Prolog

86 5 3
                                    

Hai semuanya,ini cerita pertama gue di wattpad..gue harap kalian suka ya,yaa walaupun ceritanya ga jelas,maklum laa penulis amatir hehe😁

Happy reading and enjoy!❤️

                         -_-_-_-_-_-_-_-

Dipagi yang cerah ini,terlihat seorang gadis tengah membolak-balikkan badannya didepan cermin. "Udah pas ga ya penampilan gue hari ini? Duh gilak gugup banget ni gue",ujarnya. Dia pindah sekolah ke Jakarta karena ayahnya pindah dinas ke Jakarta.

Ia mengoleskan sedikit bedak bayi diwajahnya dan lipbalm dibibirnya agar tidak terlihat pucat,simple bukan?. Setelah berkutik didepan cermin akhirnya gadis itu keluar dari kamarnya.

Ia menuruni satu persatu anak tangga menuju ke ruang makan. "Pagi non Abel" sapa bik inah,asisten rumah tangga dirumahnya. Ya gadis itu adalah Abel Syakila Adhitama,putri tunggal dari pengusaha sukses di Indonesia Sean Adhitama dan istrinya Ifa Zulvanny.

"Pagi ayah,pagi bunda". Sapa abel

"pagi sayang",jawab Sean dan Ifa serempak.

Abel mulai mengoleskan selai ke dalam rotinya. "Sayang,hari ini kan hari pertama kamu disekolah baru,apakah kamu udah siap?",tanya sang ayah.

"I-iya Abel siap kok yah",jawab Abel sambil mengulaskan senyum manisnya,namun didalam hatinya ia berpikir keras bagaimana nanti ia akan mendapatkan teman baru,Abel memang gadis yang ceria dan asik untuk berteman,namun jika dengan orang baru dia akan menjadi sosok yang pendiam dan susah beradaptasi dengan lingkungan baru.

                         **************

Ciiittt

Sean memberhentikan mobilnya tepat didepan gerbang sekolah SMA Dwi Bhakti ya sekolah milik keluarga Pradipta. "Emmm..yah,Abel gugup nih yah,Abel bakal dapet temen yang baik gak yaa?",tanya Abel gugup sambil memainkan ujung rok nya. Tangan sang ayah terulur untuk mengelus rambut Abel,

"kamu gak perlu khawatir,ayah yakin kok ada orang yang mau berteman sama kamu,kamu cukup jadi orang yang jujur",ujar Sean sambil senyum memberikan semangat pada anaknya,"udah sana masuk nanti telat",lanjutnya.

"Yaudah Abel masuk ya yah",Abel menyalimi tangan ayahnya dan beranjak keluar dari mobil.

Saat ini Abel sedang berjalan dikoridor sekolah,dia memalingkan wajah ke kanan dan kiri untuk mencari-cari ruangan kepala sekolah. Di sepanjang koridor banyak siswa-siswi yang menatapnya penuh tanya,ada yang menatapnya dari atas sampai bawah,ada yang sinis,bahkan ada juga yang memuji kecantikan Abel.

"Eh eh siapa tuh? Keknya gue baru liat mukanya deh?
Kenapa? Masalah?

"Anjir sok kecakepan banget"
Apa? Gue cantik? Makasih lho.

"Cakep banget gilak"
Gue cantik dari dulu.

"Idih cakepan juga gue"
Bomat.

Sayangnya,Abel hanya mampu membalasnya dalam hati.

Saat sibuk celingak-celinguk menelusuri setiap ruangan hingga ia tak sadar ia menabrak sesuatu yang keras..

Aku,pengagum rahasiamu. (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang