[Call him Master]
Taekook
Don't forget to voment
Happy Reading!
.
.
.
.
.
Malam itu menjadi malam yang paling menegangkan bagi Jungkook. Jika biasanya ia akan menghabiskan malamnya dengan meringkuk di ranjang empuknya setelah seharian menguras keringat demi melanjutkan hidup, kini ia harus membuat otot-otot tubuhnya bergerak menuju ke suatu tempat.
Gedung kosong di ujung kota.
Tempat perjanjiannya dengan seorang pemuda-atau pria entah lah Jungkook tidak tahu-lewat teleponnya pada dini hari tadi. Iya, menelpon nomer asing dari temannya Jimin, yang katanya pemilik nomer itu sedang mencari orang yang rela bekerja dengannya dengan gaji besar. Wow, bukannya cocok sekali untuk pemuda merantau seperti Jungkook? Berdoa saja agar pemilik nomer itu bukan om-om tua kelebihan hormon yang menginginkan tempat pembuangan sperma.
Ia bingung, sangat kebingungan. Kenapa seorang milyuner besar harus mengajak pertemuan di tempat terpencil yang amat mengerikan? Tidakkah sebuah restoran mewah berkelas bintang 5 menjadi tempat yang biasanya ia kunjungi? Atau karena ia hanya berkencan dengan seorang pemuda miskin yang butuh uang hingga enggan menghabiskan uangnya?
Sial, Jungkook dibuat sebal dengan pemikirannya sendiri. Dengan wajah tertekuk ia melangkahkan kaki masuk ke gedung tua tidak terawat itu.
Hening sepi. Hal itu yang menyapa Jungkook pertama kali ia menginjakkan kaki. Kosong tidak ada siapapun, tempat itu hanya berisi barang rusak yang tersebar dimana-mana. Apa ia hanya dibohongi? Bagaimana jika ia dijebak dan akan diculik oleh sekelompok pria berbadan besar untuk dijual?
Sial, Jungkook merinding. Buru-buru ia berbalik dan melangkahkan kakinya menuju pintu keluar, tidak ingin mengambil resiko terlalu besar dengan memilih masuk ke dalam. Iya Jungkook pemuda, ia kuat, tapi tetap saja ia bisa kalah jumlah. Tidak, ia masih ingin hidup!
Tinggal selangkah lagi ia berhasil keluar dari gedung itu-gedung menakutkan. Namun sebuah tangan yang menepuk pundaknya pelan membuat Jungkook terperanjat kaget hingga meloncat dan nyaris memberikan bogem mentah pada pelaku jika saja iris keemasan itu tidak menghipnotisnya.
Gerakannya terhenti, sarafnya seakan membeku kala iris keemasan itu menatapnya tepat dionyxnya.
Siapa dia?
"Jeon Jungkook. Maaf membuatmu menunggu, aku ada pekerjaan mendadak."
Suara husky yang begitu berat dan dalam itu mengalun lembut di gendang telinganya, membuat sarafnya mati dan tubuhnya terlena akan itu. Sentuhan di pundaknya menghantarkan sengatan listrik yang membawa jutaan kupu-kupu di perutnya melayang. Gila, itu Kim Taehyung?!
Berdiri di hadapannya dengan setelan tuxedo lengkap, jas hitam yang senada dengan celana panjangnya, kemeja putih bersih yang melekat erat di tubuhnya mengekspos dada bidang juga bahu lebarnya. Dasi abu-abu mengkilat terpasang apik di tengah kemejanya. Rambut hitam lembut yang berjatuhan membingkai wajahnya yang tampan. Oh, lihat rahang juga hidungnya begitu tegas dan menantang. Bibir tipis plum itu sesekali terjilat oleh lidah merah yang menggoda. Mata tajam dengan iris keemasan yang mematikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paradise Cage [REMAKE]
Fanfiction"Kau butuh uang? Akan kuberikan, tugasmu hanya satu. Menjadi makananku." Taekook Vampire!Au Warning! Boyslove DomSub Bahasa kasar Mature content