" Hari ini aku tidak pulang ya...kau bisa tidur duluan...jangan tunggu aku...", ucap pria ditelepon itu terdengar terburu-buru.
" Lagi??", jawab pria diseberang telepon. " Ok...", Suara lesu itu terdengar dari sisi telefon. pemiliknya kini menghembuskan nafas berat.
...
Renjun, pulang dengan kantung mata yang sangat tebal. hanya satu yang Ia inginkan ketika sampai apartemennya. Tidur dengan tenang. rasa laparnya bahkan telah kalah dengan rasa kantuknya itu. Ia bahkan sudah tidak kuat untuk menyetir sendirian. Untungnya selalu ada yang mau mengantarnya pulang selesai jaga malam. Dokter magang dengan tubuh jangkung itu mengaku tinggal di lokasi yang dekat dengan apartemen Renjun. Menurunkan rasa sungkan Renjun untuk menerima tawarannya untuk mengantar Renjun pulang.
.
Ketika Renjun pulang dan membuka pintu apartemennya. Sunyi. Ya, tepat seperti yang Renjun duga dan harapkan. Ruangan apartemennya masih menguar bau parfum maskulin milik kekasihnya yang tinggal bersamanya selama 5 tahun terakhir.
akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan, Renjun pulang dan jeno, kekasihnya berangkat. Mereka hampir tidak pernah bertemu lagi walaupun tinggal di satu atap.
...
Renjun terlelap sangat dalam rasanya bahkan jika bangunan runtuh ia tetap tidak akan bangun. Selelah itu yang ia rasakan. Sudah sebulan ini ia terus melakukan jaga malam dan bahkan beberapa kali ia menghabiskan hampir 24 jam penuh di rumah sakit.
Ia sudah tahu apa yang akan dilaluinya, setelah ia memutuskan mengambil spesialis anastesi. Ia akan selalu dibutuhkan pada setiap operasi yang bisa terjadi kapan saja. Ia tidak pernah mengeluh. tepatnya ia tidak mau mengeluh. baginya melihat wajah keluarga pasien yang tersenyum setelah ia keluar ruang operasi adalah kebahagiaan yang tak terkira. yang ia rela tukar dengan apapun.
...
" wajahmu tampak lesu??",
pria berambut hitam legam itu hanya tersenyum terpaksa menjawab pertanyaan yang akhir-akhir ini ditanyakan padanya sehari lebih dari sekali.
" dia tidak pulang lagi??" tanya pria berambut pirang yang duduk disebelahnya.
Jeno, si pria berambut hitam itu hanya mengangguk malas. wajahnya masih menatap layar komputernya yang gelap dan penuh tulisan itu.
" kalau malam ini dia tidak pulang lagi, aku temani ya?..."
Kali ini Jeno menatap balik pria berambut pirang itu. Ia tampak bingung harus menjawab apa. memang Renjun tidak akan ada di apartemen malam ini, ia masih ada jadwal jaga malam. Ia masih berharap setidaknya ia bisa menghabiskan 2 jam bersama Renjun malam ini. Tapi, rasa ragu yang begitu tinggi membuatnya lebih mengingat rasa kesepiannya. Entah sudah berapa lama ia menghabiskan malam sendiri di apartemen. setidaknya malam ini tidak, harapnya.
Jeno mengangguk, " boleh, datanglah dengan membawa makanan ok?",
Pria berambut pirang itu terlihat tersenyum sumringah. sebelum kembali fokus ke pekerjaannya.
...
hyung, apa kau lapar? aku ke tempatmu ya? kita makan bareng. - Jisung-
Renjun masih terlihat berusaha keras membuka matanya ketika membaca pesan itu.
ya -Renjun-
...
Suara bel terdengar dari pintu apartemen Renjun ketika Ia masih mengumpulkan segenap nyawanya dikasur empuk nan hangat. Ia berjalan menuju pintu sambil meregangkan otot-ototnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Restless
Fanfiction" Aku cuma ingin kamu aja..." . . " Ayo kita putus..." Dari penulis : Maap gabisa bikin prev yg baik... 😆 Ini ceritanya cinta Segi empat. #Noren diantara #SungRen Dan NoMin, gitu... Enjoy reading...