CHP 10

2.9K 297 5
                                    

Don't forget to voment

Happy Reading!
<3

.

.

.

.

.

.

Jungkook mengerjapkan matanya berulangkali, hari sudah menjelang sore tapi Jungkook masih dapat merasakan dekapan Taehyung dari belakang tubuhnya. Apa pemuda itu tidak bekerja?

"Kau sudah bangun." Suara serak khas bangun tidur Taehyung membuat bulu kuduk Jungkook meremang geli.

"Kau tidak bekerja?" Tanya Jungkook. Tubuhnya semakin meringsut masuk ke dekapan Taehyung. Mencari kehangatan yang tak dimiliki pemuda vampir itu.

"Tugasku adalah bersamamu. Jangan pikirkan apapun selain aku, Jeon."

"Secara teknikal aku sedang memikirkanmu, Taehyung bodoh." Ujar Jungkook, ia merotasikan matanya jengah. Bibirnya mendengus sebelum mendudukan dirinya di kasur, menatap wajah Taehyung dengan iris emas berkilatnya.

Sejak kapan ia mencintai pemuda tak bernafas itu? Manusia memang makhluk bodoh, hanya dengan afeksi sederhana mampu membuat mereka jatuh hati. Padahal hubungan mereka hanya sebatas kontrak kerja, ia tak boleh menaruh hati pada atasannya.

"Jungkook–"

Drreett dreettt

Ponsel Taehyung bergetar, pemuda itu sontak mengambil ponselnya yang berada di nakas lalu berjalan keluar kamar untuk mengangkat telpon. Jungkook hanya mampu melihat punggung tegap Taehyung yang menghilang di balik pintu.

Hatinya benar-benar kacau, aneh dan tidak tenang hanya karena rasa cintanya pemuda itu–apa benar hanya karena itu?

.

.

.

Jungkook menyantap makan malamnya dengan tenang, nasi goreng kimchi dengan jus jambu menjadi menunya malam ini. Raganya berada di ruang makan, tapi fokusnya jatuh kepada Taehyung yang sedaritadi hanya duduk di sofa dengan laptop dipangkuannya. Jemari lentik itu bergerak cepat di atas keyboard laptop dengan iris emas yang tak lepas dari layar laptop. Entah apa yang pemuda itu lakukan hingga membuat ekspresi sefokus itu.

Seusai makanan dan mencuci piringnya, Jungkook membawa dirinya menuju tempat Taehyung duduk. Taehyung pun segera menatap Jungkook yang berdiri menjulang di hadapannya dengan wajah tersenyum.

"Maafkan aku bunny, sepertinya aku mendapat pekerjaan dadakan." Tangan yang sedaritadi menari di atas keyboard kini mengusap lembut punggung telapak tangan Jungkook.

"Apa terjadi hal yang buruk?" Tanya Jungkook, ia membiarkan jemarinya dimainkan oleh Taehyung sedangkan irisnya mematri segala ekspresi yang dipancarkan Taehyung.

Paradise Cage [REMAKE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang