____________________________________
"Bu han apa yang terjadi?!" Johnny menghampiri bu han yang menangis di ruang tamu, perasaan haechan ikut berkecamuk sekarang.
"Pa! Ayo langsung cari aja!" Jika kalian mau tau, jantung haechan kali ini beribu-ribu kali lebih kencang dari sebelumnya. Entah sejak kapan ia menjadi lebih khawatir seperti ini.
"Bu han ayo ikut ke mobil saya saja, kita cari donghyuck sama-sama" Bu han mengangguk. Mereka akhirnya pergi menuju perkemahan yang memakan waktu dua jam perjalanan.
"Ibu tenang dulu, sudah ada polisi yang mencari hyung disana" Jisung menenangkan ibunya itu.
"Jisung, ibu takut hyung mu kenapa-napa" Jisung menggeleng walau hatinya tidak baik sekarang. Tapi ia harus belajar kuat, setidaknya itu yang donghyuck pernah ajarkan padanya.
Disisi lain, haechan masih meremas tangannya, ia sudah terlihat gelisah daritadi. Johnny yang fokus menyetir pun sesekali memerhatikan raut wajah anaknya itu, ia menjadi tidak fokus.
"Haechan sayang, tidak akan terjadi apa-apa, tenangkan dirimu" Haechan menatap papanya yakin lalu mengangguk. Lagipula papanya sedang menyetir dan ia tidak ingin sesuatu buruk terjadi.
• • •
Donghyuck mengerjapkan matanya menatap sekeliling. Gubuk sempit yang gelap dan berdebu, masih ada celah kecil untuk mengetahui kalau hari ternyata sudah pagi.
"Uhukk..uhuk..." Donghyuck berdiri dari tidurnya lalu terbatuk, kepalanya masih pusing karna biusan semalam.
"Ini dimana?" Donghyuck menatap sekeliling sampai matanya menemukan jeno yang terikat dikursi. "JENO?!..astaga" Donghyuck sempat berteriak sampai ia sadar kalau suaranya bahkan sangat besar, ia langsung mengecilkan suaranya.
Tidak ingin membuang waktu, donghyuck bersyukur ia hanya tertidur dilantai walau tubuhnya sudah mati rasa karna lantai nya sangat dingin. Donghyuck menghampiri jeno dan membuka ikatan ditubuh dan ditangannya.
Langkah selanjutnya adalah membangunkan jeno.
"Jeno! Jeno bangun jeno!" Donghyuck mau tidak mau harus menepuk pipi jeno agar sang empunya bangun.
"Eungh" Erangan keluar dari mulut jeno, baguslah ia sudah sadar. "Jeno! Bangun! Kita harus keluar dari sini!" Ucap donghyuck selanjutnya.
"Uhuk! Uhuk!" Tak menjawab, jeno malah terbatuk. "Tempat apa ini?! Kotor sekali!" Jeno berdiri lalu menepuk celana nya.
"Jeno dimana tas kita?" Tanya donghyuck kemudian.
"Gak tau" Jawab jeno
"Sialan! Jadi kita harus gimana?" Ucap donghyuck, ia mulai takut.
"Cari jalan keluar lah bego!" Jeno berjalan mengelilingi isi gubuk itu untuk mencari sesuatu yang bisa dilakukan untuk keluar darisana.
BRAK!!
"Sudah sadar rupanya" Orang itu mengeluarkan smirknya. Ia lalu membuang puntung rokok yang sudah habis setengah dan menginjaknya. "Aku kira kalian udah mati. Ck," Lanjutnya.
"GAK AKAN!" Donghyuck lalu mengambil kayu yang ada dibelakangnya lalu cepat memukul pria itu hingga jatuh tersungkur.
"SIALAN!"
"JEN LARI!" lagi lagi donghyuck yang harus menarik tangan jeno, sebelum keluar juga jeno sempat menendang wajah pria itu hingga keningnya berdarah.
Setelah dirasa sudah berlari sangat jauh, mereka akhirnya berhenti.
"Kok berhenti?! Kalo dia ngejar lagi gimana?!" Jeno berucap panik.
"Jen..tenang ha..aku capek tau" Ucap donghyuck, ia menampu tangannya pada kedua lututnya.
"Iya tapi kalo kita dikejar lagi?!"
"HEY!"
"AYO LARI!" kali ini jeno yang menarik tangan donghyuck.
• • •
Suasana di perkemahan menjadi riuh dengan kedatangan orangtua jeno dan donghyuck. Mama jeno sendiri sudah menangis.
"Pak saya ikut mencari!" Ucap johnny pada salah satu pihak kepolisian.
"Tidak apa pak, ini tugas kita. Yakin saja anak bapak pasti ketemu" Johnny tidak peduli, lagipula dia juga khawatir.
"Biarin saya ikut pak" Mohon johnny sekali lagi.
"Baiklah jika itu mau bapak" Johnny akhirnya bisa lega. Saat akan melangkah masuk kedalam hutan, haechan tiba-tiba menahan tangannya.
"Pa, haechan ikut" Ucap haechan.
"Tidak sayang, biar papa sama pihak kepolisian saja yang cari" Ucap johnny.
"Tapi pa..-hush, kamu diam disini ya? Jaga ibu han" Haechan hanya bisa mengangguk pasrah. Ibu han menariknya untuk ikut duduk sambil mengelus surai haechan.
"DONGHYUCK! JENO!"
Suara dari beberapa pihak polisi terdengar melengking seantero hutan, johnny juga ikut menyaut.
"Pak, disana ada gubuk. Coba periksa" Ucap salah satu polisi. Beberapa pun memasuki gubuk sedangkan johnny sendiri berjalan mengelilingi gubuk tersebut.
"Tas siapa ini?" Tanyanya saat menemukan 2 tas tepat dibelakang gubuk. Ia pun memilih membawa dua tas itu untuk ia perlihatkan pada tim pencari.
"Saya menemukan dua tas dibelakang gubuk. Apa mungkin tas mereka?" Ucap johnny pada polisi disana.
"LAPOR! Saya menemukan tali, menurut prediksi saya, mungkin saja kedua anak itu diculik" Ucap salah satu tim yang baru saja keluar dari gubuk.
"Lalu kemana mereka sekarang?"
• • •
Donghyuck dan jeno sama-sama tidak tau dimana mereka berada. Setelah kabur ia tertangkap lagi, bedanya ia dikurung ditempat berbeda.
"Jen sadar jen!" Donghyuck mencoba berteriak agar jeno sadar. Keduanya sama-sama terikat oleh tali dan bodohnya jeno malah kelewat cerewet sampai sampai harus dibius lagi.
Tenaga donghyuck sudah hampir habis, ia dan jeno bahkan belum makan dan tenaga nya habis hanya karna lari. Ia memilih menutup matanya berharap pertolongan datang pada mereka.
Walaupun hasilnya pasti nihil.
To Be Continue.
[A/n] maaf atas keterlambatan author. Part selanjutnya author usahakan untuk update lebih cepat. ^^❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Coming Home ㅡLee Haechan
Fanfiction[Complete ✔] Saat kamu membiarkan orang disekitarmu menderita, artinya kamu juga sedang menyiksa jiwamu yang lain. ',-This Story about Twin with Role LEE HAECHAN. -121719