pah!" Dengan semangat 45 elsaa menarik tangan papahnya sembari berlari kecil untuk bisa segera menemui calon mertuanya.
"Mah!!" Panggil elsa
Gadis cantik itu memang sudah sangat dekat dengan mamihnya haruto, dan memang elsa dilarang keras untuk memanggilnya tante.
"Apa kabar nyonya watanabe? Sudah lama tidak bertemu" sapa pak siwon papihnya elsa.
"Saya dan keluarga baik, bapak sendiri apa kabar?" Sahut dara ramah.
"Saya juga baik hanya saja saya lelah dengan elsa" siwon tertawa kecil seakan meledek gadis semata wayangnya itu.
"Klo bapak cape! Kirim aja elsa kerumah, saya kesepian dirumah heheh, mau kan sa?" Tanya dara sembari memegang tangan elsa yang sudah ia anggap seperti anaknya sendiri.
"Mau dong mah lagian papah jarang dirumah:)" elsa langsung memeluk mamanya haruto,
"Kalian udah kaya anak kembar sekarang:)" canda siwon membuat keduanya mengembangkan senyumnya.
"Karna udah ketemu calon mertua, papah boleh pulang kan?"
"Iya biar elsa bareng saya"
"Papah selalu aja gitu:(" elsa memasang muka tidak sukanya, rasanya ayahnya itu selalu saja lebih mementingkan pekerjaanya dibandingkan dirinya.
"Papah ada meeting sayank, boleh kan?" Mohon siwon agar putrinya itu bisa mengerti keadaanya.
"Gapapa sayank, sama mamah aja ya, kan nanti ada haruto juga" karna bujukan dara akhirnya elsa setuju.
"Ouh iya mah haruto dimana sih? Dari tadi elsa gak ngeliat haruto?" Setelah kepergian papahnya barulah elsa teringat perihal haruto yang tidak bisa ia temukan.
"Iya mamah juga lagi nyari haruto"
"Emang pas berangkat mamah gak bareng haruto?"
"Tadi mamah bawa mobil sendiri sayank, haruto bilang dia mau pergi dulu buat beli sesuatu tapi sampai sekarang belum juga muncul, mamah mau nyoba nelpon haruto dulu ya" elsa mengangguk.
Setelah sambungan telponnya tersambung tiba tiba saja raut wajahnya berubah menjadi kecemasan yang elsa lihat diwajah mamahnya haruto.
"Apa!kamu dirumah sakit!!!?"
"....."
"Ouh iya iya"
"...."
"Mamah bakal kesana bareng elsa, tapi kamu gk papa kan sayank?"
Elsa sangat penasaran ingin bertanya ada apa dengan haruto dan juga rumah sakit tetapi dia urungkan niatnya dan menunggu mamahnya untuk menyelesaikan panggilanya lebih dulu.
"Sayank" panggil dara
"Haruto kenapa mah? Kayanya mamah khawatir dan nyebut² rumah sakit"
"Bunda juga kurang tau karna haruto cuman bilang terjadi kecelekaan pas haruto mau kesekolah, pokonya kita harus nyusul haruto dirumah sakit!"
Elsa hanya menurut, dia jelas sudah ketakutan saat mendengar pembicaraan mamahnya dengan haruto yang menyeliplan kata rumah sakit.
Bagaimana jika haruto mendapat kecelakaan yang parah? Bagaimana jika sejak tadi dia tidak langsung dibawa kerumah sakit? Bagaimana jika dirinya hanya sendirian? Berbagai pikiran buruk lainya menyerang pikiran elsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY posessif gilrfriend [Haruto]
Action[Haruto] cewe gw posesif nya gk ketolong, masa sma leo anjing gw aja dia cemburu. Katanya muka leo songong banget berasa kayak lagi ngejek dia, tapi gw synk:)