____________________________________"Haechan kamu mau tau satu fakta?" Haechan berbalik saat bu han bersuara.
"Apa?" Tanya haechan kemudian.
"Donghyuck. Dia kakakmu" Haechan kaget, benar-benar kaget.
"A..apa?" Ibu han hanya mengangguk sambil tersenyum.
"Akhirnya ibu menemukanmu" Ucap ibu han lagi.
"Maksudnya?"
"Nanti ada saatnya ibu jelaskan" Haechan hanya mengangguk pelan lalu berbalik, ia masih tidak percaya. Ia ingin menangis tapi waktunya sangat tidak tepat.
"Bu han, jisung. Aku izin pergi sebentar ya?"
"Mau kemana?" Tanya bu han.
"Sebentar kok bu" Haechan berlari tanpa menunggu jawaban bu han, membuat bu han panik sendiri.
"EH HAECHAN!"
Tidak ada cara lain, ia memilih mencari hyungnya itu. Masuk kedalam hutan, biarpun sudah dilarang sekalipun kalau yang namanya kepala batu sudah pasti susah dikasih tau.
"DONGHYUCK HYUNG!" teriaknya.
Tiba-tiba ia melihat seseorang berpakaian serba hitam jalan kearah sebuah gubuk yang tidak jauh dari sana. Haechan yang penasaran pun langsung mengikuti orang itu.
Dengan langkah pelan, takut ketahuan.
"LEPASIN!" haechan mendengar suara seseorang, suara yang hampir mirip dengannya. Haechan yakin seratus persen kalau itu adalah donghyuck.
Langkahnya semakin cepat, ia akhirnya sampai dan memilih mengintip pada celah gubuk untuk melihat apa yang terjadi didalam sana.
"Donghyuck, itu donghyuck!" Haechan meringis saat melihat dirijya yang lain ada didalam. Haechan merogoh ponselnya dan segera menelpon papanya.
Drrttt....
"Halo pa, haechan ga tau ini dimana. Haechan ada disalah satu gubuk dihutan. Disini ada donghyuck!" Haechan bersuara seperti berbisik tapi masih bisa johnny dengar.
"Haechan sudah kubilang tetap ditenda! sekarang tunggu papa disana. Jangan berani masuk kedalam gubuk!"
Haechan mematikan sambungan telepon nya. Ia tidak peduli dengan apa yang dikatakan papanya barusan. Ia muak melihat saudara kembarnya yang hampir babak belur akibat dipukuli.
Akhirnya haechan mengambil sebilah kayu dan setelah menyiapkan mental yang cukup kuat, ia akhirnya masuk kedalam gubuk.
"LEPASIN DONGHYUCK!" Haechan mencoba memberanikan diri, kayu tadi ia jadikan tameng. "LEPASIN DIA!" Ucapnya sekali lagi, keringat sudah mulai bercucuran dipelipisnya.
"Ck, siapa kamu? Superhero mereka?"
Disana. donghyuck yang masih setengah sadar terlihat bingung. Ia merasa sepertinya ia sudah mati, kenapa dia ada dua? Pikirnya. Sebelum penglihatannya benar-benar menghilang.
Haechan yang melihat itu merasa iba, ia menggunakan seluruh tenaganya untuk melawan penjahat itu.
"Hei, kalian terlihat mirip" Orang itu berjalan mendekati haechan sesekali melirik pada donghyuck. Haechan melangkah mundur, kakinya gemetar sekarang. Orang itu memiliki tubuh yang lebih besar darinya.
"Ja...jangan macam-macam, sebentar lagi polisi datang!" Haechan menyodorkan kayunya kedepan wajah penjahat itu. Pintu tiba-tiba tertutup sendiri membuat ruangan semakin gelap.
Penjahat itu tersenyum senang.
Haechan hanya bisa menyebut papanya dalam hati, ia benar-benar takut kali ini. Ia tidak suka berada ditempat yang gelap dan sempit, ditambah lagi. Orang itu membuatnya semakin takut.
"MENJAUH!" haechan yang kehabisan akal pun akhirnya memukul orang didepannya tanpa berpikir. Orang itu jatuh tersungkur.
Haechan kembali berjalan mundur sampai didekat pintu. Ia mencoba menggedor pintu itu.
"SESEORANG TOLONG BUKAIN!!" Wajah haechan memerah, air matanya jatuh begitu saja.
"Akhh, berani sekali yah anak kecil ini" Orang itu bangun lagi. Ia mendorong haechan hingga punggungnya terbentur dinding.
"AKHHH!" Ringis haechan, ia mencoba bangkit. Lagi-lagi mengambil kayu yang berada tepat disampingnya.
"Aku gak akan selemah itu!" Haechan pun berlari dan dengan tenaga yang ia punya, ia mencoba memukul orang itu kembali. Sayang sekali kayunya sudah lebih dulu dipatahkan oleh orang itu.
Orang itu kembali mendekati haechan, langkah mundur pun kembali haechan ambil.
"Papa tolong haechan, tolong..."
Kata kata itu terus bergumam dihatinya.
BRAAAKK!
pintu tiba-tiba terbuka dengan beberapa polisi disana.
"ANGKAT TANGAN!"
Ada johnny juga disana, ia cepat-cepat menghampiri haechan dan memeluknya.
Beberapa polisi mengamankan penjahat tadi dan membawanya keluar. Tim lainnya membuka ikatan ditubuh donghyuck dan jeno yang belum sadar lalu menggendongnya keluar.
"Tidak papa haechan. Anak papa sudah aman" Haechan hanya bisa menangis, ia baru merasakan ini lagi setelah sekian lama. Biasanya ia tidak akan menangis walau berada ditempat gelap, hanya takut.
• • •
"DONGHYUCK!" ibu han menghampiri donghyuck yang sudah dibaringkan di tandu. Kondisinya benar-benar kacau dengan luka lebam ditubuhnya. Kali ini bukan kesalahan jeno.
"Hyung bangun!" Jisung mencoba membangunkan donghyuck, ia hampir menangis melihat kondisi hyungnya.
"Biarkan mereka dibawa ke rumah sakit terlebih dahulu" Ucap salah satu perawat disana. Ibu han dan jisung hanya bisa mengangguk.
Tak lama kemudian johnny datang bersama haechan dirangkulannya.
"Ada apa dengannya?" Tanya ibu han.
"Haechan yang menyelamatkan donghyuck" Ibu han terbelalak kaget ia lalu memeluk haechan mengucapkan terima kasih.
"Makasih haechan, makasih" Ucapnya, haechan masih terdiam, ia kemudian melepaskan pelukannya.
"Pa" Ucap haechan, seperti paham. Johnny kembali membawa haechan kerangkulannya.
"Bu, biarin haechan tenang dulu" Ibu han mengangguk paham.
"Ayo kita ke rumah sakit, donghyuck sudah ketemu sekarang" Johnny mengelus surai jisung disana.
Setelah perbincangan tadi mereka akhirnya berjalan menuju rumah sakit untuk menemui donghyuck. Johnny juga akan menemui dokter untuk haechan.
To Be Continue.
A/n aaaa mian lama, lagi sibuk tugas online+ga ada kuota. Mohon maklum ya^^ see you!🙆💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Coming Home ㅡLee Haechan
Fanfiction[Complete ✔] Saat kamu membiarkan orang disekitarmu menderita, artinya kamu juga sedang menyiksa jiwamu yang lain. ',-This Story about Twin with Role LEE HAECHAN. -121719