____________________________________
Pagi itu haechan bangun lebih dulu dan sudah berada di taman memperhatikan anak-anak yang sibuk bermain bola dan membersihkan halaman.
"Hyung main yuk!" Ajak salah satu anak kecil, haechan tersadar dari lamunannya ketika tangannya tiba-tiba ditarik oleh anak itu.
"Eeh..-i iya yuk" Haechan tidak bisa menolak, pada akhirnya ia ikut bermain bola bersama anak yang lebih kecil darinya.
"Hyung oper ke aku!"
"OKE!!"
Johnny yang baru saja keluar dari rumah membawa segelas kopi hanya tersenyum melihat anaknya itu bisa tersenyum dan bermain bersama anak-anak dipanti.
Johnny sempat mengira, tinggal dipanti akan membuat haechan merasa bosan dan terus merengek minta pulang. Tapi nyatanya haechan benar-benar tidak mempermasalahkan hal itu.
"Haechan-ah! Sedang apa?!" Yang dipanggil langsung berhenti bermain dan menghampiri papanya itu.
"Hyung kesana dulu ya" Pamitnya pada anak-anak disana.
"Lagi main, papa kayak ga liat aja" Jawab haechan lalu mendudukkan diri disamping papanya. "Pa, seru juga main sama anak-anak panti disini" Ucap haechan lagi.
"Bagus kalau kamu senang, papa kira kamu bakal jenuh selama tinggal dipanti" Ucap johnny lalu menyesap kopinya.
"Haechan juga mikir gitu hahah" Johnny hanya menggeleng.
"Papa mau mandi, abis itu giliran kamu. Kita bakal makan sama anak-anak panti disini" Haechan mengangguk, perhatiannya kembali menatap pada anak-anak yang masih asik bermain.
"Hei! Ini salahmu! Dasar dekil!" Salah satu anak tiba-tiba mendorong tubuh anak lainnya. Haechan kaget dan hampir bangkit melerai mereka, tapi entah kenapa pikirannya menyuruhnya untuk tetap duduk. Alhasil ia hanya menonton perkelahian didepannya itu.
"Aku gak salah!"
"Mau ngomong apa lagi dekil?! Kasian dibuang mamanya, untung mamaku cuman nitip aku doang" Anak itu menangis setelah mendengar kata-kata itu.
"Mama gak buang aku! Mama sayang sama aku!" Kata anak itu sambil menangis.
"Udahlah! Kamu emang ga pantes tinggal disini! Gak pernah beruntung!"
Haechan masih memperhatikan suasana itu sampai bu han datang melerai.
"Kalian kenapa berantem?" Tanya bu han.
"Dia ngatain aku bu, katanya mama sengaja buang aku. Hikss" Anak itu terisak memeluk ibu han.
"Rian, ga boleh gitu yah? Kita disini saudara. Gak boleh bully-bully gitu gak baik" Rian yang ditegur hanya mengangguk. "Sekarang minta maaf sama rafi" Ucap bu han lagi.
"Rafi maafin aku ya" Rian memeluk rafi saat itu juga.
"Haechan hyung" Haechan berbalik saat jisung memanggilnya.
"Ah? Eh jisung. Kenapa?" Tanya haechan.
"Gak kok hehe" Jisung mengambil tempat dan duduk disebelah haechan. Lalu keadaan kembali sunyi.
"Donghyuck hyung juga sering di bully kayak gitu" Haechan mengernyit lalu menatap jisung bingung.
"Hah?"
"Donghyuck hyung selalu pulang dalam keadaan luka dan memar, dia selalu bilang kalau itu kesalahannya sendiri yang tidak sengaja menabrak meja atau sesuatu sampai badannya luka. Tapi jisung tau kalau donghyuck hyung adalah korban bully. Bahkan setiap malam donghyuck hyung selalu tidur telat untuk mengerjakan tugas temannya" Cerita jisung. Haechan benar-benar tak bisa berkata mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coming Home ㅡLee Haechan
Fanfiction[Complete ✔] Saat kamu membiarkan orang disekitarmu menderita, artinya kamu juga sedang menyiksa jiwamu yang lain. ',-This Story about Twin with Role LEE HAECHAN. -121719