CHP 3

5.2K 507 11
                                    

[The truth]

Don't forget to voment

Happy Reading
<3

.

.

.

.

.

.

Dingin, sepi, dan hening.

Ruangan gelap dengan satu pencahayaan dari sebuah lampu dengan cahaya remang-remang adalah hal yang pertama kali Jungkook lihat saat ia membuka mata. Ruangan itu begitu sepi, kosong tanpa apapun di dalamnya.

Perlahan Jungkook bangkit dari posisi tertidurnya, menyadari bahwa tubuhnya hanya dilindungi kemeja kebesaran sutra putih bersih tanpa celana apapun. Namun ia tak ingin memikirkannya karena ia lebih tertarik mencari jalan keluar dari ruangan kosong ini.

Maka dengan langkah hati-hati, Jungkook berjalan mendekati satu-satunya penerangan di tempat itu. Berdiri tepat di bawahnya walau bahkan lampu itu bergoyang-goyang tanpa sebab, membuat sekilas bayangan seseorang terlihat tak jauh dari tempat Jungkook berdiri.

"Siapa disana?" Tanya Jungkook dengan suara lantang. Namun sang lawan bicara tak juga memberikan jawaban, sehingga mau tak mau Jungkook menjadi takut dan berprasangka buruk. Otaknya memikirkan segala sesuatu yang memungkinkan terjadi jika dia berdiri bersama orang asing dan di tempat yang asing.

Tak ingin terlalu terpuruk dengan pemikiran negatifnya, Jungkook memberanikan diri meneriaki satu-satunya nama yang ia kenal–yang terakhir kali ia ingat.

"Taehyung!"

Tak disangka, sosok itu perlahan berjalan mendekati Jungkook. Melangkah satu-satu seirama dengan detak jantung Jungkook yang stabil. Hingga sosok itu berdiri tepat di hadapannya ia bisa menangkap garis rahang juga hidung yang tegas darinya, atau bibir plum tipis yang mengulas kurva senyuman yang kini mulai Jungkook sukai. Namun ada satu hal yang aneh, jika biasanya akan ada iris keemasan yang menatapnya lembut, kini permata rubylah yang menatapnya nyalang. Dan saat bibir plum itu menarik sebuah senyuman lebih lebar, Jungkook tidak buta untuk tidak melihat 2 taring panjang nan runcing di antara sela bibir itu.

"Ta–taehyung?" Panggil Jungkook lagi, memastikan bahwa sosok di hadapannya memang lah orang yang tepat, bukan makhluk mitos yang menjelma menjadi Taehyung.

Pelukan hangat juga erat Jungkook terima dari sosok mirip Taehyung tersebut, tubuh kurus dengan dada bidang itu menyelimuti tubuh dingin Jungkook dengan eratnya. Menghantarkan rasa hangat serta aroma anyir yang menguar dari kemeja linen hitam milik sosok itu.

"Give me more, baby.."

Bite



"TIDAK!!" Teriak Jungkook dengan suara nyaring.

Nafasnya memburu seiring dengan detak jantungnya berdebar dengan cepat. Onyx nya beredar liar mengamati sekelilingnya, menemukan dirinya tak lagi di ruangan gelap kosong namun sebuah kamar mewah dengan warna dominan hitam dan putih. Dengan gemetaran, tangan Jungkook meraba tubuhnya dan menyadari bahwa dirinya telah bertelanjang dada dan hanya menggunakan celana panjangnya saja.

Apa yang terjadi?

Pertanyaan itulah yang memenuhi pikirannya. Takut, jelas. Dengan mimpi buruk seperti itu, juga kenyataan bahwa dirinya telah bertelanjang dada di kamar asing semakin membuat Jungkook ketakutan. Sialnya lagi, otaknya tak mampu mengingat kejadian yang terjadi setelah ia memaki Taehyung.

Paradise Cage [REMAKE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang